*Past*
Namanya Yeo Changgu. Dia adalah seorang anak laki-laki dengan paras tampan dan cantik di saat yang bersamaan. Kepribadiannya juga sangat baik hingga kadang membuatku bertanya-tanya, manusia atau malaikat kah dia?
Aku bertemu dengannya di rumah sakit. Saat itu umurnya lima belas, sedangkan aku dua puluh empat. Saat itu, aku melihatnya sedang bermain sendirian di taman rumah sakit.
"Siapa namamu?"
"Namaku Yeo Changgu. Kalau hyung?"
"Aku Kim Yanan."
"Hyung mau jadi temanku?" Katanya dengan senyum mengembang.
"Tentu saja, kenapa tidak?"
"Yeay!"
Senyumnya begitu manis, dengan bibir merah muda dan deretan gigi putih yang tersusun rapi. Bahkan saat aku bertanya perihal sakitnya dan ia menjawab kanker darah, ia masih bisa tersenyum seperti itu.
"Kata kakakku, setiap penyakit ada obatnya dan dia percaya aku akan sembuh. Lagipula menangis tidak akan membuat sakitku sembuh," katanya.
"Kalau Yanan Hyung sakit apa? Apakah semacam sakit paru-paru? Soalnya aku lihat dari tadi kau tidak melepas maskermu," katanya lagi.
"Iya kau benar, paru-paruku meradang," jawabku sembari sedikit terbatuk.
"Apa Hyung suka merokok?" Tanyanya lagi. Astaga, remaja memang punya rasa ingin tahu yang tinggi ya?
"Ya… itu… dulu mungkin…" jawabku gelagapan, entah kenapa aku gugup tiba-tiba. "Tapi sekarang aku sudah berhenti kok!"
"Kau baru berhenti setelah sakit," cibirnya dengan bibir meledek yang terlihat lucu.
"Ehehehehe."
"Apa enaknya sih makan asap?"
Aku hanya tersenyum simpul. Anak polos sepertinya tidak akan mengerti bagaimana asap rokok bisa membuatmu sedikit tenang menghadapi depresi. Ah, tapi aku sangat tidak menyarankan ya? Nanti kau sakit sepertiku.
"Kau tidak akan paham. Tapi yang penting aku sudah kapok dan berhenti," kataku.
"Ngomong-ngomong kau selalu sendiri?" Tanyaku lagi mengalihkan topik.
"Ya… aku tidak bisa ikut bermain sepak bola atau baseball dengan teman-temanku," jawabnya.
"Keluargamu?"
"Ibuku sudah meninggal dan ayahku pergi entah kemana. Tapi aku masih punya Shinwon Hyung, dia kakakku yang masih mau merawatku meski ia selalu sibuk bekerja," jelasnya.
Kalau kalian pikir ekspresinya saat bercerita sedih dan murung, kalian salah. Ia masih saja menampakkan senyumnya seolah itu hanya cerita biasa. Ia seorang anak yang kuat.
"Hyung sendiri bagaimana? Apa kau masih ada keluarga?" Tanyanya.
"Aku hanya punya satu adik kembar," jawabku.
"Whoaah! Daebak! Kembar identik?"
Aku mengangguk. Sementara ia tersenyum dengan mata berbinar yang lucu. Aku suka semangatnya. Padahal mungkin ia lebih sakit dari yang terlihat.
"Kau menggemaskan," pujiku spontan.
"Huh? Aku?" Changgu menunjuk dirinya sendiri.
Aku mengangguk.
"Tidak tuh! Shinwon hyung bilang aku jelek!"
Aku terkekeh saat bibirnya mengerucut lucu. Astaga aku semakin gemas saja. Dan sebuah kesalahan pun dimulai. Aku jatuh cinta padanya pada pandangan pertama.
***
A/n.
Seperti yang aku bilang, cerita ini nggak akan panjang2 kayak aku yang biasanya nulis sampe 1k kata lebih :)
Oh iya, alurnya juga bakal maju mundur, semoga ga bingung ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Happiness
Romance"Aku tahu ini salah, tapi pertemuan denganmu tidak akan pernah kusesali" WARN! BxB GS Kok bisa? bisa dong, infinifty gitu loh 😎