Chapter 9

4.7K 731 211
                                    

HAP






Jake rasa kalau bahu nya ada yang memegang.

"HUWAAAAA" teriak Jake saking takutnya. Pikiran Jake sudah bercabang kemana mana. Gimana kalo itu hantu penunggu toilet ini?

Saking lemas nya, Jake langsung berjongkok memeluk kedua kaki nya lalu menenggelamkan mukanya di kedua kakinya. Kedua tangannya ikut menutup telinga. Sedikit terisak juga.

"E-EHHH" ternyata yang memegang bahu Jake itu dia. Yang tadi tiba tiba pergi dan datang seenak jidat. Mana ngagetin pula.

Dia pun terlihat khawatir, padahalkan cuma menepuk pelan bahu nya. Gak kepikiran kalau malah jadi kayak ini. Dia ikut berjongkok lalu mengusap punggung nya pelan.

"lo gapapa?" tanya nya.

Jake mengangkat wajahnya, melihat kalau ternyata dia bukan hantu seperti yang Jake pikirkan.

"kenapa lo pergi?" bukannya menjawab, Jake malah kembali bertanya padanya. Dengan muka sedikit menahan isak.

"gue tadi ke kantin bentar" jawabnya seraya menunjukkan satu bungkus roti dan satu air mineral.

"kenapa ninggalin?" tanya Jake lagi.

"kan lo yang nyuruh tadi" iya juga sih.

"gue tau lo belum makan. Lo laper kan?" jawabnya. Lalu menyodorkan satu bungkus roti tadi beserta air mineral nya pada Jake.

"hiks" Jake terisak pelan.

Dia kaget, ehh kok nangis?

"e-ehhh kok lo nangis?" paniknya, dia takut kalau seseorang ada yang masuk lalu melihatnya nanti dia disangka telah berbuat yang enggak enggak lagi.

Jake tak menjawab.

"udah dong jangan nangis. Malu, lo udah SMA, bukan anak SD lagi" katanya. Jake hanya mengepoutkan bibirnya kesal.

"nihh, buat lo. Makan dulu. Nanti di lanjut lagi bersih bersihnya" dia mengambil kedua tangan Jake dari telinganya lalu menaruh roti dan air itu agar Jake pegang.

Jake menolak, "gak. Lo gak usah sok tau. Gue gak laper kok" tolak Jake lalu memberikan nya lagi.

Dia memutar bola matanya malas, "gak usah sok kuat. Gue tau dari tadi perut lo bunyi minta diisi, gue denger sendiri" katanya membuat Jake malu. Perut sialan, gak bisa diajak kerjasama nya banget.

"udah ambil aja. Gratis kok, gue traktir" lanjutnya.

Yasudah, Jake pasrah kalo gitu. Lagian dari tadi perutnya emang udah berbunyi berkali kali. Dan ini gratis, sayang kalo di tolak.

"ckk, yaudah. Lo yang maksa ya! Bukan gue yang mau" ucap Jake lalu mengambil kembali roti dan airnya.

Dia menghela nafas, "oke. Sekarang lo berdiri dulu. Makan di luar toilet aja. Lo gak jijik emang makan disini?" ujar nya ada benarnya juga. Bukannya makan nanti malah jadi gak nafsu gara gara mencium bau toilet.

"hmm, oke" Jake menjawab seadanya.

Dia berdiri terlebih dahulu lalu mengulurkan satu tangannya. Jake bingung, mau ngapain dia?

"apa?" tanya Jake bingung.

"tangan lo" dia menjawab singkat. Jake masih tak mengerti. Lalu menjulurkan satu tangannya.

Ternyata dia menarik tangan Jake itu. Membantu Jake berdiri lebih tepatnya. Jake kaget dong tangannya di pegang sama doi lalu ditarik keluar toilet.















Who? | Jayke [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang