Happy reading!^^
Jangan lupa vote+komen ya biar makin semangat updatenya~(N.) Italic : percakapan dalam telepon
***
.
.
.
-Disebuah restoran
"Terima kasih atas kerja samanya, nona Ilona." ucap seseorang sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman.
"Seharusnya saya yang berterima kasih, karena anda mau bekerja sama dengan saya." kata Ilona sembari menerima uluran tangan seseorang yang dari beberapa menit yang lalu sudah menjadi partner bisnisnya.
Ilona baru saja menandatangani kontrak kerja sama. Ilona dipilih sebagai perancang busana dari perusahaan partner bisnisnya, yang baru saja bergabung dalam dunia fashion juga untuk dikirim ke new york untuk peluncuran baju dari perusahaan tersebut.
"Sudah pukul 2 siang ternyata."
Setelah melihat jam yang terpasang pada tangan kirinya, Ilona langsung bergegas mengeluarkan handphone-nya dari dalam tas untuk menghubungi seseorang.
Beberapa detik kemudian nomor yang Ilona hubungi mengangkat telponnya.
"Hallo." sapa seseorang diseberang sana.
"Lo sibuk ga?" tanya Ilona.
"Lagi ga sibuk, napa emang?" seseorang diseberang sana balik melontarkan pertanyaan untuknya.
"Jemput gue, Yaan." sahut Ilona dengan sedikit nada merengek.
"Lah gila lo. Ngapain gue jemput lo? Ga ada kerjaan banget." kata Adrian ngegas.
"Yan, lo tega banget sih sama kakak lo yang cantik ini. Kalau gue digodain sama om-om gimana?" Ilona masih keukeuh dengan nada merengek nya.
"Najis! Ikhlas lahir batin gue kalau lo diculik om-om." Adrian masih mempertahankan nada ngegas nya.
"Jemput gue di restoran xxx! Makasih Yan, muah!"
Spontan saja Ilona langsung mematikan sambungan secara sepihak. Sedangkan diseberang sana, Adrian sudah hampir memaki sang kakak karena mematikan telepon dengan sepihak tanpa mendengarkan perkataannya.
***
Setelah menunggu hampir setengah jam dan baru saja mendapatkan pesan masuk dari sang adik bahwa ia sudah tiba di parkiran restoran, Ilona langsung bergegas keluar untuk menemui adiknya.
Ilona pun segera masuk kedalam mobil sang adik."Ga usah ditekuk muka lo kek gitu, udah kaya kanebo kering tau ga."
"Serah gue lah, muka-muka gue napa lo yang sewot!" Adrian ngegas, lagi.
Ilona langsung saja menempelkan telapak tangannya diatas kening sang adik.
"Ga panas." Ilona bergumam.
Adrian yang mendengarkan gumaman dari kakaknya, tanpa basa-basi ia menepis tangan Ilona tanpa manusiawi.
"Gue ga sakit anjir." Adrian tak terima.
"Ya habisnya lo dari tadi ngegas mulu! Kaya cabe-cabean yang putus tali kutang-nya." sembur Ilona.
"Lo kenapa sih minta gue jemput? Kenapa ga pulang sendiri aja gitu." tanya Adrian.
"Gue mau buat lo jadi berguna dengan menyandang gelar adik gue." kata Ilona.
"Kamp---" Adrian belum sempat menyelesaikan perkataannya, tetapi perkataannya sudah lebih dulu dipotong oleh Ilona.
"Udah sana jalan!" kini giliran Ilona yang ngegas.
Adrian pun bergegas menjalankan mobilnya keluar parkiran restoran. Ia masih menyayangi kupingnya sebagaimana para petani menyayangi malika si kedelai hitam.
[Batas - Normal]
KAMU SEDANG MEMBACA
I L O N A [Slow Update]
Teen FictionSelamat datang dicerita I L O N A ^^ [WARNING! 80++++⚠] FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA MANIS^^ ... Ilona adalah sosok wanita berkarir berumur 29th. Sosok wanita yang menjerumuskan dirinya didalam dunia fashion. Menjadi seorang perancang busana diusia m...