Budayakan Vote Sebelum Membaca, Belajar Cara Menghargai Orang yang Sudah Berusaha Menghibur Kalian.
Happy Reading!
~~~~~~~~~~~"Aluna!"
Aluna menoleh, senyum merekah menghiasi bibirnya. "Kak Jeffrey!"
Laki-laki itu mendekati meja yaang diisi oleh Aluna dan Yuna. Karena laki-laki itu adalah kakak dari Rose dan juga mereka pernah berada di sekolah yang sama, hubungan mereka cukup dekat.
"Maaf nih, yang disapa Aluna aja? Gue cuma panjang di mata lo ya?"
Laki-laki itu tersenyum lalu mengusap-usap pucuk kepala Yuna, Jeffrey memang memperlakukan semua teman adiknya seperti anak kecil, padahal mereka hanya beda setahun.
"Sorry, abis tadi gue liat muka Aluna aja."
"Iya deh."
"Kak Jeffrey sama siapa?" tanya Aluna.
"Sendiri aja, ini kalian berdua lagi istirahat makan siang ya?"
Yuna dan Aluna sama-sama menganggukkan kepalanya, mereka memang sedang istirahat makan siang, kebetulan saja Aluna sedang tidak ingin makan di kantin kantor, lebih tepatnya dia tidak ingin ke sana.
"Gue gabung ya?"
"Duduk sini kak, kita juga masih lihat menu kok, belum pesan apa-apa soalnya kita tadi juga baru sampai."
"Kebetulan deh kalau gitu, jodoh banget emang ketemu kalian."
"Banget, bahkan kita aja belum ketemu Rose, di kantor kemarin sibuk banget, Rose juga pasti butuh istirahat."
Laki-laki itu terkekeh. "lisa udah dateng kemarin, diusir sama Rose. Lagian dia sih suka banget cari gara-gara sama adek gue, udah tau kayak macan."
"Nggak kaget kalau dia mah, emang hobi banget bikin gara-gara."
"Omong-omong kak Jeffrey kenapa bisa ke sini? Lagi ada urusan apa?"
"Oh, ketemu Jena."
"Jena? Astaga kalian masih ldr? Kuat banget ya? Kita juga udah lama nggak pernah ketemu Jena. Kerja di mana dia?" tanya Yuna penasaran.
"Jadi guru di TK. Tau sendiri lah dia kan suka banget sama anak-anak."
"Asik, calon istri idaman nih. Kalau nikah jangan lupa undang kita berdua."
Akhirnya mereka bertiga kembali berbincang setelah memesan makanan, tiba-tiba Aluna berfikir bahwa Jena adalah cewek beruntung karena bisa mendapatkan Jeffrey, udah ganteng, mapan, perhatian, dan selama kenal Jena sama Jeffrey saat masa sekolah dulu, Aluna tidak pernah mendengar sama sekali mereka bertengkar atau Jena menangis karena kak Jeffrey.
~
Hari ini mendadak hujan turun, di jam pulang kerja kayak gini susah banget buat mesen ojol, udah 15 menit aplikasi itu terus mencoba mencari, namun seperti tidak ada yang menerima.
"Kak, bisa jemput nggak?"
"Pulang sendiri lah, manja banget."
"Hujan ih! Nggak ada ojol yang mau nerima orderan, jemput gue cepet."
"Gue masih di kantor, masih banyak kerjaan. Minta Virgo coba."
"Ih nggak mau ah, ngerepotin orang aja."
"Tenang aja, Virgo mah bukan orang."
Aluna hampir saja tertawa. "Ah nggak usah ngelawak deh! Gue gimana nih pulang nya?"
"Yuna ke mana sih? Kenapa lo nggak bareng dia?"
"Yuna tadi juga ada urusan, masih rapat sama tim nya."
"Yaudah Virgo aja, udah paling pas dia."
Alun berdecak lalu mematikan sambungan telponnya, dia bingung mau nelpon Virgo atau enggak, dia ngerasa nggak enak.
HelpNana (9)
Ngapain cuma kayak gini? <
Kaga bisa jemput <Jeremy
> Ya ini kan gue bantuin
> Siapa tau ada yang mau bantuVirgo
> Kenapa sih?
> Lo kenapa Na?Sonya
> Kenapa Na?Wendy
> Ada apa nih?
> Nana kenapa?Jeremy
> Nana si kesayangan semua orang
> kejebak ujan dia, nggak ada ojol yang nerima orderan diaSonya
> Lah terus lo nggak jemput dia?
> Bener-bener lo yaJeremy
> Gue masih ada kerjaan di kantor, nyai
> Jemput dong yang lagi senggang, atau sekalian jalan pulang
> Hujan nya makin deresWendy
> Mau sama gue Na?Sonya
> Gue aja bentar lagi selesai nihVirgo
> Gue juga lagi di jalan sih, terserah siapa yang mau jemput NanaSatriya
> Gue aja lah
> Tapi ada si Yoga nih
> Gue nanti lewatin kantor kak NanaYaudah Satriya aja <
Cindy
> Gue sama Jihan juga kejebak di kampus
> Nggak ada yang mau jemputSonya
> Gue jemput Jihan aja
> Kalau Lo sih hujan-hujanan ajaCindy
>😄
Wendy
> Kasihan anjir di anak tirikan
> WkwkwkwkwkYogi
> Siap-siap udh mau sampaiVirgo
> Ngomong sama siapa sih?Jeremy
> Jelas lah, dedek kita tersayangJihan
> Iya, aku sama Jihan di gerbang sambil neduhTiba-tiba layar ponsel Aluna berubah, sebuah panggilan masuk ke ponselnya. Raut wajahnya langsung berubah sendu
"Halo?"
"Aluna, lo masih di lobby?"
"Iya, lagi nunggu jemputan."
"Oh, udah dijemput? Mau gue ajak pulang bareng tadi."
"Iya udah."
"Hati-hati di jalan."
"Iya."
Lalu panggilan itu mati, Aluna sudah berusaha, tapi laki-laki itu selalu saja menggagalkan usaha Aluna, kenapa dia masih bersikap seperti ini?
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~
Akhirnya bisa lanjut nulis cerita ini juga huhuhuhu
Di maklumin ya, cari ide itu susah, sekali nya dapet ide nggak ada waktu buat ngetik huft.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑼𝒏𝒕𝒖𝒌 𝑷𝒆𝒓𝒈𝒊 0.3 [𝑬𝑼𝑵𝑲𝑶𝑶𝑲 𝒇𝒕 𝑩𝑨𝑵𝑮𝑪𝑯𝑰𝑵] ✔
Fanfiction[𝑬𝒏𝒅] [Romance/Drama] [Bisa dibaca terpisah dari Series sebelumnya, tapi lebih baik dibaca dari awal Series, biar lebih paham] Aluna menyukai laki-laki itu, entah sejak kapan perasaan kagumnya selama ini berubah jadi perasaan Cinta. S...