Budayakan Vote sebelum membaca!
Happy Reading!
~~~~~~~~"Sat," panggil Aluna.
Cowok itu mendengus, lalu berucap, "Lo jangan Sat, Sat aja bisa nggak sih? Orang yang denger bisa salah paham!"
"Ya tapi kan emang bener Sat, kan Satriya? Salah paham gimana sih?"
"Nanti lo dikira lagi ngebully gue, dikira ngomong kasar lo."
Aluna memanyunkan bibirnya. "Cara move on yang bener tuh gimana sih Sat, capek gue. Orang-orang pada nyuruh gue buat move on, gue udah coba tapi nggak bisa. Mereka nggak tau kalau ngelupain orang yang kita Cinta tuh nggak gampang, mereka nggak tau rasanya jadi gue."
"Kalau lo nggak mau move on ya ngapai lo dengerin mereka, ini soal hati lo, mereka yang nggak tahu apa-apa cuma bisa komentar."
"Tapi sebenarnya gue salah nggak sih? Salah nggak kalau gue itu nggak bisa move on? Atau salah nggak kalau selama ini gue bersikap seolah gue baik-baik aja walau ngerasa sakit?"
Satriya merebahkan dirinya di lantai gazebo, mereka hari ini cuma berdua, sebenarnya emang Aluna cuma ajak Satriya aja sih, soalnya kalau lagi curhat enak aja gitu.
"Nggak ada yang salah, toh itu pilihan lo kan? Lo nggak akan milih hal yang jelas-jelas salah buat lo, mungkin di mata orang pilihan lo itu salah, lo bego karena masih bertahan walau disakitin, tapi itu pilihan lo, ini hidup lo. Nggak ada satupun orang yang berhak mengatur hidup lo kayak gimana, karena mereka nggak benar-benar tahu gimana rasanya jadi diri lo."
"Jadi gue harus gimana Sat?"
Satriya berdecak. "Sat lagi, kenapa sih nggak dilanjutin aja? Satriya kan nggak susah!"
"Iya, iya terus gimana?"
"Ya lo jalanin aja, pilihan semua ada di tangan lo, nggak perlu takut sama apa yang orang lain omongin, anggap aja bisikan setan atau nggak langsung tampar aja mulut nya biar diem, heboh amat ngurusin hidup orang."
Kadang omongan Satriya bener juga, walau agak pedes sih, toh ini hidup Aluna bukan hidup orang lain.
"Lo sama Lia nggak ada niat balikan? Sayang banget tau kalian cocok."
"Halah, biarin aja dia mah."
"Dia sering main bareng Yoga ya? Gue liat di snapgram Yoga."
Satriya menganggukkan kepalanya. "Pacarnya Yoga itu sahabatnya Lia, jadi sering main bareng."
"Hilih, pacaran satu circle gitu."
"Ya biarin sih, yang penting punya pacar."
"Tapi kan sekarang enggak."
"Bodo amat." Satriya mendudukan dirinya, lalu berdiri dan memakai sandalnya. "Pulang lo, otak lo kepanasan kali kak, makannya nggak bisa mikir."
"Eh! Sat! Anjir ya gue ditinggal!"
Aluna buru-buru memakai sandal miliknya lalu berlari mengejar Satriya, padahal kalau di lihat dari umur, mereka berdua nggak ada pantes-pantesnya buat kejar-kejaran kayak gitu.
~
Aluna menopang dagunya, kadang dia seneng karena punya kakak dan teman yang perhatian sama dia, tapi di saat yang bersamaan rasanya mau ngutuk mereka aja.
"Gue nggak tau, gue punya dosa apa samma lo berdua, tapi jangan hukum gue kayak gini dong."
Jeremy mendelik, kadang adiknya itu suka drama berlebihan, orang yang dengar kan bisa jadi salah sangka karena ucapan Aluna, padahal dipukul juga enggak.
"Apaan sih lo, alay banget lo kayak anak baru pubertas."
"Dah Na pesen aja mau makan apa, kak Jeremy bilang mau bayarin semuanya."
Jeremy mengerutkan dahinya. "Na, kalau lo masih mau jadi adek gue, nggak usah pesan yang mahal-mahal."
"Bodo amat, pokoknya gue pesen yang banyak."
Tadinya dia mau tiduran aja di rumah, eh tapi Jeremy sama Yuna ngajak dia buat pergi, eh ternyata cuma buat jadi nyamuk.
"Lo berdua udah jadian belum sih? Kok gue nggak dapet kabar apa-apa? Padahal yang satu kakak gue yang satu sahabat gue."
Yuna memelototi Aluna. "Kita nggak pacaran."
"Lama amat, padahal sama-sama suka."
"Tenang Na, gue masih nungguin adek gue buat punya pacar duluan, baru deh gue bisa tenang pacaran sama Yuna."
"Setan!"
"Kalau gue setan, lo juga dong? Kan lo adik gue."
"Diem lo, ngomong tuh sama garpu."
Jeremy menoleh ke arah Yuna dan mengangkat bahu, sebenarnya nggak tahu alasan Yuna ngajak Aluna, padahal Jeremi niatnya mau malming berdua sama Yuna."
"Aluna butuh cari suasana baru kak, kita harus nemenin dia," bisik Yuna, seolah dia tahu apa yang ada di dalam fikiran Jeremy.
Jeremy masih aja terus kagegt dengan hal-hal yang Yuna lakukan, cewek itu terlalu peka dengan situasi.
"Eh kalau niat ngajak gue tuh, gue nya juga diajak ngomong dong, malah bisik-bisik berdua."
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~Yuk mampir instagram aku, biar bisa liat lebih banyak editan yang aku buat, hehehehe, maaf ya kalau jelek masih belajar.
Btw Satriya menang banyak, sama Jihan ayo, sama Aluna ngikut wkwkwkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑼𝒏𝒕𝒖𝒌 𝑷𝒆𝒓𝒈𝒊 0.3 [𝑬𝑼𝑵𝑲𝑶𝑶𝑲 𝒇𝒕 𝑩𝑨𝑵𝑮𝑪𝑯𝑰𝑵] ✔
Fanfiction[𝑬𝒏𝒅] [Romance/Drama] [Bisa dibaca terpisah dari Series sebelumnya, tapi lebih baik dibaca dari awal Series, biar lebih paham] Aluna menyukai laki-laki itu, entah sejak kapan perasaan kagumnya selama ini berubah jadi perasaan Cinta. S...