Hidup Moneta begitu tenang, setenang kota kecil yang ditinggalinya. Moneta tidak pernah bosan dengan rutinitas yang dijalaninya. Berbeda dengan remaja sebayanya yang menanti-nantikan masa di mana mereka bisa meninggalkan kota, Moneta tidak masalah jika harus tinggal di sana sampai tua. Namun suatu hari, seorang pemuda cerewet dan sok tahu pindah ke seberang rumah Moneta. Jovis bersikap seolah sudah mengenal Moneta sangat lama, sampai-sampai Moneta merasa sedikit ngeri saat menyadari Jovis tahu terlalu banyak tentangnya. Setiap kemunculan Jovis meninggalkan kesan mendalam di ingatan Moneta. Entah apakah itu hal yang baik atau buruk. Moneta tidak tahu ke mana dan sejauh apa kisah hidupnya akan melenceng dari perencanaan. ---------- Cerita ini diikutsertakan dalam 30 Days Writing Challenge yang diselenggarakan oleh Nusantara Pen Circle