-Sehari Sama Tasya-

2.1K 133 2
                                    

Dhika P.O.V

Akhirnya setelah perjuangan nyiapin dekorasi, dll. Tasya nerima permintaanku agar dia jadi pacar aku. Thanks god.

Sekarang ini, Tasya sedang menemani bunda di dalam mobil yang aku pesan untuk mengantar bunda kembali ke rumah. Sedangkan aku, menaiki motor ku.

SKIP

Saat sudah sampai rumah, aku melihat rumah masih tertutup. Wajar sih kan jarak tempuh saat pakai mobil lebih lama dibanding pakai motor. Saat aku lagi santai di teras, mobilpun datang. Bunda, Anya, dan Tasya keluar dari mobil.

"Bun, kunci rumah mana?" Tanya ku. "Ada sama bunda." Kata bunda seraya tersenyum. "Tante Maya mana?" Tanya ku. "Dia tadi mau ke rumah temennya sebentar. Bentar lagi dia balik kok. Awas kamu, bunda mau buka pintu." Kata bunda.

Setelah rumah terbuka, kami masuk ke dalam. Aku menghampiri Tasya dan kami duduk bersama di sofa. "Hidup sama aku ga akan gampang lho, Sya." Kata ku yang membuat Tasya tersenyum. "I know. Hidup sama akupun ga gampang, Dhik. Harus siapin toleransi yang tinggi. Kamu tau kan kenapa." Kata Tasya yang membuat ku tersenyum seraya menganggukan kepala.

Perbedaan agama di keluarga Tasya sangat besar tapi mereka rukun karna toleransi yang tinggi. "I know, Sya." Kata ku seraya memeluk Tasya. "Thanks Dhik. Siap terima segala kekurangan Tasya." Kata Tasya yang membuat ku tersenyum.

"Ka Tasya! Main yuk!!" Ajak Anya yang dijawab anggukan Tasya. Ini yang paling aku suka dari sifat Tasya. Dia gampang deket sama anak-anak. Penyayang juga. Dia juga deket dan sayang sama bunda. Bunda juga suka sama Tasya.

"Dhik, kamu udah punya seseorang. Jaga hati kamu. Jaga perasaan dia. Bunda ga mau denger dia nangis." Kata bunda seraya duduk di sofa bersama ku. Aku tersenyum dan menganggukan kepala ku. "Iya, bun. Insyaallah aku jaga perasaan dan hati dia." Kata ku.

"Liat deh. Dia tuh penyayang lho. Sama Anya yang ibaratnya mah bukan adik nya aja dia sayang. Padahal kemarin-kemarin dia bukan pacar kamu. Tapi dia sayang lho sama Anya. Bunda ga salah nilai orang. Alhamdulillah bunda dapet mantu baik." Kata bunda yang membuat ku tersenyum.

"Makasih ya bun. Bunda yang bikin aku sadar kalau ada seseorang yang selalu sama aku dari 0 sampai sekarang. Kalau Tasya dari 50% sampai nanti insyaallah 100%." Kata ku yang dijawab anggukan bunda.

SKIP

Aku sekarang sedang membantu Anya yang lagi ngerjain tugas. Sedangkan Tasya lagi bantu bunda masak untuk makan malam.

"Ka? Yang ini gimana cara nya?" Tanya Anya. Aku tersenyum dan mulai menjelaskan soal yang dikerjakan Anya sampai dia paham. Lalu tiba-tiba didepan ku, ada segelas susu dan kopi. Saat aku melihat yang ngasih ternyata Tasya.

"Yang susu buat Anya biar pinter. Yang satunya lagi buat abang nya biar ga ngantuk hehehehe." Kata Tasya seraya tertawa dan berjalan kembali ke dapur.

Aku meminum kopi yang Tasya berikan dan aku tersenyum seraya membantu Anya mengerjakan PR nya.

"Dhika, beliin garem dulu dong!" Kata Tasya dari dapur. "Otw sayang!" Kata ku seraya tersenyum. Aku segera keluar rumah dan menuju ke warung. Aku melihat beberapa ibu-ibu lagi ngobrol. "Misi bu!" Ucap ku. "Iya, Dhika." Kata mereka.

"Dhik, itu dirumah kamu ada perempuan ya? Siapa?" Tanya salah seorang ibu. "Oh itu pacar saya bu. Saya sudah laporan ke Pa RT kok." Kata ku seraya tersenyum. Biasalah guys. Kalian tau kan ada beberapa jenis tetangga. Salah satunya yang suka ngegosip. Ck!

"Oh jadi itu pacar kamu. Udah berapa bulan? Saya kira kamu pacaran sama Bunga." Kata salah seorang ibu. "Enggak kok bu. Saya sama Bunga mah memang deket karna kami sesama mau masuk akmil lewat jalur PaPK. Saya sama pacar saya baru sehari sih. Do'ain aja ya bu langgeng." Kata ku seraya tersenyum. Aku langsung berjalan ke warung dan membeli garam dan beberapa cemilan.

Setelah itu aku kembali ke rumah dan memberikan garam ke Tasya yang tersenyum. "Kenapa hmm?" Tanya ku seraya mengelus rambutnya. "Gapapa kok. Yaudah aku lanjut ya masaknya." Kata Tasya yang ku jawab anggukan. Aku membantu Anya lagi.

Aku sudah melihat Anya bisa mengerjakan beberapa soal lainnya. "Ih, adik nya A'a pinter." Kata ku seraya mengelus rambut Anya. "Iya dong a' tadi kata Kak Tasya, kalo aku ga pinter nanti a'a jailin terus." Kata Anya yang membuat ku kaget dan tertawa.

"Kamu pinterpun tetep a'a jailin!!" Kata ku seraya mengelitiki Anya sampai dia tertawa. "AAAAA udah A!!" Teriak Anya seraya tertawa. "HAHAHAHAHA KA TASYA!! HAHAHAHA BUNDA!!! HAHAHA TOLONGIN ANYA!! HAHAHAHA" Teriak Anya.

Tasya langsung tertawa dan berjalan menghampiri kami. "Anya mau kakak bantuin?" Tanya Tasya seraya tersenyum. "Iya hahahaha iya Ka!!" Kata Anya seraya tertawa. Tasya duduk disebelah kami lalu ikutan mengelitiki Anya. "Kakak bantuin ngelitikin aja ya!" Kata Tasya seraya tertawa.

Setelah melihat Anya lemas, kami berhenti dan tertawa. Aku bahkan mencium pipi Anya. Tasya mencium kening Anya. "Kamu terlalu gemoi!" Kata Tasya seraya memeluk Anya.

Tasya langsung menggendong Anya. "Yuk kita makan!" Ajak Tasya yang membuat Anya tersenyum. "Ayo kak! Anya juga laper! Nanti abis ini kita lanjut ngerjain PR ya a!" Kata Anya yang ku jawab anggukan.

Kami duduk di kursi makan dan sudah ada beberapa makanan seperti Mie goreng, ayam goreng, sayur sop, dan nasi hangat. "Anya tunggu sini ya. Mau makan apa sayang?" Tanya Tasya.

"Anya mau semua nya kak tapi ga mau sop." Kata Anya. "Lho, kenapa? Sop enak lho. Yakin ga mau cobain?" Tanya Tasya seraya tersenyum. "Sayuran ga enak kak. Pahit." Kata Anya. "Ini masakan bunda lho. Pasti enak. Iya kan a?" Tanya Tasya seraya tersenyum kepada ku. "Iya, enak banget. Anya harus coba." Kata ku seraya tersenyum. "Ga mau a." Kata Anya.

"Kalo kakak suapin gimana? Mau ga?" Tanya Tasya. "Mau deh." Kata Anya seraya tersenyum. Tasya menuangkan sop ke dalam mangkuk kecil lalu menyuapi Anya. "Gimana? Enak kan?" Tanya Tasya yang dijawab anggukan Anya. "Enak kak! Sini, Anya mau makan sendiri. Kan Anya udah bisa hehehe." Kata Anya yang membuat Tasya tersenyum. "Kakak ambilin nasi nya dulu ya." Kata Tasya.

Aku tersenyum melihat Anya yang lahap makan sop nya. "Anya seneng ya kalau ada Ka Tasya?" Tanya ku. "Iya, a. Ka Tasya baik banget." Kata Anya seraya tersenyum. "Nanti kalo a'a ke Magelang, Anya disini sama bunda ya. Gapapa kan?" Tanya ku. "Iya, a'a mau jadi tentara kan? Yeay! Nanti Anya bisa dijagain sama a'a." Kata Anya senang.

"Nanti Ka Tasya juga bakalan kesini kok." Kata Tasya seraya tersenyum. "Makan ya sayang. Kakak mau ambilin nasi dulu buat a'a." Kata Tasya seraya mengelus rambut Anya.

*********
Inilah kebersamaan mereka yang pertama guys dalam hubungan PACARAN🤣

Okay Vote and Comment aku tunggu.

LOVE YOU ALL❤

Persit Untuk KaptenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang