Bab 1

4.3K 399 37
                                    

Author point of view

Breaking news
Anak direktur rumah sakit hanjeong mengalami kecelakaan karena balapan liar. Belum dipastikan bagaimana keadaannya yang pasti ia sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit. Disana bisa dilihat beberapa mobil polisi yang mengikuti dibelakang ambulance.

"Kau sudah membaca beritanya? Wah. Ini sudah ketiga kalinya dia masuk rumah sakit dan terjerat dalam kasus yang sama". Kata seorang perawat yang sedang berjaga di kasir administrasi. Temannya hanya mengangkat bahu acuh saja.

"Terkadang anak orang terpandang memang begitu. Ketika orangtua mampu tapi anaknya terkadang melawan arah kemampuan itu". Kata temannya sambil membaca beberapa artikel tentang anak direktur yang mengalami kecelakaan itu.

Tidak lama bunyi sirene ambulance terdengar diseluruh ruangan bersamaan dengan awak media yang memenuhi rumah sakit. Para dokter senior dan junior sudah berkumpul menyambut anak direktur itu. Para medis juga sudah menyiapkan tempat operasi khusus untuk keluarga pemilik rumah sakit besar ini. Dan anak direktur yang sudah berbaring di brankar dengan tidak sadarkan diri dikeluarkan dari ambulance. Para awak media mulai menyorotinya dan polisi sudah bersiap siaga menepikan awak media itu.

Brankar sudah didorong dengan kencang dan para dokter mengikuti dari belakang terlihat sekali seberapa pentingnya anak direktur ini. Karena suasana rumah sakit sangat sibuk dengan kedatangan pasien yang sangat spesial didepan rumah sakit sudah banyak polisi yang berjaga disana.




•••••







"Kali ini om minta kamu yang urus dia sekarang. Om sudah pusing dengan anak itu kenapa dia sangat brandalan sekali". Kata seorang pria paruh baya yang sudah terlihat berkepala empat itu sambil menatap seorang dokter cantik dihadapannya sekarang.

"Baik om. Biar karina yang mengurus dia sekarang". Kata gadis itu ternyata karina namanya dengan lembut.

"Om percayakan dia padamu om sudah tidak mampu lagi mengajari anak itu. Dan om akan segera menikahkan kalian secepatnya supaya anak itu berubah karena ada yang harus ia lindungi nanti". Kata kim soo hyun membuat karina terkejut dan kemudian menstabilkan lagi ekspresi wajahnya.

"Saya hanya mengikuti saja semua terserah om saja bagaimana bagusnya. Saya juga berharap winter akan berubah ketika menikah nanti". Kata karina dengan lembut dan kim soo hyun menganggukan kepalanya.

"Baiklah. Karena operasi sudah selesai dan dia sudah sadarkan diri kamu bisa melihatnya sekarang". Kata kim soo hyun dan karina menganggukan kepalanya kemudian membungkukkan tubuhnya sedikit pada soo hyun untuk menghormati pria itu.

Karina baru saja ingin membuka pintu ruangan itu namun terhenti.

"Ah satu lagi. Jangan panggil saya om lagi karena saya akan menjadi appa kamu juga sekarang". Kata kim soo hyun sambil terkekeh pelan dan karina tersenyum lembut dan menganggukan kepalanya lalu meninggalkan ruangan itu.

Yoo jimin namanya ia sering dipanggil karina karena ia dari kecil lebih suka dipanggil dengan nama itu. Ia sudah bekerja dirumah sakit hanjeong lebih dari 4 tahun yang lalu dan ia sudah mengenal baik keluarga kim. Termasuk kim minjeong yang lebih sering dipanggil winter oleh teman-teman sepergaulannya. Karina juga bukan dari keluarga biasa dia juga berasal dari keluarga yang berada tapi orang tuanya meninggal saat ia masih sekolah menengah akhir. Karena ia tidak bisa hidup dengan harta yang ditinggalkan selamanya yang bisa tiba-tiba habis pun ia mengajukan diri menjadi dokter di rumah sakit ini.

Great DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang