11. Something Beautiful

212 23 3
                                    

Setelah semua pergi.
Aku baru menyadarinya, arti waktu dan kenangan selama ini, begitu sangat berarti

--

"Lan! Tunggu dulu! Aku ingin bicara sebentar denganmu"

"Enggak Gio. Apalagi yang mau kau katakan?" Alana berusaha melepas genggaman tangan Gio.

Entah apa yang difikirkan lelaki ini. Lelaki yang sudah begitu tega menyakiti hati Alana dan merendahkannya dengan begitu kasar. Entah apa yang membuatnya sampai harus datang ke tempat Alana dan memaksa Alana untuk keluar dan berbicara dengannya.

Alana yang memang sudah tidak ingin berhubungan lagi dengan Gio segera menepis tangan lelaki yang sudah memaksanya keluar dari panti. Untung saja para pengasuh panti sedang sibuk didapur. Jika tidak, mereka pasti akan memarahi tingkah kasar Gio saat ini.

"Ada! Aku ingin bertanya kepadamu" Gio kembali menahan lengan Alana.

"Perihal?" Jawab Alana malas.

"Apa hubungan mu sebenarnya dengan Devon?" Alana memicingkan matanya bingung dengan ucapan Gio.

"Apapun hubungan ku dengannya. Itu bukan urusanmu" Alana kembali menghempaskan tangan Gio dan berjalan masuk. Namun sebelum sampai didepan pintu. Tangan Alana kembali ditarik oleh Gio.

"Kau memang rendahan! Aku salah tidak mendengarkan ucapan mamaku dulu. Seharusnya aku memang tidak pernah mempercayai wanita miskin penggila harta seperti mu!"

Hati Alana kembali memanas. Kenapa lelaki ini begitu suka merendahkan dirinya? Apa sebenarnya salahnya? Ia sudah mundur dan memilih jalan yang benar, dengan meninggalkan Gio bersama dengan wanita yang memang seharusnya mereka bersama. Namun apa ini? Apa lagi ini? Kenapa rasanya semua hal yang ia korbankan tidak memiliki arti sama sekali dimata lelaki ini? Tidak taukah Gio bahwa Alana pernah merasa sakit dihatinya saat harus merelakan cintanya pergi menggapai hidup baru bersama dengan orang lain? Apakah tidak ada yang melihat sisi baik Alana?

"Aku sama sekali tidak berniat untuk mendengar ucapanmu. Terserah dirimu mau menganggapku dan menilai ku seperti apa. Itu hak mu" Alana ingin menepis tangan Gio. Namun lelaki itu menahannya dengan kuat. Sampai membuat tangan Alana sedikit nyeri.

"Lepaskan aku!" Suara Alana meninggi. Dan hal itu justru membuat Gio tertawa mengejek.

"Kau bisa menjadi galak juga ternyata. Dengarkan aku Alana. Saat ini aku sudah tidak ingin melihatmu dalam kehidupan ku lagi. Jadi kumohon padamu untuk berhenti membuat keributan! Tinggalkan Devon sekarang! Kau tidak tau dengan siapa kau berhubungan!"

Alana tertawa dan menatap marah kearah Gio. Siapa dirinya berani memerintah Alana? Saudara aja bukan.

"Aku tidak pernah mencoba membuat keributan kepada mu. Lihat sekarang. Kau sendiri yang mencari keributan disini. Lalu kenapa sekarang kau berkata kalau aku yang sedang mencari keributan denganmu?" Alana dapat melihat mata Gio yang sudah membesar dan menatap dirinya dengan marah.

"Dan soal aku sama tuan Devon. Ku kira kau tidak perlu untuk mencampurinya"

Gio menepuk kasar telapak tangan Alana dan tersenyum miring saat mendengar ucapan terakhir gadis itu.

"Aku tau kau hanya ingin uang darinya saja. Secara dia adalah seorang milyarder muda" Gio mendekatkan wajahnya ke wajah Alana

MY PSYCHO MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang