BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA:) TERIMAKASIH.
Saat aku menunggu bus datang, datanglah sebuah mobil di depanku yang sepertinya mobil ini aku mengenalnya. Pengemudinya pun keluar dari mobilnya, aku menatap pengemudi itu dengan malas.
"Kemana saja kau?" Justin berjalan mendekatiku.
"Aku sedaritadi menunggumu di parkiran sekolah, kenapa kau tidak menemuiku? Aku sudah mengirim pesan kepadamu! Apa kau tidak melihatnya, Hah?" Aku hanya menatapnya dengan tatapan malas.
"Aku tidak memegang ponsel, ponselku ada di tas! Dan aku daritadi berada di perpustakaan dengan Lexie!" Jelasku padanya. Tanpa babibu Justin meraih tanganku, lalu menyuruhku masuk ke dalam mobilnya. Aku hanya bisa menurutinya.
"Kau ingin membawaku kemana?" Ucapku menatapnya.
"Sudah kau diam saja!"
Aku memutar mataku. Selama di dalam mobil, tidak ada lagi percakapan diantara kita. Suasana di mobil benar-benar menjadi sunyi dan senyap. Akupun mengambil ponsel ku yang berada di tasku. Dan aku melihat ada beberapa pesan masuk, termasuk dari Justin. Dan ternyata ada pesan juga dari Daddy.
From : Daddy
"Honey, Daddy dan Mommy tidak pulang malam ini. Karena ada acara dari kantor kami, dan Daddy harap kamu tidak berlaku macam-macam selama kita tidak ada dirumah. Dan jaga dirimu baik-baik. Jangan telat makan nanti maag kamu kambuh lagi. Bye honey. Kita mencintaimu."
"Ah...mengapa selalu meninggalkanku? Kenapa mereka selalu seperti ini tiba-tiba pergi dan tidak pulang." Aku mengoceh sendiri sampai membuat justin bingung.
"Kau ini kenapa?" Justin melihatku sekilas lantas melihat ke jalan depan lagi.
"Aku sangat kesal saat ini. Apa kau mau menjadi pelampiasan kemarahanku?" Justinpun memberhentikan mobilnya dengan mendadak dan membuatku kaget.
"Awww, kau tidak bisa bawa mobil ya?" Aku menatapnya garang, tapi ia menatapku lebih garang.
"kenapa kau menatapku seperti itu?" tanyaku lagi lantas membuang tatapanku darinya lantas melihat jendela.
Lalu Justin melaju mobilnya kembali.
"Jadi apa hari ini aku tanpa orang tuaku dirumah?" gerutku.
"Jadi kau ditinggal dirumah sendirian?" Tanya Justin.
"Ya, kenapa? Apa itu penting untukmu?" Aku mendengus kesal.
"Baguslah. Kita akan melakukan sesuatu."
Apa? Melakukan sesuatu? Apa yang akan dia lakukan padaku? Oh tidak! Semoga itu tidak terjadi!
"Lalu, sekarang kau ingin membawaku kemana?" Aku melihatnya lalu kembali lagi dengan tatapan awalku.
"Kerumahku." Ucap Justin singkat.
"Untuk apa? Aku tau, pasti kau akan menyuruhku membersihkan kamarmu, menyucikan bajumu, mengerjakan pr mu dan juga menyu---" Justin dengan cepat menutup mulutku dan aku membulatkan mataku dengan sempurna.
"Aku tidak akan menyuruhmu lagi seperti itu. Karena sekarang kau adalah kekasihku."
Justin menatapku penuh, sesekali ia memperhatikan jalan. Aku shock. Shock. Ya, Aku shock dengan perkataannya! Dia benar-benar menganggapku sebagai kekasihnya. Entah, mengapa hatiku terasa senang karena dia berkata seperti itu. Apa? Aku senang? Pasti aku bercanda! Tidak, itu menang kenyataannya! Ya, belakangan ini... Ummm, maksudku dari semenjak ia mengaku aku sebagai kekasihnya itu membuatku senang. Aku tak tau apa yang aku rasakan. Yasudahlah aku juga tak bisa melarang hatiku untuk mencintainya karena hati yang menentukan kepada siapa hatiku menaruh cintanya bukan diriku. Jadi, ya, biarkan saja ini terjadi. Toh, aku juga senangkan? Ya!

KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Man ✖️ J.B
Fanfiction[SEBAGIAN CERITA HANYA UNTUK FOLLOWERS] Keira Knightley adalah seorang gadis yang baru memasuki sekolah barunya, ia pindahan dari sydney dan sekarang ia tinggal di Newyork. Saat hari pertama nya masuk sekolah baru, ia merasa hari itu adalah hari sia...