Nama Ayahku Bayu

7 3 0
                                    


“Bayu ....”

Qiara menggumamkan nama itu dan mengukirnya di hati yang terdalam. Akhirnya Qiara mengetahui nama Ayah.  Qiara senang sekali.

“Kakek dan nenek meninggal kenapa, Tan?” tanya Qiara yang semakin ingin tahu mengenai kisah hidup keluarganya. 

“Kakek kamu sakit dan meninggal tidak lama setelah mama kamu pergi ke Jakarta. Lalu nenek ingin menyusulnya ke Jakarta, tapi sayang bis yang ia tumpangi jatuh ke jurang. Nenek kamu meninggal dunia seketika dalam kecelakaan itu,” jelas Tante Sherly. Pandangannya pun menerawang.

“Sayangnya, warga kampung menganggap kematian kakek dan nenek itu sebagai akibat dosa yang telah dilakukan ibu kamu lakukan dengan pacarnya, makanya saat mama kamu datang di pemakaman nenek, ia diusir hingga dilempari batu oleh warga,” sambung Tante Sherly.

Ada bening di sudut mata Qiara mendengar kisah dari Tante Sherly.

“Berat ya hidup Mama, Tan?” ucap Qiara getir.

“Yah, begitulah. Ibu kamu sering mengulang-ngulang kalimat ini ‘Saat kau tidak bisa menghindari badai, cobalah untuk menari di tengah badai. Pasti ada pelangi setelahnya’. Tante ngga tahu itu mantra atau apa. Tante juga juga nggak paham maksudnya kayak gimana.”

“Udah ah. Kamu tidur ya. Katanya besok mau sekolah?” ajak Tante Sherly beranjak dari duduknya dan segera masuk ke kamar.

“Iya, Tante”. Qiara menjawab dengan suara pelan. Pikirannya melayang ke kisah ibunya yang baru ia ketahui. Pasti berat menjadi Mama ....

Qiara mengambil secarik kertas dan pena. Ditulisnya kalimat “Saat kau tidak bisa menghindari badai, cobalah untuk menari di tengah badai. Pasti ada pelangi setelahnya.” Qiara membaca kalimat tersebut berulang-ulang. Qiara tertidur sambil memeluk kertas putih bertuliskan sebuah kalimat mantra itu. 

Mama, hadirlah dalam mimpiku. Aku rindu ....

Ayah, apakah kau mencariku?

***

Bersambung

A Story By Dev

Jangan lupa di vote ya 😁♥️

Namaku QiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang