HAI AKU KEMBALI MEMBAWA YANG BARU HAHA
JANGAN LUPA VOTE DULU BARU BACA OAYYYY
BTW HAPPY BELIEBERS DAY YAAA GUYSSSS💕
LAFYUUUH
HAPPY READING
ENJOY
.
.
.
."Maafkan aku." Kataku sambil membereskan bajuku karena berantakan.
"Tidak apa, cantik." Ucapnya mungkin membuat pipiku memerah, aku tersenyum padanya dan dia hanya menatapnu.
"apa yang kau lihat?" Tanyaku tegas dan menyadarkan dia dari tatapannya yang membuatku risih sekali.
"Aku begitu tanya membuatku terpesona padamu." Katanya dan aku hanya menatapnya bingung lalu kembali berjalan yang diikuti oleh Alex dan mensejajarkan langkahku. Alex terus menoleh kearahku yang lalu tersenyum memandangi wajahku. Aku menggeleng pelan.
Saat aku berjalan, aku melihat semua temanku sedang berduduk di bangku yang berada di lorong kampus ini. Aku sangat ingin menghampiri temanku, mereka sangat aku rindukan.
"Kau duluan saja, aku ingin ketempat temanku." Ucapku lalu berjalan meninggalkan Alex yang masih terdiam. Aku berdiri di hadapan teman-temanku yang sedang asik bercanda seperti dulu seperti yang aku rindukan. Chaz dan Niall berhenti tertawa saat aku berdiri di belakang Ariana dan juga Lexie, aku melihat kalau Niall memberi kode kepada kedua wanita di depanku ini tapi mereka tak mengerti kode yang diberikan Niall. Yang lainnya tersontak melihat kehadiranku ditempat ini dan kedua gadis cantik ini pun menoleh kebelakang dan ternganga saat melihatku berdiri dihadapan mereka. Aku terdiam dan tak tersenyum malah aku merasa bersalah karena sudah tidak berbicara dengan semua sahabatku ini yang tak punya salah apapun padaku.
"Keira?" Ariana tersontak dan langsung berdiri disampingku sambil mencubit pipiku dan juga sambil mengecek tubuhku yang ia pikir yang ada dihadapannya bukanlah aku sungguhan tapi mungkin seperti mimpi baginya.
"Ini benar kau?" Lexie bertanya dengan wajah bingung dan kagetnya itu. Aku hanya mengangguk pelan dan merasa bersalah. Mereka berdua memelukku dan akupun memeluk mereka juga karena aku sangat merindukan kedua orang ini.
"Maafkan aku." Kataku dan mereka langsung melepaskan pelukannya. Mereka menatapku dan langsung menggeleng.
Setelah itu mereka mengajakku duduk bersa dengan yang lainnya juga. Terlihat dari wajahnya kalau mereka tersenyum kearahku dan membuatku malu.
"Kenapa pipi mu memerah seperti itu?" Goda Niall padaku. Aku memukul lengannya dan Niall meringis kesakitan.
"Jangan berkata sembarang aku bisa membunuhmu." Candaku membuat yang lainnya tertawa tak terhentikan berbeda denganku, aku hanya bertampang sombong seperti sudah ahli membunuh jelas saja aku tidak bisa membunuh.
"Bisakah kalian berhenti tertawa?" Tanyaku sambil menatap yang lainnya dan seketika mereka berhenti tertawa.
"Apa habis ini kalian ada kelas?" Tanyaku pada yang lainnya. "Aku tidak ada." Ucap Chaz cepat dan semuanya ikut mengangguk karena setuju dengan Chaz. "Aku ingin mengajak kalian pergi." Kataku. Ariana dengan cekatan langsung mengangguk.
"Apa kalian setuju?" Tanyaku lagi dan mereka berteriak "Setuju" secara bersamaan.
Saat aku mau bangun dari dudukku aku tersontak saat Justin berdiri di belakangku dan menatapku tajam membuatku terdiam kaku tanpa bergerak sedikitpun, "Apa boleh aku ikut?" Tanyanya, dan aku masih diam saja tidak mau melihat kearahnya melainkan aku menunduk dan melihat ke yang lainnya mereka semua menatap kearahku seperti meminta izin padaku.
"Umm ya, ya silahkan saja." Kataku dengan gelagapan. "Aku juga ingin ikut." Ucap seseorang dibalik tubuh Justin dan aku mengenal suaranya. Alex muncul dibelakang Justin, sudah kuduga suaranya sangat aku kenal. Dia tersenyum padakudan juga yang lainnya, aku membalas senyum nya lalu mengangguk menyetujui kalau dia boleh ikut. Aku melihat kearah Justin sebentar saat ia juga menatap mataku, aku melihat ia seperti kecewa dengan keputusanku untuk mengajak Alex tapi aku menghiraukan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Man ✖️ J.B
Fiksi Penggemar[SEBAGIAN CERITA HANYA UNTUK FOLLOWERS] Keira Knightley adalah seorang gadis yang baru memasuki sekolah barunya, ia pindahan dari sydney dan sekarang ia tinggal di Newyork. Saat hari pertama nya masuk sekolah baru, ia merasa hari itu adalah hari sia...