Selama ini, aku tidak percaya dengan takdir. Namun, ketika melihat perempuan itu berdiri di sana sambil tersenyum, aku mulai berpikir, bahwa bisa saja pertemuan ini adalah takdir yang Tuhan gariskan dalam hidupku.
-*-
Seperti yang sudah aku duga sebelumnya, para hyung sudah duduk melingkar di hunian khusus member BTA. Aku masuk ke dalam rumah berukuran besar menyerupai istana itu sembari tersenyum kaku, bertingkah seolah tidak ada yang terjadi sebelumnya. "Aku kira Hyung sudah tidur, padahal ini sudah larut malam." Aku pun duduk di tempat kosong dalam lingkaran itu. Sudah pasti setelah ini aku akan segera diberikan banyak pertanyaan atau bahkan wejangan dari para hyung.
"Bagaimana bisa kami tertidur sementara kau saja baru pulang pada pukul segini?" tanya Seokbin hyung dengan tidak ada unsur main-main dalam mimik wajah maupun suaranya. Han Seokbin, atau biasa kusebut Seokbin hyung, adalah member tertua di BTA dan memiliki posisi sebagai seorang visual. Seokbin hyung dikenal sebagai pria pemilik sifat sehangat mentari, ia sungguh menyayangi para adiknya sepenuh hati. Bisa dibilang, Seokbin hyung sangat jarang menampilkan sisi seriusnya, seperti sekarang ini.
Terdengar suara embusan napas yang berasal dari Namjung hyung, Park Namjung hyung. "Aku tahu maksud dari semua ucapanmu tadi. Nada suaramu yang bergetar dan begitu menyayat hati, tidak bisa membohongi kami bahwa kau benar-benar sedang bersedih, Kang Jungsook." Namjung hyung melayangkan tatapan tajam padaku, membuatku hanya bisa tertunduk merasa terintimidasi. Sebagai seorang leader, tentu saja Namjung hyung sangat mengetahui sifat semua member BTA, tak terkecuali aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deux Vies - Jungkook
RomanceDeux Vies [Prancis]: Dua Kehidupan Di siang hari menuju sore, aku duduk di atas tanah tanpa alas bersama seorang perempuan cantik yang memakai jaket berwarna kelabu milikku. Aku menceritakan segala keluh kesahku padanya dari awal hingga akhir tanpa...