09. Skors

491 89 37
                                    

"PANGGILAN KEPADA JENOVAN DARI KELAS XI IPA 3 DI TUNGGU DI RUANG BK SEKARANG."

"PANGGILAN KEPADA JENOVAN...."

"Gila! Sampe di panggil pake speaker dong."

Alih-alih merespon ucapan Sonya, Lia malah mengalihkan pandangannya pada Jeno yang sedang makan di pojokan kantin bersama Renja, Hafiz, dan Haje.
Well, Lia salut dengan Jeno. Cowok itu betulan se-tidak peduli itu dengan panggilan barusan, se-tidak peduli itu juga dengan berbagai jenis tatapan yang hampir seisi kantin berikan kepadanya. Empat hari berlalu sejak kejadian Jeno memukuli guru seni budaya mereka, empat hari juga guru bimbingan konseling mengejar-ngejar Jeno untuk diadili meski agaknya cowok itu terlalu jago berkelit.

"Kok betah ya dia jadi buronan gitu," ujar Una, ikut-ikutan Lia melirik ke arah Jeno.

"Palingan dipanggil cuman buat minta maaf aja, parahnya dihukum ngepel lapangan selama sebulan."

"Justru itu..." sahut Lia, menyempatkan diri memasukkan sesendok penuh soto teh Eem ke dalam mulutnya, senang melihat dua manusia di hadapannya menanti penuh rasa penasaran. "Justru karena disuruh minta maaf Jeno ngehindar terus, sampai teh Eem ganti profesi jadi model victoria secret pun gua jamin Jeno bakal ogah kalau disuruh minta maaf."

"Kenapa?"

"Karena dia gak merasa dia salah lah, apalagi?!"

"Karena dia gak merasa dia salah lah, apalagi?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riko

A mau tai gak?

Jeno

Maneh ngajak gelud?!

Riko

Tau

Typo a hampura

Jeno

Naon?

Riko

Si mama kan lagi otw ke sekolahnya aa

Jeno

Ngapain?

Riko

Tadi ada telepon dari guru bk aa

Mama disuruh ke sekolah ceunah

Jeno

Kok maneh tau?

Riko

Tau lah

Jeno

SympathyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang