Thirty one

7.3K 378 32
                                    

HAIIII GUA UPDATE LAGI, MAAF AGAK LAMA SOALNYA LAGI UTS JUGAAAAA
DOAIN YA SEMOGA DAPET NILAI YANG BAGUS HEHE
OKEH LANGSUNG AJA YAAA INI GUA BUAT LEBIH PANJANG KOK
HAPPY READING GUYSSSSS

.
.
.
.
.

"Besok aku pindah dari NY ke rumahku sebelumnya dan mungkin ini malam terakhirku bertemu denganmu. Semua keinginanmu akan tercapai, keingin takkan bertemu denganku lagi. Terima kasih sudah berada bersamaku selama ini dan terimakasih sudah mencintaiku. Maafkan kesalahanku. Selamat tinggal Justin." Ucap Keira, tatapan Justin seperti tak ingin di tinggalakan oleh Keiea. Jujur saja lelaki ini masih mencintai gadisnya yaitu Keira. Keira mendaratkan bibirnya tepat di pipi Justin lalu pergi meninggalkan Justin yang masih berdiri terdiam tak percaya kalau semua omongannya terjadi.

Setelah kejadian semalam Keira berbicara mungkin itu yang terakhir kalinya mereka berbicara. Justinpun masih memikirkan pembicaraan Keira. Kali ini Justin mengantarkan Helena untuk mengontrol ke doktornya dan saat mengantarkan Helena. Helena ingin ke toilet, pikiran Justin tentang pembicaraan Keira saat lalupun terpikirkan dan membuat Justin untuk mengikuti Helena.

"Saya mau doktor melakukan segalanya yang aku mau." Ujar Helena saat emnemui doktor yang selalu mengikuti perkataan Helena dengan bayaran yang sangat tinggi.

"Bilang kalau umurku tidak lama lagi." Ucapnya dan membuat Justin tersontak tak percaya saat mendengarnya. Justin mulai percaya dengan semua perkataan Keira dan membuatnya merasa bersalah dengan Keira.

"Seharusnya aku percaya dengan Keira bukan denganmu!" Teriak Justin membuat Helena kaget kalau Justin mendengarkan pembicaraannya dengan doktor itu.

"Aku bisa jelasin Jus." Ucap Helena memohon tapi sayangnya Justin sudah tidak percaya lagi dengannya.

JUSTIN'S POV

"Karenamu aku sudah kehilangan orang yang aku cintai! Aku sudah melakukan hal yang tidak seharusnya kepada Keira! Kau licik!" Teriakku dengan emosiku yang sudah meluap.

"Ma...Maafkan aku....." Ucap Helena dan aku takkan pernah memaafkannya. Aku pergi meninggalkannya, Helena terus meneriaki namaku tapi aku tak mau mendengarnya lagi apalagi melihat wajahnya.

Aku sudah keterlaluan dengan Keira, aku sudah membuatnya sakit dan terluha karena ulahku sendiri. Aku bodoh sekali harus percaya kepada wanita seperti Helena. Aku sudah di butakan oleh Helena, mengapa ia harus sekejam ini? Mengapa harus aku? Aku mengendarai mobilku menuju rumah Keira untuk meminta maaf dan kembali padaku. Aku masih sangat menyayanginya dan juga mencintainya.

Saat sampai rumah Keira akupun mengetuk pintu rumahnya dan hanya seorang wanita yang keluar dari rumahnya melainkan itu adalah pembantu di rumahnya.

"Ada Keiranya?" Tanyaku sopan.

"Nn Keira nya sudah pergi satu jam lalu..." Aku baru ingat kalau hari ini Keira kembali ke Sydney dan aku harus mencegahnya. Aku tak mau Keira pergi dan menjauh dariku.

"Aku sudah tau! Terima kasih." Ucapku terburu-buru sambil tersenyum dan berlari ke arah mobilku. Terlihat dari paras wajahnya dia seperti bingung dengan kekonyolanku. Aku mengendarai mobilku menuju ke Airport. Aku mengemudikan mobilku dengan kecepatan tinggi sekali. Sekitar 15 menit aku sudah sampai lalu aku langsung berlari menuju ke dalam dan melihat jam keberangkatan ke Sydney. Dan keberangkatannya 2menit lagi, pesawatnya pasti akan berangkat 2menit lagi. Aku pun mempercepat lariku menuju ke dalam.

"Kau tidak boleh masuk jika tidak ada tiket." Ucap security yang mencegahku untuk masuk.

"Aku ada..." Ucapku lalu berlari saat security itu melepas genggamannya dari tubuhku, aku berlari dan saat melewati kaca besar terlihat pesawat yang di tumpangi Keira sudah berangkat, aku memperlambat lariku dan melihat keberangkatan Keira.

Annoying Man ✖️ J.BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang