Three

11.4K 793 10
                                    

"Bu aku memesan 2 nasi goreng dan 2 lemontea." ucapku, dan ibu nya langsung memberikan pesananku.

"Terima kasih, ini duitnya bu." Akupun pergi ketempat duduk yang sudah di duduki oleh Justin.

"Lama sekali kau!" ucapnya kesal.

"Kau tidak melihat tempatnya mengantri seperti itu?" kataku tidak kalah kesal dengan nya.

"Eh eh eh duduk disampingku! Aku tidak menyuruhmu untuk duduk dihadapanku." Aku memutar mataku.

"Suapi aku." Aku membuka mataku lebar-lebar saat meliat Justin memainkan ponselnya. Tunggu? Apa tadi aku bilang, ponsel? darimana ponsel itu? bukankah ponselnya rusak?

"Ponselmu?" ucapku kaget.

"Iya tapi ini ponselku yang lain, dan ini yang kau rusakkan." Aku membelalakkan mataku dan Justin menunjukkan ponselnya yang rusak.

"Ponselmu banyak sekali?" kataku.

"Sudah tak usah mengurusi ponsel ku sekarang lakukan perintahku." Katanya dan aku pun mulai menyuapinya.

"Kenapa kau harus menyuruhku menyuapi mu? sedangkan aku juga harus makan. Kau kan bisa makan sendiri." kataku sambil menatapnya dengan tatapan kesal.

"Baiklah jika kau mau aku makan sendiri, kau akan--"

"Tidak perlu kau makan sendiri, aku bisa menyuapi mu!" kataku, karenak aku tau pasti dia akan bilang kalau aku akan dibully habis-habisan dan bisa-bisa aku mengeluarkan diri dari sekolah ini, aku sudah menduganya. Akupun menyuapi dia dan sambil menyuapi diriku sendiri.

---

Bel pulang sekolah sudah terdengar dan akupun memberesekan semua yang ada diatas meja lalu aku masukkan kedalam tas ku. Habis itu akupun jalan menuju lokerku untuk menaruh buku-buku ku. Akupun berjalan menuju loker, Lexie sudah pulang sedaritadi bel berbunyi.

"Ikut denganku!" ucap seseorang yang suaranya sudah aku kenali, akupun membalikkan badanku dan benar dugaanku itu benar Justin. Ya, Justin si Tuan sombong.

"Apasih? aku mau keloker dulu untuk menaruh buku ku!" ucapku lalu menepis tangannya, dan aku melanjutkan jalan lagi menuju lokerku. Sepertinya ada yang sedang mengikutiku. Benarkan Justin sedang mengikutiku.

"Untuk apa kau mengikutiku? Kau takut aku kabur? Tenang saja aku tidak akan kabur" ucapku, lalu menaruh buku didalam lokerku.

"Sudah selesai kan? Ayo ikut denganku!" Justin menarikku dengan sangat cepat dan kencang.

"Bisakah kau tidak usah kencang-kencang memegang lenganku? Lenganku sakit, kau tau itu?" Justin menghiraukanku.

"Masuklah!" Justin menyuruhku untuk masuk kedalam mobilnya. Ya, aku liat mobilnya adalah mobil mahal dan bermodif yang sangat keren aku yakin ini sangat sangat membuang uang banyak untuk memodif mobil ini.

"Kenapa kau malah diam saja, cepat masuk!" Justin membukakan pintu mobilnya untukku.

"Begitu manja nya dirimu!"Akupun menaikkan alisku. kenapa dia tidak mengaca? dia juga manja minta di suapi oleh diriku, apa itu bukan manja, huh?

"Mau kemana memangnya sih?" Aku menatapnya.

"Sudah diam saja, jangan banyak bicara aku malas mendengarkan cerewatanmu itu." ucapnya tanpa melihat diriku dan tetap mengendarai mobilnya. Aku hanya mendengus.

----

Sekitar setengah jam aku sudah sampai di depan rumah yang bagus lebih dari rumahku yang sekarang tapi ini sama dengan rumahku yang ada di Sydney, biar ku duga pasti ini adalah rumahnya.

Annoying Man ✖️ J.BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang