12 : Muse
Dengan menghilangnya Taeyong malam tadi, rasa penasaranku berubah menjadi pening. Sejak kedatangan Taeyong di kehidupanku lagi, semuanya terasa semakin aneh. Jaehyun jadi lebih sibuk dan tak pernah mengirimkan pesan lagi untukku, dan akhir-akhir ini Karina juga bersikap berbeda dari biasanya. Karina menjadi lebih protektif lagi.Keberangkatanku ke Mesir sudah hampir tiba. Aku sudah memasuki pesawat dan duduk dengan tenang. Seorang pramugari datang menghampiriku untuk menawarkan berbagai kudapan, namun aku belum merasa lapar. Aku kembali menyenderkan punggung, mencari kenyamanan di sana dan kemudian memejamkan mata.
"Pssst!"
Suara orang berbisik itu mengganggu kenyamanan tidurku. Aku terpaksa membuka mata dan melihat ke sumber suara yang ada tepat di samping kananku.
"Hai!" Taeyong melambai kecil ke arahku dengan seluruh kegirangannya. Ia terlihat sangat bersemangat. Sementara aku kembali terduduk dengan tegak. Kami saling bersebelahan, dan aku tak menyadari kapan Taeyong datang.
"Kamu kok ngikut juga, Yong?"
"Iyalah, kan aku udah bilang sama kamu kalau aku bakal terus ada di deket kamu. Tapi bicaranya pelan-pelan ya, aku takut keciduk soalnya." Aku tertawa mendengar kata-katanya.
"Aku kira kamu udah balik lagi ke Norway."
"Nggak, aku langsung ke Swedia."
"Loh? Kenapa ke sana?"
"Ceritanya panjang. Kalau denger, nanti bisa-bisa kamu ketiduran."
"Iyain aja deh. Eh, kamu kemarin kok tiba-tiba ngilang? Lewat pintu rahasia yang mana lagi?"
"Jisoo, ruangan itu nyambung ke dunia paralel. Gak ada pintu lagi selain pintu kita masuk."
"A-apa? Dunia paralel?" Taeyong mengangguk.
"Nanti aku jelasin, sekarang kamu tidur lagi aja."
"Percuma juga aku tidur, aku udah gak ngantuk lagi gara-gara kamu. Jadi, sekarang ayo ceritain semuanya."
"Kamu mau aku cerita yang mana dulu?"
"Eum... yang mana aja deh terserah. Kalau bisa sih semuanya. Heheheh."
"Kalau aku cerita pun, kamu gak bakal bisa inget, Jis. Kamu harus ngelakuin dulu sesuatu, baru deh pas udahnya kamu bisa inget walaupun cuma sekelebatan aja."
"Kalau gitu, aku mau nanya tentang ingatan yang baru aku dapet kemarin. Boleh?"
"Apapun buat kamu, Jis."
KAMU SEDANG MEMBACA
Paradox
FanfictionHubungan kita layaknya sebuah paradoks, selalu dipenuhi kontradiksi ketika kita mencoba untuk menggunakan intuisi. Start 12-12-2020 End 17-12-2020 © _gzbae_