Tasya P.O.V
Besok, aku akan menikah. Hari ini akan diadakan acara siraman sampai malam midodareni. Huft! Pasti bakalan capek banget nih.
"Gimana ndok? Udah siap kan?" Tanya mama. Aku sekarang sudah memakai pakaian khas seorang wanita yang akan menjalani ritual siraman.
Dengan rangkaian bunga yang menutupi pundak ku dan rok songket ku yang berwarna hijau dan hijab ku yang berwarna putih dengan hiasan rangkaian bunga melati yang melingkari bagian kepala ku.
"Udah lah ma. Ini Tasya aja udah cakep banget." Kata Ka Keenan. Aku tersenyum dan menatap diriku di cermin meja rias. Kamar ku sudah di desain khas untuk pengantin.
"Gila ga nyangka adek gw lebih cantik di banding gw." Kata Ka Irland. Aku tertawa dan menengok ke Kakak ku itu.
"70% penduduk dunia juga lebih cantik dari pada kakak keles." Ucap ku seraya tertawa. "Iya juga yah. Haduh kenapa gw jadi bodoh sih." Kata kakak ku yang membuat ku tertawa.
"Babe, yuk kita kedepan. Om Heri udah nunggu acaranya di mulai. Kan kita mc nya." Kata Ka Claudia yang membuat ku tersenyum. "Kamu cantik dek." Katanya yang membuat ku tersenyum.
"Yaudah kami ke depan dulu ya dek." Kata ketiga kakak ku yang ku jawab anggukan.
Aku merapihkan make up ku dan memilih menatap kamar ku. Huft! Besok status ku akan berubah. Yang tadinya lajang, akan berubah jadi memiliki suami dan aku akan menjadi seorang istri.
"Ayo, mbak. Kita ke depan sudah saatnya siraman." Ucap perias ku. Aku menganggukan kepala ku dan langsung berdiri.
Perias membantuku berjalan ke depan rumah, dan aku melihat mama serta kak Lidia yang sudah siap di depan pintu rumah. Aku tersenyum dan mengikuti langkah mama dan kak Lidia.
Alunan gending jawa terdengar merdu menemani langkah ku menuju tempat siraman. Aku tersenyum ke semua tamu yang ada disini. Saat sampai di kursi tempat siraman, aku duduk di kursi yang disediakan.
"Inilah saatnya kita menyaksikan ritual siraman untuk Anastasya Violetta. Kepada orang-orang yang sudah di tunjuk dipersilahkan." Kata Ka Irland seraya turun dari panggung siraman bersama Ka Claudia.
Air di dalam kendi besar sudah ada. Berisikan air dan bunga 7 rupa yang wangi nya semerbak.
Orang pertama yang maju untuk menyiram ku adalah mama. Aku memejamkan mata ku saat merasakan air di keningku. Setelah selesai dilanjutkan bulek, Ka Lidia, Ka Irland, Ka Keenan, om ku yang bernama Andi, dan Paklek. Setelahnya, Paklek menggendongku sampai kamar.
"Ndok, paklek udah menyelesaikan tanggung jawab bapak mu ya." Kata paklek yang ku jawab anggukan. Aku segera masuk ke kamar ku dan mengganti baju ku dengan kebaya berwarna merah. Setelah itu aku keluar kamar untuk melanjutkan ritual.
Sekarang saatnya aku menjalani ritual selanjutnya yaitu Dulangan Pungkasan. Setelah mama tadi memberikan dawet ke seluruh tamu, dan sudah memotong tumpeng saatnya aku makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Persit Untuk Kapten
RomansaAnastasya Violetta, seorang wanita yang kerap disapa Tasya memiliki kehidupan yang indah namun mendadak kebahagiaan nya mulai berkurang tatkala sumber kebahagiaan itu sendiri pergi. Rasa sedih itu mulai berganti ketika dia berkenalan dengan seorang...