12

86 11 2
                                    

Tasya pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Pelan-pelan aja yang penting nyampe, minta duit ke Nyai mwehehe, batin Tasya

Sesampainya di depan kantor Lee Sooman, Tasya mengetuk pintunya dan masuk sesaat mendapat persetujuan empunya.

"Wahh cepat juga kamu datang" -Lee Sooman

"Hehe iya dong. Kan Nyai yang manggil, jadi ga boleh telat. Bisa bisa dipecat jadi putrinya haha"

Lee Sooman tertawa ringan dan menyuruh Tasya duduk di sofa yang tersedia di ruangannya

Mereka mengobrol sambil bercanda tentang hal-hal kecil. Omongan mereka terputus ketika ada orang yang masuk setelah disuruh Lee Sooman.

"LAH KENAPA CEWE INI DATANG KE SINI?!" tanya Tasya ke Lee Sooman sambil sedikit berteriak.

Di depan pintu yang sudah tertutup itu, perempuan itu menyeringai entah kenapa alasannya. Yang jelas seringaian itu tampak seperti seseorang yang merasa menang dengan suatu rencananya.

"Aishh apa-apaan kamu. Duduklah, kamu juga cepatlah duduk jangan berdiri di situ terus" ucap Lee Sooman

"Ada apa kamu datang ke sini?" tanya Lee Sooman ke staff itu.

"Saya ingin melaporkan suatu kekerasan yang terjadi kepada saya pak" ucap perempuan itu sambil membuat ekspresi seolah tersakiti eak:v

Tasya yang melihat itu sudah mengerti apa isi otak perempuan itu dan tidak berkutik apa-apa

"Hmm? Ada apa? Ceritakan sedetail mungkin"

Perempuan itu menceritakannya dengan raut wajah yang masih sama namun dengan sedikit bumbu bawang yang terkena mata, nangis maksudnya.

Tiba-tiba perempuan itu berteriak dan menunjukkan ke arah Tasya.

"DAN SEMUA ITU DILAKUKAN OLEH PEREMPUAN TAK PUNYA HATI ITU?!"

Tasya sedikit terkejut melihat keberanian perempuan itu yang menunduh sambil menunjuk ke arahnya.

"Hah? Aku?" ucap Tasya sambil smirk dan menunjuk ke arahnya sendiri.

"YA! KAU! KAU TAK LIHAT INI? INI BEKAS TANGANMU. SUDAH 2 HARI BEKAS INI TAK HILANG"

"So?" Tasya memiringkan kepalanya

"Ga usah pura-pura bodoh. Kau harus tanggung jawab"

"Aku harus apa? Hm?" Tasya berjalan mendekati perempuan itu dengan tenang namun elegan.

"Kau harus apa? Kau harus keluar dari label kami. Asisten artis banyak yang mau, dan jangan pura-pura bahwa kau pacar dari artis ini ataupun putri dari Pak Lee"

"Hm Pura-pura ya? Biarkan Ayah angkatku ini yang buka suara. Bagaimana?" kata Tasya menoleh ke Lee Sooman setelahnya melirik perempuan itu.

"Maaf, tapi dia memang putri saya. Saya menyukai gadis saya, dia tegas dan disiplin. Tolong bedakan tegas dan keras ya." ucap Lee Sooman bijak

"Tapi dia sudah melakukan kekerasan kepada saya yang tidak punya kesalahan apapun" kata perempuan itu memelas.

"Hmm tidak punya kesalahan apapun ya. Let's see the screen please"

Tasya membalikkan kursi perempuan itu menghadap ke layar lebar yang entah sejak kapan dinyalakan Tasya.

Di sana Tasya menampilkan beberapa rekaman video yang dilakukan perempuan itu kepada para artis dan beberapa foto artis yang terluka atau apapun itu. Rekaman itu Tasya edit di saat dia menghabiskan waktunya di pantai seorang diri.

{✔}Don't Touch My Boyfriend || Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang