20 (END)

612 54 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



20 : Fin






Saat mataku terbuka, aku melihat keramaian di sekitarku. Pesta ini mengingatkanku pada masa lalu. Namun bedanya, suasana di pedesaan Swedia ini membuatku nyaman. Aku menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Udara di sini sangat bagus, begitu juga dengan suhunya yang hangat.



Eunwoo membawa kami pada sebuah rumah sederhana yang terletak di dekat perkebunan. Kami semua menyukai tempat ini. Layaknya surga, tempat ini memiliki segalanya.



Ia memperbolehkan kami untuk memilih kamar. Tentu saja aku akan menuruti suamiku.



"Udah pada milih? Kalau gitu aku tinggal dulu ya. Aku mau ajak seseorang ke sini." Eunwoo meninggalkan kami bertiga di dalam rumah ini.



Setelah aku mengantar suamiku untuk beristirahat di kamar, aku pun mulai mengitari rumah ini. Di setiap sudut dinding dan langit-langitnya terdapat lukisan bunga dan simbol aneh.



"Jisoo..." aku berbalik, Eunwoo ada di hadapanku. Rupanya dia sudah kembali.



"Kamu suka tempat ini?"



"Banget! Kapan-kapan, aku boleh ke sini lagi, kan?" Eunwoo mengangguk sembari tersenyum. Ku rasa dia memang selalu tersenyum seperti itu. Ia tak pernah memperlihatkan wajah lelah. Saat kami berada di Mesir, aku tahu bahwa Eunwoo sedang bermain peran. Dia sudah berusaha menutupi balas dendam ini.



"Oh ya, katanya ada yang mau ketemu sama kamu." Lanjut Eunwoo.



"Eh? Siapa? Penduduk sini, ya?"



"Lihat aja nanti. Kamu boleh masuk." Eunwoo memanggil orang yang ingin menemuiku itu.



Hal yang pertama kali ku lihat adalah kaki jenjang yang tertutupi rok putih berenda memasuki ruang tengah. Kemudian pandanganku beralih pada tubuhnya yang elok. Hingga akhirnya aku berhenti pada wajahnya yang tak asing.



"Rosé?!" Aku memekik setelah menyadarinya.



"Kak Jisoo..." Rosé yang sudah berlinang air mata itu kini menghambur ke pelukanku.



"Syukurlah kamu masih hidup." Aku mengelus rambut panjang Rosé. Aku sangat senang ketika bisa melihatnya lagi.



"Ya, Jisoo. Dia masih hidup." Ku lihat Eunwoo yang ikut merasa senang juga dengan pertemuan kami.



Aku melepas pelukanku dengan perlahan. Kemudian aku menyeka air mata yang menetes ke pipinya.



"Apa kamu masih ada hubungan sama Jeffrey?" Rosé mengangguk. Aku menatap Eunwoo. Seakan tahu dengan ekpresi khawatirku, Eunwoo menjawab.



ParadoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang