13

79 11 7
                                    

Tasya sudah berada di kamar dengan membawa nampan yang berisi semangkuk bubur, obat-obatan dan juga air hangat.

Tasya membangunkan Taeyong pelan, ia menyuruh Taeyong duduk setengah berbaring. Menyenderkan tubuh Taeyong ke kepala kasur, menjadikan bantal sebagai tumpuan badan Taeyong.

Pelan-pelan Tasya menyuapi Taeyong sambil sesekali memainkan ponselnya. Taeyong hanya perlu membuka mulutnya dan menelan buburnya tanpa harus membuka matanya.

Bubur habis, obat pun harus masuk ke lambungnya agar diproses untuk kesembuhannya. Setelah itu Tasya membereskan nakas dan membawa nampan kotor itu ke dapur untuk di bersihkan.

Tasya berbalik ke kamar untuk menemani Taeyong karena ia sudah berjanji kepada Taeyong. Tasya berbaring menghadap badan Taeyong, Tasya tetap memastikan bahwa kain kompres itu harus tetap berada di jidat Taeyong walaupun wajah Taeyong disembunyikan di leher dan dada Tasya.

Mereka berbaring dengan posisi saling memeluk. Tasya sebenarnya cukup merasa kasihan kepada Taeyong yang sampai harus terkena demam karena memikirkannya.

Namun di sisi lain, Tasya merasa gedeg karena masalah itu, dan juga ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Ia berpikir mungkin karena dia belum mengabari Taemin kalau dia sudah sampai rumah, jadi Tasya mengambil ponselnya dengan hati-hati dan mengirim Taemin sebuah pesan

***

Trangg!

Suara berisik itu berasa dari dapur. Oh ya, ini sudah pagi dan seperti biasa Kanialah yang akan membuat keributan di sana.

Tasya bangun dan berjalan ke arah dapur untuk menegur Kania. Saking ngantuknya, Tasya tidak melihat jam dan tidak peduli dengan jam berapa sekarang

"Berisik banget sih lu dek."

"Astagaa ngagetin aja lu. Gue kira lu ga bakalan bangun"

"Ga bangun gimana kalo suara berisik yang lu buat udah kayak ngajak perang"

"Ya maap kak. Ini gue lagi mau buat bubur."

"Buat saha? Gue? Gue ga makan bubur elah"

"Dih pedean bet lu. Noh buat pacar kedua gue yang lagi sakit"

"Kalo ngomong suka sembarangan ye"

Tasya menjitak kepala Kania pelan

"Lagian ini masih jam berapa dek. Masih bisa nanti"

"Lah ini udah jam 4. Harusnya Taeyong makan jam 3 tadi, gue telat bangun. Gue juga sekalian mau buat bubur ayam."

"Eh boleh tuh. Udah kangen banget gue sama street foodnya Indo"

"Ho'oh. Sono bangunin Taeyong, kalo belom bisa lu datang aja ke sini ambil sendiri"

"Iya deh ya. Untung lu ada di sini, kalo kaga yang ada gue juga jatuh sakit hehe"

Tasya masuk ke kamar dan mengecek suhu tubuh Taeyong. Ia tidak cukup yakin dengan kondisi tubuh Taeyong yang masih terlihat lemah. Tapi apa boleh buat? Tasya tetap harus membangunkan Taeyong.

"Hey, bangun yuk. Makan dulu"

"Ihh makan mulu. Masih ngantukk"

{✔}Don't Touch My Boyfriend || Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang