“Qia, cita cita lo apa?” tanya Reyno tanpa melihat ke arah Qiara. Matanya menerawang jauh menembus garis pantai disana.
Sejenak Qiara menoleh. Terpampang lukisan wajah pria muda tampan dari samping. Tubuhnya yang jangkung dibalut kaos hitam, membuatnya tampil maskulin. Topi sport yang selalu ia pakai menambah kesan di mata Qiara. Sangat sempurna.
“Cita-cita?” tanya Qiara heran. Tidak pernah ada orang lain yang peduli dengan cita-cita yang ia inginkan. Selama ini Qiara selalu merasa sendirian.
“Iya. Cita-cita. Apa yang paling kamu inginkan dalam hidup?” imbuh Reyno memperjelas pertanyaannya.
“Qia ingin naik pesawat ke luar negeri,” jawab Qiara mantap.
“Dih, cita cita kok kayak begitu? Cita cita yang bener tuh, kayak ingin jadi dokter, polisi, profesor. Ini kok cuma ingin naik pesawat sih?” ledek Reyno menahan tawa.
“Emang itu keinginan Qia kok. Mama sering bilang, Qia harus jadi anak pintar supaya bisa naik pesawat ke luar negeri. Qia ingin mewujudkan keinginan Mama. Begitu Bang ...,“ jelas Qiara.
“Kalau Bang Reyno, ingin jadi apa kalau sudah besar?” tanya Qiara melempar kembali pertanyaan yang sama pada Reyno .
“Aku mau jadi pilot pesawat yang membawamu terbang ke luar negeri,” jawabnya cepat dan spontan.
“Huuu ... mana ada cita-cita bisa bersambung kayak gitu.” Qiara tergelak sambil mendorong bahu Reyno pelan. Laki-laki itu pun ikut tertawa seraya memandang Qiara lembut. Gadis itu tidak tahu bahwa ada sebuah hati yang ingin melindungi dan membuatnya senantiasa tersenyum bahagia seperti ini.
***
Bersambung
A Strory By Dev
Jangan lupa di vote ya 😁♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
Namaku Qiara
Random(Peringatan : Tulisan ini mengandung konten eksplisit yang dapat memicu pengalaman traumatis ; saya sarankan tidak meneruskan membaca jika dalam keadaan rentan) NAMAKU QIARA Kisah ini bertutur tentang perjuangan seorang gadis berdamai dengan masa la...