24. Kelam adalah aku

14 1 0
                                    

Deru nafas yang tak beratur
Ia tertawan dalam pikir yang merisau
Pikir-pikir dimana lagi salah
Mencari api dalam sekam

Gelap menjadi rumahku
Takut menjadi kawanku
Sayup-sayup kudengar maaf
Tapi maaf, dimana lagi salah?

Suara denting yang semakin mengecil
Kecil dan semakin jauh
Ia berganti puak yang pikul hari baik
Berterbangan dan tak berhenti
Mengetuk sedikit percaya diri
Mulanya kelam lalu meredam

Lalu dimana ia selama ini
Berhias muram kuganti senyuman
Awal yang mulanya menepi kini didepan
Tak terlambat, tak ada ada kata telat
Hari-hari baik
Hari-hari itu
Kembalilah...

19 feb, Syifania.

Batas, sajak.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang