Yenan berputar-putar tanpa arah setelah berpisah dengan sang kakak. Padahal ia bisa saja mengecek jadwal kerja Kino yang ia simpan di ponselnya. Tapi entahlah, saat ini ia lebih memilih menjadi seperti orang sehat dongo yang berkeliling rumah sakit.
Yenan berjalan dengan terburu-buru sembari celingukan. Hingga tanpa sadar ia menabrak seorang remaja laki-laki yang tidak tampak seperti orang sakit.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ah, maaf…"
"Yanan Hyung?"
"Ah kau pasti salah satu temannya? Maaf tapi aku adik kembarnya," bantah Yenan.
"Ah begitu? Kalian sangat mirip. Maaf kukira kau dia," kata Youngjae.
"Kami kembar identik. Kalau kau mau bertemu dengannya datanglah ke tempat Dokter Adachi, dia ada di sana," kata Yenan.
"Baiklah."
"Oh iya, apa kau kebetulan melihat suster Kang?"
"Baru saja aku melihatnya. Dia ada di taman bersama anak-anak yang sakit kanker."
"Baiklah terimakasih."
🍬🍬🍬
Mengikuti petunjuk Youngjae, Yenan bergegas pergi ke taman yang sudah ia hafal ada dimana. Benar saja, di sana tampak Kino dengan pakaian seragamnya sedang bermain bersama beberapa anak kecil.
Entah apa yang ada dipikirannya, Yenan malah ingin berbuat iseng. Kebetulan juga ia sedang memakai topi kupluk. Ia akan menyembunyikan rambut pirangnya dan menyamar menjadi Yanan.
"Ehm. Suster Kang?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kino menoleh. Yenan lalu menyodorkan kantung plastik berisi beberapa kotak cokelat sembari memasang tampang sedatar mungkin.
"Yenan menitipkan ini untuk kuberikan padamu. Terima saja tanpa protes, aku ingin cepat pulang," katanya.
