-Sidang Kelulusan-

2.9K 175 2
                                    

Dhika P.O.V

Hari ini adalah hari dimana Tasya akan disidang kelulusan. Semoga aja deh dia bisa.

Guys, jujur aja aku ngerasain satu rasa untuk Tasya. Rasa yang bahkan melebihi rasa aku ke Fani dulu. Apa ini yang disebut Jatuh Cinta?

"Dhika? Kamu kenapa ngelamun?" Tanya bunda. Aku menengok dan tersenyum. "Enggak ngelamun kok, bun. Cuman lagi mikirin aja." Kata ku seraya tersenyum. "Mikirin siapa?" Tanya bunda yang membuat ku terdiam. "Mikirin Tasya ya?" Kata bunda seraya tersenyum. "Ya seperti itulah." Kata ku seraya tersenyum.

"Kamu cinta ya sama dia?" Tanya bunda yang spontan ku jawab anggukan. "Tuh kan!! Bunda tuh tau kamu cinta sama dia. Kamu selalu omongin dia dan ada binar kebahagiaan dimata kamu saat kamu ceritain dia." Kata bunda yang membuat ku terdiam. Apa aku jatuh cinta sama Tasya?

"Menurut bunda, Dhika jatuh cinta sama dia?" Tanya ku yang bunda jawab anggukan. "Iya. Rasa kamu ke dia itu beda sama rasa kamu ke Fani." Kata bunda yang membuat ku kaget.

"Bunda tau dari mana?" Tanya ku. "Dari buku catatan kamu. Ada beberapa nama Fani disana. Dhika, kamu terlalu melihat ke depan tanpa kamu lihat kebelakang kamu ada seseorang yang selalu mendukung kamu, nyemangatin kamu, bahkan selalu apa adanya di depan kamu. Jangan sampai kamu kehilangan cinta itu, Dhik. Bunda pernah begitu juga. Bunda dulu jatuh cinta sama teman sekelas bunda sampai akhirnya bunda sadar saat dia pergi, bunda cinta sama dia. Akhirnya ya gitu deh dia meninggal dan bunda pada akhirnya nemuin kebahagiaan sama ayah kamu." Kata bunda yang membuat ku terenyuh.

"Apa menurut bunda, Tasya juga cinta sama aku?" Tanya ku yang langsung dijawab anggukan bunda. "Coba deh kamu mikir, cewek mana yang sampai relain jam presentasinya demi temennya doang? Sedangkan masa depan dia yang harusnya di utamakan. Terus coba deh kamu mikir, mana ada cewek yang sampai nangis hanya karna temannya pulang ke rumah?" Kata bunda yang membuat ku berpikir kalau itu benar juga.

"Bunda setuju banget loh kalo kamu sama dia." Kata bunda yang membuat ku tersenyum. "Setuju kenapa, bun?" Tanya ku. "Tasya tuh bagi bunda udah calon mantu idaman lho. Baik, ramah, pintar, dan kamu sering cerita kalo dia rajin dan suka anak-anak. Apa yang kurang coba?" Tanya bunda seraya tersenyum.

"Berarti bunda setuju kalau aku sama Tasya?" Tanya ku yang dijawab anggukan bunda. "Kamu udah cerita belum ke dia kalau kamu tahun depan udah lulus??" Tanya bunda yang ku jawab gelengan. "Kenapa ga dikasih tau aja sih, Dhik?" Tanya bunda. "Untuk surprise dia. Aku mau nanti dia datang, bun." Kata ku seraya tersenyum. "Yaudah intinya sih bunda harap kamu segera lamar dia atau jadiin dia pacar kamu. Kamu masuk akmil nanti lalu dinas 2 tahun. Setelah itu usia kalian sama-sama matang dan kalian menikah. Gimana? Bunda harap kamu setuju lho." Kata bunda yang membuat ku tersenyum.

Tasya P.O.V

Aku sudah berada di depan ruang sidang. Huft! Hari ini aku akan sidang kelulusan guys. Ini udah dua bulan sejak aku nulis skripsi dan pada akhirnya skripsi aku di ACC. Makanya aku lagi mau sidang.

"Atas nama Anastasya Violetta dipersilakan masuk!" Kata salah seorang dosen yang bernama Bu Martha. Aku tersenyum lalu segera masuk ke ruang sidang. Dan saat itu juga, aku duduk di kursi khusus mahasiswa.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh! Selamat Siang para dosen yang terhormat. Perkenalkan nama saya, Anastasya Violetta. Saya akan mempresentasikan mengenai skripsi saya yang berjudul 'Meningkatkan Sejarah Dalam Minat Pelajar' dalam presentasi kali ini ada beberapa pembahasan yang akan saya bahas. Yakni, latar belakang saya membuat ini lalu tujuan utama saya dan beberapa cara mengatasi rasa tidak ada ketertarikan pada pelajaran sejarah." Ucap ku seraya menjelaskan skripsi ku.

SKIP

"Dengan ini saya nyatakan bahwa Anastasya Violetta sudah memenuhi syarat dalam kelulusan dari Universitas Indonesia dengan jurusan Pendidikan Sejarah. Selamat!" Ucap Bu Martha seraya mengetuk palu. Aku tersenyum dan menatap langit ruang sidang. Aku bersujud sebentar lalu segera bersalaman dengan para dosen.

Aku segera keluar ruangan seraya tersenyum. "Selamat!!!" ucap semua orang yang berada disini. Rata-rata mereka senior ku hehehehehe.

Aku segera Video Call dengan kedua sahabat ku yang bernama Sekar dan Novi. "Guys!! I Got It!!!" ucap ku girang. "Yeay!!! Congrats Sya!!!" kata Novi yang membuat ku tersenyum. "Thank you Nopi!!" kata ku seraya tersenyum. "Yhoa! Selamat ya Sya!! Sukses selalu pokoknya mah!" kata Sekar yang membuat ku tersenyum. "Thank you, Sekar!!" ucap ku seraya tersenyum. "Sya, udah ngabarin Dhika?" tanya Novi yang ku jawab gelengan. "Nanti abis ini palingan. Yaudah guys, aku makan dulu okay. Assalamualaikum!!" Kata ku seraya mematikan sambungan Video Call.

Aku segera berjalan menuju kantin kampus dan mencari bangku kosong. Saat menemukannya, aku segera duduk dan menyalakan ponsel ku. Aku mulai mencari nama 'Dhika' di WA dan saat menemukannya, aku segera menelfonnya.

"Hallo, assalamualaikum!" Sapanya yang membuat ku tersenyum. "Wa'alaikumsalam. Dhik!! I Got It!!! Tasya berhasil Dhik!!!!" Ucap ku girang seraya tersenyum.

Aku melihat ada ajakan VC dan aku segera mengangkatnya. Aku melihat Dhika yang sedang tersenyum. "Selamat Tasya!!" Katanya seraya tersenyum. "Thank You!!" Ucap ku seraya tersenyum. "Sya, gimana kalo kamu ke Bandung? Sekalian ketemu bunda. Dia pasti seneng tau kamu lulus. Gimana?" Tanya Dhika yang membuat ku tersenyum.

"Ide bagus tuh. Aku juga butuh refreshing." Kata ku seraya tersenyum. "Okay, tiket kereta nanti aku pesenin. Kamu nanti tidur sama bunda atau sama adik aku aja. Aku nanti di kamar sendiri. Okay?" Tanya nya yang ku jawab anggukan.

"Yaudah, Tasya maunya kapan ke Bandung?" Tanyanya. "Minggu depan aja gimana?" Tanya ku. "Okay deh. Yaudah kamu sekarang lagi apa? Udah makan kan? Atau ini baru mau makan?" Tanya Dhika. "Belom sih kalo makan, Dhik. Tapi semuanya udah. Ini lagi santai aja di kantin." Kata ku seraya tersenyum.

"Yaudah nanti ada yang mau aku omongin sama kamu tapi palingan nanti saat kamu ke Bandung. Gimana?" Tanya nya yang ku jawab anggukan. "Kamu makan dulu. Aku liatin. Buruan!" Katanya yang membuat ku tersenyum.

Aku segera berjalan menghampiri ibu kantin yang menjual bubur dan membelinya. Setelah itu aku makan seraya mengobrol dengan Dhika.

Setelah selesai, aku segera kembali ke rumah untuk mengabari keluarga ku.

SKIP

"Yuhuu!! Cecan kembali!!" Teriak ku heboh. "Whoa!! Gimana nih sidang nya?" Tanya Ka Tila. "Gila kak! Lancar banget!! Ade lulus!!!" Teriak ku heboh. "Wih!! Congrats ade gw yang heboh!!" Kata Ka Clay. "Brasco sama mate nya mana nih? Kan ade kangen!" Kata ku. "Mereka lagi main di halaman belakang tuh. Kamu ke sana aja. Kita makan-makan ya. Ka Lia sama Ka Ius otw kesini." Kata Ka Clay seraya tersenyum. "Ka, minggu depan aku mau ke Bandung ya. Lumayan lah sekalian refreshing." Kata ku yang dijawab anggukan kakak ku.

Aku segera menaruh tas ku dan berjalan ke halaman belakang. Aku melihat kedua anjing peliharaan ku. Mereka sedang bermain bersama. "Hey guys!!" Sapa ku. Nanda segera menghampiri ku dan kegirangan. Brasco juga begitu.

"Hallo sayang!!" Ucap ku girang. Aku segera memeluk kedua anjing ku dan tersenyum.

SKIP

Malam ini aku sudah bersama keenam kakak-kakak ku. 3 kakak dan 3 kakak ipar. "Jadi gimana, dek? Kamu mau ngajar dimana nanti?" Tanya Ka Lia. "Palingan nanti aku istirahat dulu ka setahun. Lagian aku aja belum wisuda." Kata ku santai. "Kakak udah bayar ya biaya wisuda kamu. Kemungkinan nanti Agustus kamu bisa wisuda. Siap kan?" Tanya Ka Ius yang ku jawab anggukan.

"Jadi apa kakak bisa dengar kabar mengenai kamu yang punya pacar maybe?" Tanya Ka Lia yang ku jawab gelengan. "Ga ada kak. Belom dulu." Kata ku seraya tersenyum. "Kamu harus pikirin masa depan kamu. Kamu masih muda dan nanti kamu harus berkeluarga kan. Kakak harap kamu udah ada calonnya." Kata Ka Lia yang ku jawab anggukan.

"Sya, gimana kalo kamu mulai aja ngajar di SMA kamu dulu? Gimana?" Tanya Ka Wongga yang membuat ku berpikir. Ide bagus sih. "Atau kamu mau kerja di sekolah kakak, dek?" Tanya Ka Caroline yang ku jawab gelengan. "Aku mau istirahat dulu kak." Kata ku. "Okay tapi kalo kamu butuh, call me okay?" Kata Ka Caroline yang ku jawab anggukan. Kami segera makan sampai akhirnya kedua kakak ku beserta pasangannya kembali ke rumah mereka dan aku tidur.

*****

Finally part ini selesai. Jadi siapa yang bahagia???

Vote and comment ya guys.

Love you all

Persit Untuk KaptenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang