Datang Untuk Pergi #16

504 135 59
                                    

Budayakan Vote Sebelum Membaca!
Happy Reading!
~~~~~

    "Gue sih nggak setuju, keluarga gue juga nggak ada yang setuju, lagian ya tuh cewek buruknya aja udah langsung kelihatan."

    "Terus sepupu lo gimana Rose?"

    "Sepupu gue tuh anaknya nurut banget, awalnya dia mau nikah juga karena di minta keluarganya, kalau di sekarang disuruh batalin yang dia mah ngikut aja."

    "Mampus dah tuh cewek burik, di tinggal sama dua-duanya, gue yang nggak kenal dia aja emosi banget denger cerita kalian, kalau ketemu hantam dikit lah."

    Jasmin memutar matanya malas, Lisa ini sebentar-sebentar kerjaannya berantem, kalau nggak ngerusuh, kapan ada laki-laki yang bisa jadi pawang temennya ini.

    "Sekarang Sania udah bukan masalah lagi, lo gimana Na? Beneran nyerah?"

    "Bukan nyerah, udah cukup aja berjuang nya."

    Lisa merangkul Aluna, lalu berkata, "Nggak usah sedih nanti kita senang-senang, yang bikin bahagia itu bukan cuma pacar kok, temen kan juga bisa bikin lo bahagia."

    "Bisa aja kutil badak."

    "Eh diam lo bisul onta!"

    "Nggak usah mulai deh, lo berdua kerajaannya ribut terus, males banget gue dengarnya."

    "Omong-omong kita mau jalan ke mana lagi nih?" tanya Rose..

     "Jajan aja terus main ke rumah Lisa, lumayan ada layar tance," usul Jasmin

   "Anjir layar tancep nggak tuh." Aluna tertawa mendengar ucapan Jasmin.

    "Ngadi-ngadi lo, tapi oke lah rumah gue aja, dah lama kan lo pada nggak ke rumah gue."

    "Camilan hari ini disponsori oleh Rose!"

    Rose kaget. "Hah? Kok gue? Apaan nih?"

    Namun tidak ada yang menanggapi dan mereka lebih memilih untuk berjalan lebih dahulu meninggal Rose yang masih kaget karena tiba-tiba menjadi bandar buat jajanin temen-temennya.

    "Mereka doang temen gue yang paling laknat."

~

    "Ini sepupu lo itu Rose? Anjir, bening banget."

    Rose menunjuk foto seorang cowok yang sedang menggendong anak kecil, padahal niatnya mau ngasih lihat foto adik sepupu nya yang masih kecil, kok temen-temennya jadi salfok gini.

    "Fix, gue bakalan pdkt sama dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    "Fix, gue bakalan pdkt sama dia."

    "Pdkt pala lo meleduk, gak ada deh lo deketin sepupu gue."

    Lisa berdecak, "Kenapa sih? Gak seneng banget lo liat gue bahagia, ayo dong lo kan temen gue."

    "Bodo amat, nggak deh kalau sama lo, kasian sepupu gue kalau sama cewek begajulan kayak lo."

    "Eh, mulut lo asal jeplak aja, gue nih cewek baik-baik!"

    "Baik-baik apanya njir."

    "Ya udah kalau lo nggak rela sepupu lo sama Lisa, sama gue aja, gue ikhlas lahir batin, lumayan anjir memperbaiki keturunan."

    "Nggak deh pegi lo sono, nggak usah ngarep sama sepupu gue." Rose menarik ponselnya yang masih berada di tangan Jasmin lalu memasukkannya ke dalam tas.

    "Pelit amat lo."

    Aluna hanya bisa cekikikan sambil memakan kripik kentang yang mereka beli tadi, padahal mereka juga lagi nonton film hantu, tapi berakhir dicuekin karena sibuk ngobrol.

    "Udah Rose sepupu lo kenalin sama Aluna aja, siapa tau jodoh, soalnya mereka sama-sama korban," ucap Yuna.

    Aluna langsung menoleh ke arah temannya itu. "Diem ya, nggak usah nyari ribut sama gue."

    "Tuh masa dia jadi galak, kan gue jadi takut."

    "Aluna yang dulu pendiam sudah tidak ada, sekarang hanya ada cewek galak yang suka ngomel-ngomel kalau lagi ngomongin cowok." Lisa memegangi dadanya dan mimik wajahnya dibuat seolah-olah dia sedih.

    "Dah Na, gue punya banyak stok cowok buat lo, masih ingat Anggara nggak? Kayaknya lo cocok sama dia, sama-sama nggak banyak tingkah."

.
.
.
.

    "Ngapain lo ke sini?"

    Virgo menabok lengan Jeremy. "Itu tamu anjir, kenapa lo galak gitu, lo bukan anjing penjaga rumah."

    "Bodo amat lah, rumah gue gini!"

    Justin berdeham, untuk membuat kedua orang itu fokus kembali kepada dirinya. "Aluna nya ada?"

    "Gak ada!"

    "Dih bohong lu, orang Nana lagi nonton drakor di kamar."

    Jeremy menendang kaki Virgo, membuat cowok itu meringis, karena di tendangan pas dibagian tulang keringnya.

    "Saya cuma mau ketemu sama Aluna sebentar aja."

    "Mau ngapain lagi? Nggak usah deh lo cari perhatian lagi sama adek gue."

    "Lah ini siapa sih?" tanya Virgo bingung, soalnya mana pernah dia ngeliat Jeremy kayak gitu.

    "Ini si Justin, lo kan pernah liat mukanya!"

    Virgo mundur saat Jeremy mulai ngomel-ngomel. "Ya mana gue tau, lo apaan sih pms lo? Laki lo?"

    "Sebentar aja, cuma mau bicara sebentar."

    "Ck, lo tunggu sini, gue tanya Aluna, tapi kalau dia bilang nggak mau ngomong sama lo, lo harus langsung pergi."

.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~~
Book ini bakalan happy ending kok,
Tapi happy ending itu nggak selamanya harus tentang pemeran utamanya jadian kan? Selama mereka sama-sama merasa bahagia rasanya udah cukup di katakan happy ending. Karena book ini akan berakhir sesuai judul :) pada akhirnya kalian tahu kalau aku sudah menentukan ending dari cerita ini :)

 Karena book ini akan berakhir sesuai judul :) pada akhirnya kalian tahu kalau aku sudah menentukan ending dari cerita ini :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑼𝒏𝒕𝒖𝒌 𝑷𝒆𝒓𝒈𝒊 0.3 [𝑬𝑼𝑵𝑲𝑶𝑶𝑲 𝒇𝒕 𝑩𝑨𝑵𝑮𝑪𝑯𝑰𝑵] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang