"Justin, you know?" kataku. "Hmm.." Gumamannya, Lalu menatapku.
"You are so Annoying!" Tegasku sambil menatapnya lekat. Dan lagi-lagi Justin hanya menatapku dan memberikan senyumnya itu.
"Sudah tak usah sok manis seperti itu! cepat lanjutkan dan matikan mixernya."
Aku mengambil alih mixernya kembali dan aku tuangkan adonannya ke 2 loyang. Setelah itu aku masukkan kedalam oven dan tinggal menunggu matangnya saja. Sambil menunggu kue nya jadi, akupun membuat Tiramisunya. Akupun memasukkan gelatin kedalam air dan campurkan. setelah itu aku masukkan kembali gula dan aku aduk sampai merata. Setalh itu aku kocok mascarpone sampai lembut.
"Justin tolong ambilkan krim kocoknya."
Justin langsung mengambil krim kocoknya dan dituangkan dan aku kocok lagi. Setalh itu aku masukkan kembali gelatin yang tadi sudah aku campur dengan air dan juga gula. Dan kuenya sudah jadi.
"Justin bantu aku." Kataku. "Keluarkan cake nya di dalam oven." Lanjutku.
Dan Justin langsung mengeluarkannya, setelah itu aku langsung mengeluarkan cake nya dari liyang dan aku pindahkan keatas piring besar. Aku menaruh satu cake dulu lalu aku ciprati dengan air kopi dan aku tuangkan tiramisunya dan aku keluarkan kembali cake yang satu lagi. aku tumpukkan di atas cake yang tadi dan aku ciprati kembali dengan air kpi dan aku tuangkan kembali tiramisunya. setelah itu aku taburkan bubuk cokelat diseluruhnya.
"Ahh...Jadi!" Seruku.
"Terima kasih, sayang!" Ucap Justin, lalu memelukku dengan erat. Pelukannya begitu hangat sekali, sangatlah hangat.
"Pelukanmu hangat."
Astaga! Aku keceplosan. Aku menutup mulutku dan Justin melepaskan pelukannya lalu menatapku. "Jangan menatapku." Kataku tanpa melepaskan tanganku dari mulutku. Sungguh aku sangat malu sekali. Bodohnya kau Kei, mengapa bisa keceplosan seperti tadi? Kau bodoh, Kei. Bodoh. Gumamku dalam hati.
"Sungguh? Apa pelukanku membuatmu hangat?" Tanya Justin. Dengan bodohnya aku, aku malah menganggukan kepalaku. Aku membelalakan mataku saat menyadari aku mengangguki pertanyaannya. Aku sudah kerasukan setan apa saat ini? Hingga aku menjadi bodoh seperti ini? Batinku.
Justin memelukku kembali dan aku kembali merasakan pelukan hangatnya dan merasakan kenyamanan berada dipelukannya. Mengapa aku menjadi senang dengan pelukannya? Mungkin karena aku sudah mulai nyaman di dekatnya. Aku memejamkan mataku dalam pelukannya tanpa sadar aku melingkari tanganku di pinggangnya. Dan Justin mengelus lembut rambutku. Lalu aku melepaskan pelukannya saat aku sadar kembali.
"Aku ingin mandi."
Aku pun berlari menuju kamarku dan masuk kedalam kamar mandi. Aku membersihkan tubuhku dari ujung rambut sampai ujung kakiku hingga bersih. Setelah itu, aku masuk keruang baju-bajuku. Aku mencari outfit yang pas untuk nanti. Aku hanya mengambil dress bewarna putih dan di baluri dengan cardigan pink soft. Sekarang aku sudah memilih baju, dan aku beranjak ke meja riasku. Aku baluri sedikit bedak di wajahku dan juga lipgloss tipis di bibirku, tidak lupa menyemprotkan parfume kesukaanku. Aku mengeringkan rambutku dengan Hairdryer. Setelah kering akupun langsung mengepang pinggir rambutku bak Elsa Frozen. Aku keluar kamarku dan menghampiri Justin. Aku melihatnya sedang tertidur di sofa ruang TV. Rasanya ingin aku membangunkannya tapi kasihan pasti dia sangat lelah. Akupun duduk disampingnya dan menatapinya. Betapa indah mukanya itu, sangat beruntuk aku bisa memandangi wajahnya saat tidur tanpa menjengkalkan nya itu. Wajahnya yang sangat amat indah dan juga calm membuatku semakin betah untuk memandanginya. Aku mulai mengarahkan tanganku dan mendarat dirambutnya, rambutnya begitu lembut. Aku mencium keningnya. Entah. Angin darimana sampai aku mencium keningnya itu. Aku mencium keningnya dengan tenang setelah itu aku tersenyum sumringah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Man ✖️ J.B
Fanfiction[SEBAGIAN CERITA HANYA UNTUK FOLLOWERS] Keira Knightley adalah seorang gadis yang baru memasuki sekolah barunya, ia pindahan dari sydney dan sekarang ia tinggal di Newyork. Saat hari pertama nya masuk sekolah baru, ia merasa hari itu adalah hari sia...