14

74 11 0
                                    

Tasya dan Taeyong sudah ada di depan kampus Kania, mereka masih di dalam mobil.

Tasya menyuruh Taeyong untuk tetap berada di dalam walaupun mungkin dia akan lama, Tasya keluar dari mobil dan memasuki kampus itu untuk mencari Kania.

"Woi dek. Di sini" Tasya melambaikan tangannya ke atas.

"Woy kak, ayok buru ke mobil. Buruann"

"Heh napa dah lu"

Kania sudah membalikkan badan Tasya untuk berjalan keluar dari kampus itu.

"Gini kak, tadi gue jalan sendiri trus gue ngerasa kek diikutin. Ternyata bener, gue ada liat seseorang yang misitirus gitu"

"Misterius goblok. Masih aja becanda"

Jidat Kania ditoyor Tasya.

"Haduh lu ah ga peka bgt. Otak gue lagi ga fokus bukannya becanda"

"Ohh ciri-cirinya gimana"

"Pakaian serba hitam, pake topi, masker, tapi dia cewe"

"Tau dari?"

"Dari rambutnya yang diurai"

"Elah, ga bahaya itu. Santai aja"

Mereka tetap berjalan walaupun sedikit tergesa-gesa karena Tasya mengikuti langkah Kania.

"Dek ke toko peralatan kue itu dulu kuylah"

"Ngapain?"

"Nanti lu tau sendiri"

Mereka pun masuk dan menelusuri toko itu mencari barang yang dicari oleh Tasya. Namun tiba-tiba tubuh Kania bergetar makin menempel dengan Tasya.

"Kak, lu liat ke kaca deh. I-itu itu yang gue bilang"

"Hah mana?"

Tasya mengamati gerak gerik orang misterius itu dan mengalihkan pandangannya ke Kania lagi.

"Diem lu. Tenang aja, semakin lu takut semakin dia menang. Kita ke kasir sekarang."

Mereka membayar belanjaan mereka dan keluar. Mereka masih diikuti oleh orang tersebut.

Kania menarik Tasya dan Tasya hanya mengikuti Kania yang berlari di depannya.

"Wait ngapain lu bawa ke gang buntu dek?"

"Aduhh mana gue tau. Kan lu yang tau jalan"

"Yeuu lu yang narik gue."

"Trus gimana kak?"

"Nih pegang nih tali sama pisau lipat ini. Pergunakan sesuai keadaan, perhatikan gerak gerik dan kesempatan untuk menyerang"

"Lah trus lu?"

"Gue ngandelin teknik dan KATA Karate gue aja. Berdoa semoga nih orang ga berbahaya"

Kania mengangguk dan Tasya berjalan menghadap perempuan misterius itu.

Tak sampai semenit, perempuan itu memulai penyerangan dan dilawan oleh Tasya.

Perkelahian itu sangat sengit karna terlihat bahwa kemampuan keduanya hampir selevel.

Tasya yang melihat kesempatan, langsung memanggil Kania untuk melakukan perintahnya sedangkan Tasya mengikat lawannya itu selagi perhatiannya teralihkan.

"Hahh akhirnya beres juga."

"Buka maskernya dek. Penasaran gue siapa nih orang"

"Oke kak."

Kania dan Tasya terkejut dengan gaya tetap cool karena melihat siapa wanita yang sudah habis dihajar mereka.

{✔}Don't Touch My Boyfriend || Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang