Tasya P.O.V
Sudah 3 bulan ini aku ga ke Bandung karna kesibukan ku mengajar. Bahkan dalam satu hari, aku bisa mengajar 4 kelas. Huft! Beginilah kehidupan seorang guru. Tapi tetep aja bagi aku, ini kewajiban. Akupun memiliki seorang penyemangat yang selalu ada disaat aku putus harapan. Dhika.
Saat ini aku sedang mengajar di kelas X IPS 5 mengenai kerajaan termasyur di Nusantara. "Ada yang mau bertanya?" Tanya ku namun anak kelas tidak ada sekalipun yang mengacungkan tangannya.
"Baik kalau memang ga ada, saya akan memastikan kalau kalian mengerti dengan materi yang saya jelaskan. Satu orang akan saya berikan satu pertanyaan. Jika 5 orang dalam satu barisan bisa menjawab, maka saya akan memulangkan kalian satu barisan. Kalau enggak, yaudah terima akibatnya. Yang cowok kalau ada yang saya tunjuk dan ga jawab, baca Pancasila. Yang perempuan, saat pelajaran saya minggu depan WAJIB memakai ciput." Kata ku tegas.
Aku mencari siswa yang sekiranya terlihat panik dan ketemu! "Bima!!" Panggil ku. "Iya bu?" Ucapnya. "Sebutkan dua kerajaan besar di nusantara! Dua saja!" Kata ku. "Siap bu, Sriwijaya dan Majapahit!" Katanya. "Bagus. Sekarang, Diva! Kerajaan Pajajaran berada di mana?" Tanya ku. "Di wilayah Jawa Barat, bu." Kata Diva.
Dan mengalirlah pertanyaan ku sampai sekitar 20 siswa bisa menjawab. Aku tersenyum puas dan menata buku ku. "Saya harap minggu depan saat ulangan, nilai kalian di atas KKM semua ya. Belajar yang rajin karna saya berharap kalian bisa sukses." Kata ku seraya tersenyum. Aku keluar dari kelas lalu menuju ke ruang guru.
Aku melihat ada buket bunga di meja kerja ku. "Dek Tasya, itu tadi Pa Andana ngasih bunga ke kamu. Katanya ada titipan dari Bandung." Kata Bu Amru. Aku tersenyum dan segera memeluk bunga yang ada di meja ku dan membaca kartu yang ada. Dari Dhika guys!!
______________
Hey, sayang!
Aku kangen banget sama kamu. Maaf ya aku nyoba batasin chat kita akhir-akhir ini karna aku udah dikonfirmasi lulus tes fisik masuk akmil. Dan kamu tau kan kalau Akmil itu jarang bisa megang HP. Kemungkinan besar, aku bisa chat kamu pas pesiar doang. Aku lulus sayang! Ini semua berkat do'a bunda, ayah, Anya, dan kamu. Kamu kapan mau ke Bandung? Aku harap kamu ga marah yah sama aku karna aku akhir-akhir ini ga chat kamu. Anyway, minggu depan aku akan ke Magelang untuk pendidikan. Aku udah punya teman disana namanya Raffa dan Raffi. Mereka teman aku saat di keret. Babe, one thing you must know and always remember that you're the only one babe.
Forever In Love
Andhika Amartha Raja
__________________________Aku tersenyum membaca kartu yang ada di buket bunga. Aku tersenyum terus dan dalam hati mendo'akan semoga dia selalu dalam perlindungan yang maha kuasa.
Aku langsung chat Dhika lewat WA. Dan seraya tersenyum, aku menelfon dia. "Assalamualaikum sayang!" Ucap Dhika disana. "Wa'alaikumsalam, sayang. By? Gimana kamu disana? Tasya kangen! Mau kesana tapi sibuk ngajar. Maaf ya sayang." Kata ku.
"Iya gapapa kok. Keluarga di Bandung juga ngerti kalau kamu bukan seorang gadis biasa. Kamu itu gadis pejuang pendidikan. Kamu dibutuhkan disana. Aku ngerti sayang." Katanya yang membuat ku tersenyum.
"Oh iya selamat sayang atas kelulusan kamu untuk masuk Akmil! Selalu sukses ya sayang. Aku tunggu kamu disini." Kata ku seraya tersenyum. Terdengar suara benturan dan terganti suara Anya.
"Hallo, Ka Tasya?" Panggilnya. "Hai, Anya!!" Sapa ku. "Ka Tasya kenapa ga kesini mulu kak? Anya kangen kakak!" Kata Anya. "Iya sayang, kan kakak disini udah jadi guru. Kakak ga bisa izin terus. Anya gimana disana? Sekolahnya gimana? Seru ga? Ada yang jahatin Anya ga?" Tanya ku. "Aman kok kak. Kalo kata a'a sih selancar jalan tol." Kata Anya polos. Aku tertawa dan tanpa sadar, aku meneteskan air mata ku. Aku kangen dia!
"Anya? Kakak nanti ke Bandung ya. Palingan nanti jum'at kakak kesana. Gapapa kan sayang?" Tanya ku. "Iya kak gapapa! Nanti kita main ya kak! Tania punya temen baru lho namanya Asya." Kata Anya yang membuat ku tersenyum.
"Iya sayang. Yaudah a'a sama bunda mana?" Tanya ku. "Bunda lagi masak, sayang. Yaudah kamu lagi apa sekarang?" Tanya Dhika. "Baru selesai ngajar, By." Kata ku dengan suara serak.
"Sayang? Kamu kenapa? Kok nangis?" Tanyanya. "Gapapa sayang. Cuman kangen sama Anya dan bunda." Kata ku. "Yaudah nanti kan kamu juga mau kesini kan? Aku harap saat aku mau pergi, kamu ada disini sayang." Katanya yang membuat ku makin kejer nangisnya.
"Hust!! Kamu jangan nangis dong. Kan aku mau pendidikan. Buat negara lho. Kamu masa sedih sih. Harusnya bangga." Katanya yang membuat ku tersenyum. Kami mengobrol sampai akhirnya aku harus kembali mengajar.
Aku mengajar di kelas XI IPS 4, dan menemui anak murid ku. Aku mulai mengajar sampai tibalah pertanyaan dari penanggung jawab pelajaran aku. "Izin bertanya bu! Untuk tugas, apa perlu di print?" tanya PJ ku yang bernama Ana. "Ga perlu kok, Na. Cukup di simpan di ponsel nanti mau saya adain games lewat tugas itu." kata ku. "Wah! Berarti minggu depan, kita games kan ya bu?" Tanya Khoir. Aku menjawabnya dengan anggukan.
"Dan tugas kalian yang sesungguhnya, kerjakan latihan di halaman 89. Nomor satu dan dua. Ga terlalu banyak kan?" Tanya ku.
"Ibu seriusan? Ini kan jawabannya singkat." kata Aisyah. "Iya saya serius. Nanti kalian kerjakan itu aja ya. Kalian pasti banyak tugas dari pelajaran lain." Ucap ku. "Siap terima kasih, bu." kata semua murid ku yang membuat ku tersenyum.
"Okay sekarang ibu mau nanya ke kalian. Karna ibu disini sebagai wali kelas, ibu nanya. Apa disini ada yang sudah punya pacar?" tanya ku.
"Lucky tuh bu!" kata salah seorang murid ku yang bernama Fadlan. "Selain itu? Coba kalian jujur. Saya janji ga akan bilang ke orang tua kalian." kata ku. Dalam sekejap, semua murid ku mengangkat tangan mereka. "Okay, saya harap kalian bisa bijak dalam menentukan pilihan saat lagi pacaran. Saya ga mau yah ada cerita anak didik saya terkena kabar buruk. Galau nya kalau bisa dijauhin. Bucin nya agak di kurangin biar ga ganggu pembelajaran. Okay!" Kata ku.
"Izin bertanya bu, apa ibu juga sudah menikah?" Tanya Ana. "Belum. Saya baru punya pacar." Jawab ku seraya tersenyum. "Wah! Guru disini juga kah bu?" tanya Ana semangat. Aku menggelengkan kepala ku. "Dia baru masuk akmil. Tapi udah lulus S1." kata ku seraya tersenyum. "Calon tentara toh. Keren!" kata Khoir yang ku jawab senyuman.
"Saya kira, ibu pacaran sama Pa Reza." kata Lucky yang membuat ku kaget. "Emang kenapa?" tanya ku. "Ibu kan suka di tawarin untuk pulang bareng sama beliau, dan ibu juga sering makan bareng di kantin. Saya kira ibu sama Pa Raza." kata Lucky yang membuat ku tertawa.
"Pa Raza mah teman saya sejak masuk kesini. Jadi ya kami kayak sahabat aja." kata ku seraya tertawa. "Ibu, pacar ibu orang mana?" tanya Ana.
"Kenapa emang? Kamu mau nyari pacar lagi?" tanya ku seraya tertawa. "Aish! Enggak atuh bu. Saya mah nanya doang hehehehe." Kata Ana.
"Pacar saya orang Bandung. Namanya Andhika Amartha Raja. Mungkin kalau kalian ada yang save nomor saya dan sempat lihat Status WA saya, kalian tau kok muka nya gimana." kata ku seraya tersenyum.
"Oalah pacar ibu yang cogan itu yak??? Yang adiknya sering ibu gendong?" Ucap Wulan yang ku jawab anggukan. Dan dalam sekejap heboh. Yang murid perempuan bilang kalo aku dan Ip cocok. Yang cowok bilang gantengan mereka. Hadeuh! Ngakak!!
*******
Part ini selesai, continue to the next part ya guys.Vote and comment nya jangan lupa lho.
Love You All
KAMU SEDANG MEMBACA
Persit Untuk Kapten
RomanceAnastasya Violetta, seorang wanita yang kerap disapa Tasya memiliki kehidupan yang indah namun mendadak kebahagiaan nya mulai berkurang tatkala sumber kebahagiaan itu sendiri pergi. Rasa sedih itu mulai berganti ketika dia berkenalan dengan seorang...