Happy Reading<3
Bunyi bel sudah terdengar di seluruh penjuru sekolah, itu tandanya waktu istirahat telah tiba. Laura dan ketiga sahabatnya tengah berjalan melewati koridor, mereka akan pergi ke kantin sebagai tempat tujuan.
Setelah sampai, seperti biasa, mereka akan memilih duduk di bangku paling belakang.
"Lo mau pesan apa, Ra?" tanya Keysa.
"Mie ayam sama jus jeruk," ujar Laura.
"Gue nitip dong, Key." kata Dinda dan Bella secara bersamaan.
"Yee, lo mah, suka pada kebiasaan!" ujar Keysa kesal.
Dinda menatap Keysa tak suka. "Giliran Laura aja lo mau dititipin, giliran kita aja lo nggak mau. Emang dasar temen nggak ada akhlak!"
"Udah, cukup! Biar gue aja yang pesan." ujar Laura mengakhiri.
"Lo mau pesan apa, Din?" tanya Laura.
"Bakso sama es teh," jawab Dinda ketus.
"Lo?" tanya Laura sambil melirik Bella.
"Samain aja kayak Dinda," jawab Bella sinis.
"Oke. Tunggu sebentar ya," Laura tersenyum tipis. Ia berjalan menuju tempat bakso dan mie ayam.
"Bi, saya pesan mie ayam 2, bakso 2, es teh 2 sama jus jeruk 2 ya Bi." ujar Laura pada Bibi si penjual.
"Siap neng," kata si Bibi sambil mengacungkan jempolnya pada Laura.
Selang beberapa menit kemudian, pesanan Laura dan teman-temannya pun tiba.
"Makasih ya, Bi." Laura menyodorkan uang 100 ribu-an tersebut kepada Bibi itu.
Laura berjalan menuju meja makan yang tadi ia dan juga teman-temannya tempati. Tiba-tiba dari arah berlawanan, seseorang menabrak bahu Laura sehingga beberapa kuah bakso tumpah ke seragam si penabrak.
"Kalau jalan pakai mata dong!" ketus Monica. "Lihat nih, baju gue jadi kotor kan gara-gara lo!" katanya sambil menatapnya tajam.
"Lah, kok gue? Kan lo sendiri yang nabrak duluan!" balas Laura tak kalah ketus.
"Bener-bener cari ribut ya lo!" Monica tiba-tiba saja menarik rambut Laura dengan kencang membuatnya meringis kesakitan.
Laura menatap Monica dengan tajam, ia menarik balik rambut Monica. "Maksud lo apa hah?!"
Secara tidak sadar, Laura dan Monica sudah menjadi bahan tontonan seisi kantin saat ini. Siswa-siswi berteriak heboh membuat suasana kantin semakin ramai.
Keysa, Dinda, dan Bella yang melihat pertengkaran itu pun menghampirinya.
"Udah, Ra! Cewek licik kayak dia nggak usah lo ladenin!" kata Keysa berusaha melerai keduanya.
"Tapi dia duluan yang nabrak gue, Key!" ucap Laura tak terima.
"Udahlah, Ra. mending lo nggak usah cari gara-gara sama ni anak!" kata Bella menasehati.
Keysa menarik paksa lengan Laura, membuat Laura mau tidak mau menyudahi pertengkaran tersebut. "Awas aja lo!" ketus Laura sambil melirik Monica sinis.
Seisi kantin tak terima dengan selesainya pertengkaran tersebut. Mereka semua meneriaki Laura dan Monica. "HUU!!" seru seisi kantin secara bersamaan.
Setelah mereka berempat sampai di meja makan yang mereka tempati tadi, barulah mereka memakan makanan yang Laura pesan tadi.
"Eh, guys. Gue ke meja Kahtan bentar, ya. Biasalah, samperin calon pacar." ucap Laura sambil memamerkan deretan gigi putihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAURA
Teen Fiction-Ayah, bukan cinta pertama, tetapi patah hati pertama. Luka terbesar. Mungkin segelintir anak saja yang beruntung mendapat (ayah) sebagai cinta pertama- 3 tahun lamanya Laura selalu difitnah pembunuh oleh ayahnya sendiri. Tuduhan itu berhasil membua...