Ingin rasanya gadis itu menyumbat mulut pria yang telah melibatkannya ke dalam dunia gelap yang selama ini ia hindari. Kekacauan di perusahaannya membuat ia sangat murka hingga menginjakkan kaki ke kediaman pria yang sedang menikmati wine bersama beberapa wanita muda di dalam pelukannya.Tak ... tak ... hig helsnya menggema dalam ruangan. Ia menyapu bersih pandangannya hingga tatapannya begitu tajam dan menghunus. Ia dengan kasar menghempas tubuhnya membuat beberapa wanita itu kaget akan kehadiran gadis yang diperbincangkan di majalah.
"Robert, kau ingin aku merobek mulutmu?" Pria bernama Robert itu tertawa melihat ucapan dingin dan tatapan sengit dari gadis yang dia yakini sebagai pewarisnya.
"Cucuku, kau datang mengganggu kesenangan Granpamu ini," ucap Robert. Ia melepas pelukannya dan meminta wanita bayarannya itu untuk pergi.
"Aku setuju menikah dengan pria yang telah kau pilihkan untukku untuk memperkuat kekuasaanmu, tetapi kau lupa persyaratanku agar dia tidak melibatkanku dalam masalahnya! Kau tahu ... akibat ulahnya cabang perusahaanku di Los Angel mengalami kekacauan."
Gadis itu luar biasa kesal mendengar kabar perusahaannya mengalami kekacauan. Publik selama ini tidak tahu kehidupan pribadinya karena ia begitu tertutup, meski cincin lima tahu yang masih tersemat manis di jari manisnya tidak pernah ia lepas membuat semua menebak jika gadis itu telah menikah, tetapi tidak ada klarifikasi serta berita pernikahannya membuat publik masih menduganya.
"Dia tidak akan pernah melibatkanmu, Liora. Dia tahu setiap langkah yang dia ambil." Robert menatap datar cucunya. Ia tahu cucunya sangat kesal. Namun, ia mengerti jika cucunya sangat keras kepalanya mengingatkannya pada median istri tercintanya sendiri.
Liora yang tinggal selama ini bersama mereka membuat Liora tumbuh menjadi gadis pembangkang sekaligus wanita cerdas yang punya sifat pemimpin. Namun, gadis itu terlalu keras kepala membuat Robert kadang harus mengeluarkan ekstra keras untuk menghadapi cucunya.
"Kau tidak bosan dengan kehidupanmu, Liora?" Liora mengangkat alis sebelah kanannya. Apa yang membosankan menjadi seorang CEO Smith Crop? Ia menikmatinya!
"Kau tidak ingin bahagia?" Pertanyaan Robet membuat Liora tertawa dingin. Ia membuat Robert menghela napas. Selain untuk memperkuat wilayah kekuasaannya, ia ingin Liora bahagia. Meski Liora bukan cucu kandungnya, tetapi Liora sudah ia anggap seperti cucu kandung.
Selama ia menikahkan Liora dengan Mr. Waston, pemimpin Mafia yang mengalahkan wilayah kekuasaannya dan satu-satunya Mafia yang berada di atasnya membuat ia terpaksa menyeret Liora ke dalam dunia gelapnya.
Ia tahu cucunya tinggal bersama Mr. Waston dan menurut laporan yang ia terima dari orang kepercayaannya, Liora tidak pernah bertemu dengan Mr. Waston kecuali di hari pernikahannya. Tentu saja Robert tahu jika cucunya pasti tidak mengenali suaminya sendiri karena Mr. Waston dan Liora mengenakan topeng di hari pernikahan yang hanya disaksikan beberapa orang saja. Bahkan pernikahan itu terasa tidak normal karena tanpa ada resepsi dan hanya begitu singkat.
Liora berdiri dan merapikan blousenya. Ia menatap jamnya karena sebentar lagi ia akan rapat dengan kliennya. Ia tanpa kata meninggalkan Robert, tetapi langkahnya terputus mendengar ucapan Robert.
"Kim Taehyung Waston. Setidaknya ingat dan kenali nama suamimu."
Liora kembali melanjutkan langkahnya. Selama ini ia bahkan lupa nama suaminya sendiri karena Liora memang tidak berniat mengenal pria yang dipilihkan Robert untuknya. Apalagi keadaan keduanya memang tidak pernah berinteraksi.
***
"Lapor, Tuan, perusahaan Nyonya Liora sudah kami bereskan kekacauannya." Pria itu masuk ke dalam ruangan Bosnya.
"Cari tahu siapa dalang di balik kekacauan itu." Pria itu langsung menerima perintah Bosnya dan bergegas mencari tahu dalang di balik kekacauan cabang perusahaan milik istri Bosnya.
Mata elang pria itu menatap gadis yang berada di layar monitornya sedang memasuki kediamannya di Los Angel. Ia melihat betapa arogannya gadis itu menentang larangan masuk anak buahnya. Ia bahkan tidak segan melempar vas bunga agar menciptakan keributan.
Istrinya mungkin tidak mengenalnya, tetapi ia sanat mengenal istrinya. Robert mengajaknya untuk menjalin kerja sama untuk kekuasaan wilayah pria tua itu, tentu ia mencari latar belakang Liora yang dijodohkan dengannya dan see, dengan mudah ia mendapatkannya.
"Ke mana Tuan kalian itu?!" tanya Liora marah.
Semua maid takut menatap istri Bosnya yang ternyata sama galaknya dengan Bos mereka. Bahkan gadis itu mereka anggap lebih berani karena mereka sangat mengenal Bosnya yang tidak suka ada keributan di kediamannya.
"Maaf, Nyonya. Mr. Waston sedang beristirahat. Dia akan menemui Nyonya nanti." Liora mendengkus. "Saya akan mengantar Nyonya untuk istirahat juga." Liora terpaksa mengikuti pria yang memakai setelan kemeja hitam. Ah, bahkan serba hitam.
"Siapa namamu?" tanya Liora membuat pria itu menunduk.
"Axelio Nasution, Nyonya. Tangan kanan Mr. Waston."
Liora mengangguk dan membiarkan Axelio pergi. Ia membaringkan tubuhnya dan tidur. Ia memang sangat lelah karena butuh beberapa jam sampai di Los Angel. Ia ingin memberikan pelajaran pada suami yang tidak pernah ia temui selama ini.
***
Liora terbangun karena suara ketukan. Ia membuka pintu dan melihat maid menunduk takut. Liora tahu ia membuat maid dalam kediaman suaminya ketakutan, tetapi mau bagaimana lagi ia sangat murka saat itu."Tuan meminta Anda untuk makan malam, Nyonya, baru menemuinya di ruang kerjanya."
Liora mengangguk dan segera mandi. Lalu, ia turun makan. Ia bukan hanya sekali atau dua kali dilayani oleh orang suaminya. Selama ia tinggal di kediaman suaminya, ia selalu mendapat pelayanan baik."Aku selesai." Liora menatap Maid yang menemaninya.
"Nyonya silakan ikut saya."
"Hm."
Liora menatap pintu di depannya. Ia mengetuknya setelah maid pergi. Hanya sampai tiga kali ketukan, ia dipersilakan masuk.
Liora memutar knop pintu. Ia menatap sekelilingnya hingga ia melihat pria yang tengah duduk menatap tajam ke arahnya. Sesaat Liora terpukau, ia mematung di tempatnya. Sudah banyak ria tampan yang mendekatinya, tetapi baru kali ini memesona karena seorang pria.
"Oh, Shit! Kau datang untuk memarahinya Liora! Bukan mengaguminya!" batin Liora mengingatkan dirinya. Dia mengangkat dagunya angkuh dan duduk di depan suaminya.
"Kau melanggar perjanjian." Liora menekan ucapannya.
"Lihatlah liputan berita mengenai perusahaanmu." Liora mengambil ponselnya dan melihat berita tentang perusahaannya sudah terkuat hingga pelakunya. Ia mencoba untuk mempertahankan ekspresinya meski sekarang ia merasa malu. Ia tidak pernah merasa terintimidasi selama ini dan bertingkah semberono. Namun, sekarang ia merasa datang mempermalukan diri.
"Dasar Bedebah sialan!" umpatnya menatap layarnya. Ia tidak melihat suaminya sangat menikmati ekspresi kesal bercampur malunya saat ini.
"Aku akan ke sana-" Mr. Waston mengangkat tangannya meminta ia tidak bicara. "Anak buahku sudah membereskannya karena tahu jika Nyonya Bos mereka datang mengamuk tanpa alasan."
Liora merasa skat mat. Ia semakin kesal disindir oleh suaminya sendiri. Liora berdiri dan keluar tanpa kata. Pertemuan kedua setelah lima tahun tidak pernah bertemu. Sementara Mr. Waston yang tidak pernah memedulikan istrinya sedikit tertarik melihat sikap arogan istrinya.
Namun, cinta telah mati di hati Mr. Waston. Baginya cinta itu hanya kelemahan dan dia orang yang tidak suka mempunyai kelemahan. Dua pasangan yang tidak menyukai hal bernama cinta malah terikat pada pernikahan yang tanpa sadar akan menumbuhkan cinta pada hati mereka yang sama kerasnya.
***
TBCTinggalkan jejak bila kalian menyukai ceritaku. Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nyonya Bos Mafia (KTH)-TAMAT
RomanceLiora Smith pemimpin perusahaan Smith Crop yang memiliki pribadi dingin terhadap semua orang dijodohkan dengan seorang ketua Mafia yang ditakuti semua orang, Kim Taehyung Waston. Selama lima tahun menikah tidak sekalipun Liora dan suaminya bertemu...