10

277 60 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



10 : Egypt








Dengan susah payah, ia mengantarku kembali ke rumah. Mereka melihat Taeyong setelah aku tiba di halaman belakang. Ini sangat aneh, para asisten yang menjagaku tak bisa mendeteksi keberadaan Taeyong setelah mereka mengejarnya. Jejak Taeyong tak dapat ditemukan.



Beruntung, perhatian mereka teralih karena Taeyong. Aku jadi leluasa untuk masuk ke rumah. Setelah tiba di ruang tengah, ku lihat Winter membuka pintu dengan keras. Winter menatapku keheranan, sepertinya ia mulai mencurigaiku.



"Nona dari mana saja?"



"Habis dari belakang. Kenapa emangnya?" Aku balik bertanya.



"Nona, tempat ini sudah tidak aman. Sebaiknya nona pulang ke London sekarang."



"Tapi aku kan masih belum habisin waktu liburanku di sini."



"Saya tahu, tapi sebaiknya nona pulang saja. Nona bisa kembali lagi ke sini jika keadaan sudah aman."



"Ya udah deh." Dengan terpaksa, aku melangkah ke arah kamar untuk menyiapkan barang-barangku.



Akan tetapi sebelum aku pergi, aku menemukan sebuah note berwarna putih tertempel di jendela.



'Sampai bertemu lagi di London.'



Tadinya aku tak ingin meninggalkan tempat ini karena ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan Taeyong. Namun setelah melihat ini, aku menyadari bahwa ternyata janjinya itu nyata. Ia akan mengikutiku ke manapun aku pergi, dan ia akan selalu menjagaku dari berbagai ancaman lewat gelang yang ia berikan.



Saat tiba di London, aku sudah ditunggu oleh Karina di mobil. Ia terlihat masih kaku dan serius. Tatapannya yang tajam itu bisa mengintimidasi siapa saja yang memandangnya, namun aku sudah terbiasa dengan pembawaan Karina.



"Saya dapat kabar dari Winter kalau penyusup itu ada di sana mengintai rumah. Apa itu benar, nona?" Tanya Karina ketika kami sudah dalam perjalanan pulang.



"Euh... kayaknya sih iya. Tapi aku gak lihat ada penyusup."



"Maka dari itu saya menjadwalkan nona hanya satu hari saja di sana. Ini demi keselamatan nona."



"Iya, aku ngerti kok."



"Mengenai proyek ini..."



"Jangan bahas sekarang, Karina."



"Maaf, nona."



Tiba di rumah, aku mendapati Jaehyun sedang berdiri di teras. Mataku melirik Karina yang masih menundukkan kepala, meminta penjelasan akan kedatangan Jaehyun ini.



ParadoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang