Anastasya Violetta

15.2K 443 14
                                    

Tasya P.O.V

Halo semua! Kalian pasti udah tau lah yah siapa nama aku. But kalau kalian ga tau, yuk kita kenalan! Nama aku, Anastasya Violetta. Kalian bisa panggil aku Tasya. Aku seorang mahasiswi berumur 19 tahun yang berkuliah di salah satu kampus ternama di Depok, Jawa Barat. Aku memang besar di kota ini tapi sejujurnya, mama aku orang Cibinong, Jawa Barat. Kalau bapak aku orang Solo, Jawa Tengah. Disinilah aku dibesarkan.

Saat aku masih dalam kandungan mama ku, bapak terkena penyakit diabetes. Yaps! Sejak itu bapak mulai mengontrol pola makannya. Kebanyakan di keluarga bapak memang begitu kok.

Saat aku TK, aku terkena cedera di tangan kanan ku. Aku harus di oprasi pemasangan pen agar tangan ku bisa kembali beraktifitas seperti biasanya. 3 bulan aku berada di rumah sakit Orthopedi di Solo dan selama itulah aku merasakan kebosanan.

Skip

Bapak selalu bangga dengan aku karna aku selalu berprestasi. Saat aku TK, aku selalu menjuarai lomba tari baik itu tari daerah maupun tari modern bahkan aku bisa tari india lho. Tapi jujur aja aku lebih enjoy di Tari daerah.

Sejak kecil, aku selalu mendapat urutan 10 besar. Karna itulah bapak selalu bangga dengan ku. Berbeda dengan mama yang selalu membanggakan ketiga kakak ku yang memang sudah sukses dengan kehidupannya.

Aku sangat menyukai pelajaran sejarah. Bahkan saat SD, aku mendapatkan predikat "Siswa Paling Cerdas Sejarah". Ya! Sejarah itu bisa dibilang jiwa ku. Aku sangat mencintai sejarah seperti aku mencintai bapak.

Walaupun mendapat predikat demikian, mama masih saja menganggap diri ku ini remeh. Well, kalian bisa bayangin lah yah anak yang berbeda bapak mana bisa di satuin. DNA nya aja beda. Dan agama ku dan bapak berbeda dengan agama mama dan ketiga kakak-kakak ku. Tapi itu bukan penghambat toleransi kami.

Saat aku SMP, aku masuk ke SMPN 4 Cibinong. Bapak selalu mendukung ku walaupun letak sekolah cukup jauh dengan rumah kami, bapak tetap aja antar-jemput aku. Pekerjaan bapak sebagai pengawas bis, kadang membuat aku sedih karna bapak berusaha nyari uang demi uang saku ku untuk sekolah. Kalau aku tolak, bapak bakalan marah dan bilang "Ini duit. Bukan daun. Kalo kamu ga terima, kamu sama aja ga menghargai usaha bapak." padahal yah aku tau banget uang itu bisa bapak gunain jadi uang bensin tapi bapak malah ngasih ke aku.

Ketika aku mulai memasuki SMA, bapak mulai makin giat bekerja. Bahkan bapak sampai megang 2 bus untuk dia awasin. Bapak juga selalu nasehatin aku saat aku mulai ga semangat. Kadang juga bapak suka cerita saat-saat dia dulu kerja pas masih berumur 14 tahun karna mbah ku, kerja di luar kota dan mbah putri meninggal saat melahirkan bulek ku.

Dan saat aku berumur 15 tahun, bapak meninggal setelah sebulan berjuang melawan penyakitnya yang merupakan komplikasi diabetes. Setelah sebulan juga aku dan mama tidur di lantai rumah sakit, bapak pada akhirnya memilih pergi meninggalkan kami.

Air mata ku turun saat melihat jasad bapak dimasukan ke liang kubur. Dan saat itulah terakhir kalinya aku melihat bapak.

Saat aku kehilangan bapak, seorang lelaki datang ke dalam hidupku. Andhika Amartha Raja . Dia teman ku yang selalu mendengarkan keluh kesah ku. Dia yang selalu menanyakan kabar bapak saat di rawat, dan ketika dokter menyatakan bapak sudah tidak memiliki harapan lagi disaat itulah Dhika selalu menasehati ku. Ketika bapak pergi, Dhika menelfon ku dan dia ikut menangis saat mendengar aku yang menangis. Aku masih ingat di jam 3 pagi aku menelfonnya dan dengan menangis aku berkata "Dhik, bapak udah pergi, Dhik!!" begitulah yang aku katakan ke dia.

Disaat aku mau menangis, aku mengingat didikan alm.bapak yang selalu berkata "Kalau fisik kamu ga sakit, JANGAN MENANGIS!" Memang dari dulu, aku selalu mendapat didikan yang keras. Makanya sekarang aku menjadi seorang gadis yang selalu berusaha kuat tanpa orang lain tau di dalam diriku ada sebuah keretakan.

Sampai sekarang, Dhika masih menjadi teman ku. Dhika masih menjadi sahabat ku. Walau banyak orang yang berkata kalau kami cocok, muka kami sama, kami jodoh. Kami tetap menjadi sahabat. Walau harus aku akui sih kalo aku suka bahkan cinta sama dia but what can i do? Aku mau ngode tapi takutnya dia risih.

Andhika Amartha Raja, seorang lelaki Bandung yang memiliki sifat tegas, bijak, baik hatinya. Tampan fisik dan mentalnya. Dia yang bercita-cita menjadi seorang tentara. Keinginannya untuk membela ibu pertiwi sangatlah kuat.

Kami memiliki idola yang sama yakni Kapten anumerta Pierre Andries Tendean. Seorang perwira pertama yang meninggal demi menyelamatkan sang atasan untuk melindungi pancasila dan Indonesia.

Sekarang, usia ku sudah 19 tahun. Dan aku sudah menjadi mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negri ternama di Depok, Jawa Barat. Aku mengambil jurusan Ilmu Keguruan dan Pendidikan. Karna aku ingin menjadi guru sejarah.

Kenapa sih harus sejarah?

Ada yang berkata 'La Historia Es La Maestra' yang artinya 'Sejarah adalah guru kehidupan' dengan mempelajari sejarah, kita bisa menghindari kesalahan yang pola lejadiannya sudah ada sejak dulu. Jika kita tidak menghargai sejarah? Lalu siapa??

Persit Untuk KaptenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang