Prolog

760 41 8
                                    

"Nggh" suara parau seorang gadis yang sudah beranjak dewasa. Dia menggeliat hendak melanjutkan tidurnya. Namun dia menyadari sesuatu, benda hangat apa yang ada dihadapannya ini? Gadis itu pun mendongakkan kepalanya ke atas merasakan sesuatu yang terkena kulit kepalanya dengan teratur

"hmm?"

Merasakan ada gerakan, pria itu membuka matanya dan melihat gadisnya berusaha melepaskan pelukannya.

"Morning babe"

2 kata yang keluar dari mulut seorang pria dengan suara serak khas bangun tidur, membuat gadis itu tertegun.

"Sya, mau kemana? Balik badan atau mau gue balikin?" kata pria yang bernama Lee Taeyong. Dan yah, nama gadis itu adalah Tasya.

Tasya pun berbalik sambil menautkan alisnya menandakan kebingungannya. Aduh mampus, pake ketahuan lagi, batin Tasya

"I-iya? Anda siapa ya? Kok ada disini? Ada apa?" Tasya gelagapan

"Gausah sok amnesia deh. Kan lu pacar gue. Lu juga yang ngebet dengan gue, pake acara muji gue is Your Future Boyfriend"

Tasya masih cengo mendengar ucapan pacarnya, yang sekaligus membuatnya malu. Akhirnya Tasya mencoba untuk menerima apa yang dikatakan pria tadi dengan senyuman sok manisnya walaupun memang manis.

"Morning kiss😚" kata Taeyong dengan keadaan bibir yang sudah maju ke depan

"Ehh apa apaan. Gada"

"Dih, pake malu-malu segala. Biasanya juga malu-maluin" kata Taeyong sambil terkekeh

Taeyong pun mencium bibir Tasya sekilas dan langsung pergi meninggalkan Tasya yang cengo kaget dengan tindakan pria anehnya itu

***

Tasya merasakan cacing diperutnya sedang demo dengan ganasnya. Hingga akhirnya Tasya pergi ke dapur dan mencari bahan makanan secara diam-diam selagi Taeyong mandi.

"Napa cuma ada mie sih anjir"

"Tinggal aja di apart, makanan kek orang miskin begini" omel Tasya yang dilanjutkan dengan aktifitas memasaknya

Di tengah kegiatan memasaknya, Tasya dikejutkan dengan sesuatu yang mengalir di pipinya namun ia tidak berkeringat. Saat Tasya hendak membalikkan tubuhnya, sepasang tangan di pinggangnya yang membuatnya mematung karena kaget.

"Asik banget masaknya neng. Masak apa sih?"

Suara serak khas lelaki gentleman itu berhasil membuat Tasya terkejut sekaligus jantungnya tak sehat.

"Hey, kok bengong. Ntar keburu kering itu masakannya"

Sadar akan hal itu, Tasya langsung mematikan kompor dan berbalik mendorong Taeyong menjauh dari tubuhnya.

"Kenapa sih dari tadi pagi aneh banget kamu"

"Enggh ngga. Aku ga kenapa napa"

"Yakin? Kalo gitu, keringin rambutku dong" dengan sedikit nada menggoda

Tasya melotot tidak percaya. Pria segede ini bisa semanja ini ke dia? Setan apa yang merasuki dia sampai mau sama gadis tomboy tak tahu aturan seperti dirinya?

"Nah kan bengong lagi. Ayok. Kan biasanya juga kamu yang keringin"

Taeyong menarik sebelah tangan Tasya menuju sofa di depan tv. Sesampainya langsung mendudukkan gadisnya itu sofa sambil memberikan handuknya dan duduk berhadapan

Tasya yang terlihat sangat ragu dengan hal ini, akhirnya tangannya dituntun oleh Taeyong ke atas kepala dengan usapan usapan lembut. Tak butuh waktu yang lama untuk membiasakan tangannya mengusap lembut kepala pria yang ada di depannya

Di sisi lain, Taeyong malah senyum senyum hingga matanya menyipit yang membuat dirinya terlihat seperti bayi kucing besar.

"Thank you honey"

Taeyong memajukan wajahnya mendekati wajah Tasya hingga hidung mereka bersentuhan dan saling menggesek

"Dih paan si!"

Taeyong hanya tertawa melihat tanggapan Tasya yang sudah berlalu ke meja makan hendak menyiapkan makanan

***

"Syaaa, hoodie gue manaa?"

"Ebuset ni orang. Bisa gausah teriak teriak ga si?" omel Tasya yang hanya mendapat kekehan dari Taeyong

"Ini apa hah? Ini semua apa? Lo pikir ini daster? Dress?" kata Tasya sambil melebarkan hoodie yang dipegangnya di depan mata Taeyong

"Ihh yang biru sayang" rengek Taeyong

"Dih, pria besar mana yang masih merengek seperti bayi begini?"

"Ya aku, yang kamu bilang "your future boyfriend". Siapa lagi?"

Kenapa kalimat itu mulu sih, kan gue jadi malu anjim, batin Tasya

"Ni bukan?" sambil mengarahkan salah satu hoodie ke depan muka Taeyong

"Yes baby. You are right"

Taeyong langsung memakainya. Namun sebelumnya, Tasya baru tersadar bahwa pria yang ada di depannya itu sedang bertelanjang dada dimana perut kotak-kotak tertampang jelas di depan matanya.

Menyadari hal itu, Taeyong mempunyai niat menjahili gadisnya. Taeyong mengangkat kembali hoodienya sedadanya dan mendekati gadisnya itu. Tasya langsung gelapan melihat apa yang ingin dilakukan Taeyong.

Dan hap!

Tasya sekarang berada di dalam hoodie dan berhadapan dengan perut sixpack pria yang menyatakan dirinya adalah pacar masa depannya. Tasya dan Taeyong memiliki perbedaan tinggi 14 cm dengan Tasya yang hanya 160 cm dan Taeyong 174 cm.

"Apa apaan ini? Keluarin aku"

Tasya terus memberontak dan memukul dada bidang Taeyong namun hasilnya nihil. Tetap badan Taeyonglah yang lebih besar ketimbang badan Tasya. Taeyong hanya tertawa mendengar teriakan gadisnya

Sampai merasa puas mengerjai gadisnya, Taeyong mengeluarkan Tasya dari hoodienya dan melihat wajah gadisnya.

"Dihh kok pipinya merah? Kenapa tuh"

Taeyong kembali terkekeh melihat pipi gadisnya yang sudah nge-blush akibat ulah jahilnya. Sedangkan Tasya? Tasya memegang pipinya yang sudah hangat namun tatapannya menatap tajam.

"Duhh gemesh banget." Taeyong menarik pipi gembul Tasya yang masih hangat

"Udah ah. Nanti aku telat. Aku pergi dulu sayang. Baik-baik di rumah"

Cup!

Sekali lagi Tasya tertegun sekaligus kaget dengan perlakuan pria itu yang sudah berlalu meninggalkannya bersama baju yang berantakan karna ulahnya. Namun kali ini tidak begitu lama, Tasya langsung mengambil salah satu baju dan menggulungnya menjadi bola baju dan melemparkan ke arah pria itu sambil berteriak

"TAEYOOONGG!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Oke, cukup segini dulu. Lanjut besok

{✔}Don't Touch My Boyfriend || Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang