“Selain lemah, ternyata aku juga seorang pengecut.”
-"-
“Aku sudah mendengar penjelasan Liza mengenai ajakannya padamu. Apa kau mau menerima?” tanya Manajer Ko sesampainya aku di ruangan pria tersebut, di sana juga sudah terdapat Liza yang tengah duduk manis memandangiku.
Dengan keputusan bulat, aku berujar, “Aku menolaknya. Kupikir, aku tidak memiliki waktu untuk bermain-main lagi. Aku hanya ingin fokus dengan BTA.” Tatapanku lurus ke arah Manajer Ko, mengabaikan presensi perempuan di sampingku.
Pria dengan setelan rapi dan berkacamata itu tampak memandangiku selama beberapa detik sebelum mengembuskan napas cukup berat. “Apa kau sudah memikirkan ini secara matang-matang? Sudah kau pikirkan keuntungan apa yang akan kau dapatkan jika menyetujui ajakan Liza?”
“Apa alasanku kurang kuat? BTA memiliki arti segalanya untukku, tidak alasan lebih berfokus pada hal lain sementara BTA juga tengah membutuhkanku.” Sejujurnya aku sudah malas jika diajak berdiskusi mengenai masalah ini, sehingga hal tersebut bisa terjelaskan melalui nada suaraku yang terkesan malas.
Manajer Ko segera melepas kacamatanya ketika kalimatku rampung, kemudian ia memijat pangkal hidung. “Comeback ini bisa kita tunda. Masih ada banyak waktu untukmu mengikuti acara itu bersama Liza. Bukankah akan lebih mendatangkan banyak keuntungan untuk BTA jika kau turut serta hadir di acara ber-rating tinggi ini?”
“Aku bisa bertahan hidup karena BTA dan SoulB, haruskah aku mengorbankan kedua hal itu hanya untuk acara tidak jelas yang harus kuikuti bersama Liza?” Aku tidak bisa lagi menyaring kalimat untuk diucapkan pada Manajer Ko. Tidak peduli jika terkesan tidak sopan dan malah menyakiti hati Liza.
“Baiklah jika itu yang kau inginkan.” Manajer Ko bergerak mengambil amplop berukuran besar berwarna cokelat yang disimpan di sampingnya, kemudian meletakkan benda tersebut di atas meja. “Bukalah, Kang Jungsook, dan pikirkan tawaranku sekarang juga.”
Kukuh terhadap pendirian sekali ternyata. Daripada melakukan keributan lain, aku menuruti titah Manajer Ko untuk membuka amplop di hadapanku itu. Ketika perekatnya sudah terbuka dan tanganku mengambil sesuatu di dalam sana, aku mengeluarkan benda tipis berukuran sedang untuk kulihat.
Betapa mengejutkannya saat kudapati foto diriku dan Jooyeon ada di sana. Foto ketika kami saling tersenyum di dalam mobil, membeli bbopki di acara CFD, duduk di dekat sungai, dan ... fotoku ketika mencium kening Jooyeon. Sialan! Aku mengumpat dalam hati sambil sedikit meremas foto dalam genggamanku. “Apa maksud Anda, Manajer Ko?”
“Pilihlah, mengikuti acara ini bersama Liza, atau foto ini akan tersebar di akun sosial media Dishate?” Tatapan pria berusia empat puluh tahun lebih itu menajam, tidak ada unsur bercanda di sana. Seperti tengah menunjukkan kekuasaannya.
Aku tersenyum miring sebelum menanggapi, “Jika ini semua terbongkar, bukan hanya aku yang akan hancur, tapi Anda juga, Manajer Ko.”
Manajer Ko menumpukan kedua siku di atas paha, mencondongkan badan ke arahku sambil ikut tersenyum miring. “Bukan hanya kau dan aku saja yang akan hancur, BTA juga. Menurutmu, bagaimana jadinya jika reputasi BTA hancur perlahan karena salah satu membernya, hm? Apa kau tidak berpikir juga apa yang akan terjadi pada Jooyeon setelah SoulB mengetahui fakta bahwa dia berasal dari kalangan bawah?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Deux Vies - Jungkook
RomanceDeux Vies [Prancis]: Dua Kehidupan Di siang hari menuju sore, aku duduk di atas tanah tanpa alas bersama seorang perempuan cantik yang memakai jaket berwarna kelabu milikku. Aku menceritakan segala keluh kesahku padanya dari awal hingga akhir tanpa...