Tentang perjodohan dan juga luka. ~~~ Menikah dengan kakak kelas yang selama ini di cintainya sama sekali tidak membuat Rea bahagia. Rea pikir perjodohan itu akan membawa kebahagiaan untuknya, namun yang Rea dapat hanya luka dan luka. Lelaki itu bernama Bevan, seseorang yang begitu di cintai oleh Rea. Bevan membenci Rea, dia terus menyalahkan Rea karena telah menghancurkan hidupnya. Bevan menyalahkan Rea karena telah menerima perjodohan itu. Bevan tak pernah sadar, jika dirinya lah yang telah menghancurkan hidup Rea. Serpihan luka itu terus-menerus hadir dalam hidup Rea hingga perlahan membuat Rea hancur. Bevan tidak menerima Rea sebagai istrinya dan terus menjalin hubungan bersama dengan kekasihnya yang bernama Tania. ••• "Lo tahu kan gue udah punya pacar? Gue mau lo nggak ngasih tahu ke Tania kalau lo itu istri gue." ••• "Ternyata lo itu cewek gampangan ya." "Buktinya nggak berhasil deketin gue sekarang lo deketin adek gue." ••• "Btw, lo boleh juga." Bevan menatap tubuh Rea yang terbalut selimut. "Bisa lah kalau bikin om-om seneng." ••• Di saat Rea benar-benar hancur dan mulai membenci Bevan apa mungkin Bevan akan senang? Ataukah mungkin dia akan menyesal? Lantas, apakah pernikahan mereka tetap bertahan walaupun di ambang kehancuran?