Tasya P.O.V
Pagi ini aku terbangun ketika seseorang mencium kening ku. Saat aku membuka mata, aku melihat wajah Dhika yang begitu dekat dengan wajah ku.
"Morning sayang!" Sapanya. Aku tersenyum dan menganggukan kepala ku. Saat aku mau bangun dari tempat tidur, aku merasakan nyeri yang cukup sakit.
Aku memaksakan keadaan dan saat aku bangun aku langsung meringis. "Sini aku gendong." Kata Dhika seraya menggendongku.
"Kamu kok ada disini, By? Lagi pesiar yah?" Tanya ku bingung. "Kamu lupa sayang? Kita udah sah!!" Kata Dhika seraya tertawa. Aku langsung menepuk jidat ku. Kok aku bisa lupa sih!!
Dalam sekejap aku merasakan panas di pipi ku saat ingat apa yang semalam ku perbuat. Aku langsung menepuk pipi ku dan Dhika langsung menurunkan ku di kamar mandi.
"Kamu mandi dulu ya. Nanti kita berangkat dari rumah jam 7 lho. Ini mumpung masih jam 5 jadinya kamu ada persiapan." Katanya yang ku jawab anggukan.
Saat Dhika mau keluar dari kamar mandi, dia menatapku. "Sayang, makasih ya semalam kamu ngasih sesuatu yang berharga bagi kamu. Aku akan jaga kamu sampai aku mati sekalipun." Kata Dhika seraya mencium keningku. Dia juga mencium bibir ku sebentar setelah itu dia keluar kamar mandi.
Skip
Aku sudah siap dengan gaun ku yang berwarna putih. Dan hari ini aku akan menjalani prosesi Mulung Mantu. Kalau ini prosesinya Khas Jawa Barat. Sebelas dua belas sama Ngunduh Mantu kok.
Tiba-tiba ada seseorang yang memeluk ku, ternyata Dhika. "Kamu dari pagi belum keluar kamar. Sini aku suapin ya, kamu harus makan." Kata Dhika seraya menyuapi ku Nasi Uduk.
"Kamu juga makan mas. Jangan aku doang." Ucapku seraya mengambil alih sendoknya dan menyuapinya.
Setelah makanan habis, make up ku dilanjutkan lagi sampai selesai.
"Baik kalau begitu sudah saatnya kita pergi ke rumah menantu kita. Kalau begitu, dikarnakan semua sudah siap, mari kita mulai perjalanan namun sebelum itu marilah kita berdoa. Berdoa di mulai!" Kata Ka Yus.
Aku berdiri disebelah Dhika dan kami menundukan kepala kami dan memohon kelancaran. "Berdoa selesai." Kata Ka Yus. Kami pun saling menatap.
"Cie manten baru. Gimana tuh semalem??!" Kata Mas Agung. "Hush. Jangan nanya gitu malu nanti mereka." Kata Mas Bagas. "Nah pinter. Ini baru anak bapak." Kata Paklek.
Setelah kami siap semua, kami menaiki mobil yang ada.
Dhika menggenggam tangan ku seraya tersenyum. "Kamu cantik sayang." Katanya yang membuatku tersenyum malu-malu.
Skip
"Ayo kita turun!!" Ajak mama. Dhika turun terlebih dahulu lalu mengulurkan tangannya untuk membantuku turun dari mobil.
Gamelan degung mulai terdengar mengiringi langkah kami memasuki pekarangan rumah Dhika. Halaman rumah yang biasanya terlihat rapi dan tenang hari ini terlihat elegant dengan adanya sebuah panggung di teras rumah nya.
Karna acara ini hanya sampai jam 1 siang, nanti malam aku dan Dhika akan mengadakan acara pesta bersama orang terdekat seperti sahabat, dan keluarga inti.
"Kepada para tamu undangan, dipersilahkan berdiri untuk menyambut keluarga mempelai wanita beserta kedua mempelai yang baru saja memasuki area acara." Kata Mc yang ternyata adalah Fani. Disebelahnya terlihat Mario yang memperhatikan kami yang baru sampai depan gerbang.
"Ya, bisa kita lihat raut kebahagiaan yang terpancar di wajah kedua mempelai. Kebahagiaan itulah yang insyaallah akan selalu mengelilingi mereka sekarang sampai selamanya aammiinn." Kata Mario.
Aku menggenggam tangan suamiku seraya tersenyum. "It's okay babe. You're perfect." Kata Dhika seraya tersenyum.
Akhirnya kami sampai di depan tempat perbatasan antara karpet biru yang menjadi jalur masuk dengan karpet merah pertanda batas antara keluarga Dhika dan keluarga ku. Ini hanya kiasan ya guys. Memang ini kemauan Dhika katanya biar lebih berkesan aja.
Terlihat bunda, ayah, dan Anya yang menyambut kami. Bunda tersenyum tapi dengan mata yang berkaca-kaca. Aku memeluk bunda yang mulai menangis. Bunda tertawa lalu aku salim ke bunda.
"Selamat datang mantu bunda. Duh bunda nangis ngeliat kamu cantik banget hari ini." Kata bunda seraya tersenyum. "Makasih bunda!" Jawab ku seraya memeluk bunda.
Bunda juga berpelukan dengan mama yang membuatku bahagia.
Ayah menghampiri ku dan bersalaman dengan ku. Aku salim ke ayah. "Selamat datang Tasya. Alhamdulillah kalian udah sah. Ayah jadi ga sabar buat ngegendong cucu deh." Kata ayah yang membuat aku dan Dhika tertawa.
"Duh yah, itu masih lama." Kata Dhika. "Eh kata siapa. Siapa tau bulan depan Tasya udah hamil. Ayah bisa cepet dapet cucu deh." Kata ayah yang membuatku tersenyum. "Aammiinn." Ucap ku dan Dhika.
Ayah menghampiri Ka Yus dan memeluknya lalu ga lama kemudian aku merasakan pelukan di kaki ku, ternyata Anya.
"Ka Tasya!! Anya kangen sama kakak! Kakak sekarang udah bisa tinggal disini kan kak? Nanti bacain Anya dongeng yah." Kata Anya. "Iya sayang, Ka Tasya nanti tinggal disini tapi lusa kita harus pindah. Gapapa yah?" Kata Dhika. "Yah, yaudah gapapa a!" Kata Anya yang langsung memeluk ku.
Setelah selesai, kami masuk ke dalam. Kami pun di tuntun duduk di atas kursi khusus mempelai dan kami tersenyum bahagia.
"Bisa kita lihat ya semua. Bahagianya pasangan ini. Gimana nih bro? Bahagia dong akhirnya bisa sah." Kata Mario mengarahkan Mic ke Dhika. "Bahagia banget." Katanya yang membuat ku tersenyum.
"Gimana nih Sya? Deg-deg an ga pas sadar kalo udah sah?" Tanya Fani. "Banget sih Fan. Apalagi tadi yah pas bangun tuh kaget ada manusia hidup disebelah." Kata ku seraya tertawa.
"Baik kalau begitu kepada bapak Adam dipersilakan memberi kata sambutan!!" Kata Mario.
Ayah mulai menaiki panggung untuk mc, dan tersenyum melirik kami. "Kepada para hadirin sekalian, saya ucapkan terima kasih bagi kalian semua. Teruntuk keluarga besan, selamat datang di rumah kami yang sederhana ini. Walaupun sederhana tapi kami janji akan memberikan kebahagiaan teruntuk putri kalian, Anastasya Violetta. Dia juga anak kami sekarang. Saya harap dengan pernikahan ini, akan terjalin ikatan kekeluargaan yang baik di antara kita. Dengan begini saya ucapkan terima kasih. Sekian dari saya." Kata Ayah.
"Baik, mungkin ibunda dari pihak lelaki ingin memberikan kata sambutan." Kata Fani.
Bunda menaiki panggung dan segera mengambil mic. "Hari ini menurut saya bukanlah hari mulung mantu." Kata bunda ketus.
Lho?? Aku kok bingung.
"Tapi hari ini saya menjemput anak perempuan saya. Cie! Yang panik!!" Kata bunda yang membuat semua tamu tertawa.
"Teruntuk keluarga mantu saya, Tasya. Saya ucapkan terima kasih telah bersedia memberikan seorang putri menjadi seorang menantu bagi kami. Tasya bukan saja mantu tapi anak bagi kami. Dia seorang istri dari Letnan Satu CZI Andhika Amartha Raja S.T. Dia juga seorang kakak dari Anya Laksmi Ayu. Dan dia adalah anak saya. Dia sudah menjadi anak saya sejak dia berpacaran dengan Andhika. Dengan begini saya harap kita bisa membina tali kekeluargaan antara keluarga kita. Teruntuk Tasya, selamat datang sayang di rumah. Bunda harap kamu akan selalu nyaman disini. Dengan begitu sekian dari saya." Kata bunda.
"Baik kalau begitu sudah saatnya kedua keluarga duduk di sebelah mempelai." Kata Mario.
Bunda, ayah, mama, dan Ka Yus duduk ditempat yang telah di sediakan. Aku merasakan genggaman di tangan ku. Ternyata Dhika.
"Welcome home sayang!" Ucapnya yang membuatku tersenyum. "Thanks babe." Kata ku seraya mencium pipi nya.
Dan acara hari ini berlanjut terus sampai jujur aja aku capek seharian pakai high heels.
*****
Finally Part ini selesai setelah pusing 7 keliling yang author rasakan🤣Vote and comment nya jangan lupa ya.
Love You All❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Persit Untuk Kapten
RomansaAnastasya Violetta, seorang wanita yang kerap disapa Tasya memiliki kehidupan yang indah namun mendadak kebahagiaan nya mulai berkurang tatkala sumber kebahagiaan itu sendiri pergi. Rasa sedih itu mulai berganti ketika dia berkenalan dengan seorang...