🌀 [Chapter10]__Pertunangan yang Tidak Diinginkan

533 82 3
                                    

SEMUA bernafas lega, Jisung akhirnya bisa kembali tentunya dengan membawa bunga fuji yang memang mereka cari.

Ayako sensei langsung mengambil bunga tersebut, diambilnya beberapa kelopak bunga untuk diracik dan dijadikan obat yang akan diberikan pada Jeongin.

"Jisung, kau tidak apa?" Seungmin terlihat sangat khawatir.

Jisung hanya menggeleng lemah, dia masih dalam gendongan Lee know, dia terlalu malas untuk turun. Bagian selatannya masih berdenyut nyeri karena sudah di gempur oleh Lee know.

Mata Felix memincing, melihat sesuatu yang aneh pada leher Jisung yang sedikit terekspos.

"Ji? Kau habis bertarung? Kenapa ada lebam di lehermu." tanyanya.

Dengan spontan Jisung langsung menutup bagian leher yang ditunjuk Felix menggunakan telapak tangannya. Sepertinya sudah terlambat.

"Khheemm...lix, kurasa Jisung sudah bertarung dengan Lee know" ucap Bangchan melirik ke arah Seungmin.

Seungmin yang dilirik Bangchan seketika wajahnya menjadi merah padam, bagaimana tidak. Tentu Seungmin paham apa yang dimaksud dengan Bangchan.

"Apa maksudmu chan?" Felix tidak mengerti.

Mereka baru ingat, Felix pasti tidak paham akan salah satu proses jika mereka yang memiliki shinigami tingkat S bisa melakukan perjanjian yang spesial.

Karena saat Fudo sensei menjelaskan Felix tidak berada di sana melainkan di ruang kesehatan sekolah.

"Lix kau tidak tau kontrak abadi?" tanya Bangchan yang hanya dibalas gelengan oleh Felix.

Felix menatap teman-temannya bingung, pasalnya dia tidak tahu menahu tentang topik apa yang sedang mereka tanyakan padanya.

"Tenang saja lix, suatu hari nanti kau akan tau. Mungkin kau akan langsung mempraktekkannya." ucap Lee know.

Dan Felix hanya mengangkat kedua bahunya, mungkin saja suatu saat nanti dia akan paham apa yang dimaksud teman-temannya.

Lee know mengarah ke sebuah kasur kosong di dalam ruang kesehatan, didudukkannya Jisung di sana, dengan perlahan lee know menurunkan tubuh Jisung tidak ingin membuat Jisungnya! Sakit (sudah mulai bucin).

Sepertinya Ayako sensei sudah selesai dengan racikan obatnya, dia mengangkat kepala Jeongin agar obat bisa diberikan padanya.

Tiga sendok sudah diberikan, semoga bisa berdampak baik pada tubuh Jeongin yang melemah.

Warna rambut Jeongin perlahan menjadi hitam, ujung kukunya juga mulai memutih tidak hitam seperti tadi.

Semua yang ada di dalam ruangan bisa bernafas lega, Jeongin bisa diselamatkan. Berterima kasihlah pada Jisung yang sudah rela memasuki dunia antah berantah yang sangat suram.

"Teman-teman sepertinya aku harus pulang, ayahku menyuruhku pulang cepat. Maafkan aku dan sampaikan salam jika Jeongin sudah sadar."

❌❌❌

Banyak mobil terparkir di kediaman Felix, berjejer rapi di luar pekarangan rumahnya. Perasaanya tidak enak melihat ini semua, dan semoga apa yang dia takutkan tidak terjadi.

Memasuki gerbang utama, Felix langsung disambut oleh pengawal yang tinggal di rumahnya. Dia sudah diarahkan untuk masuk ke ruang utama.

Felix langsung saja menjatuhkan tasnya, apa dia tidak salah lihat. Sekarang di ruang utama rumahnya telah duduk di sana Sunwoo beserta ayahnya.

"Kumohon jangan sekarang."

Perlahan Felix mendekati sang ayah, duduk di dekatnya. Sedangkan sang ibu baru saja masuk ke dalam membawa teko teh beserta cangkirnya.

Sang ibu melirik ke arah Felix, ditatapnya sang anak sedih. Dia tau Felix sangat menentang pertunangan ini.

Setelah menaruh teh satu-persatu di hadapan masing-masing orang, ibu Felix duduk di dekat sang anak.

Ketua klan Tokugawa mengangkat cangkir tehnya, menyeruputnya pelan sebelum melontarkan kalimat yang sungguh menggelegar bagi Felix.

"Tiga hari lagi pertunangan akan dilaksanakan." putusnya.

Bagai tersambar petir di siang bolong, kalimat ketua klan tokugawa berhasil membuat seluruh tubuh Felix terasa tersengat.

Felix mengangkat kepalanya, dia melihat Sunwoo tersenyum penuh kemenangan.

Ingin protes, tangannya sudah digenggam sang ibu. Menahannya agar tidak membuat kekacauan. Selesai mengatakan kalimat sakral itu, Sunwoo dan sang ayah bangkit dan pergi dari kediaman klan Uesugi.

"Dan besok lix, kau akan tinggal di kediaman klan tokugawa. Besok sepulang sekolah kau ikut denganku." ucap Sunwoo.

Apa-apaan tadi, keputusan macam apa yang dibuat hanya sebelah pihak. Sepertinya nasib Felix sudah berakhir.

❌❌❌

Langit sangat cerah malam ini, bintang-bintang terlihat sangat indah namun berbanding terbalik dengan suasana hati Felix.

Satu lelehan berhasil lolos dari matanya, dua lelehan hingga kini air matanya sudah membasahi pipi freckles nya.

Barang-barangnya sebagian sudah dibawa ke kediaman Tokugawa. Bukankah ini hanya acara pertunangan, kenapa harus ada acara pindah segala.

Bahkan tidak ada protesan dari kedua orang tuannya, itulah yang membuat hati Felix semakin sakit. Orang yang dipercayanya bahkan tidak membelanya sama sekali.

"Changbin? Kenapa kau tidak berbicara padaku? bahkan kau saja tidak berada disini sekarang."

Felix memukul bantal yang berada di depannya, berharap kesedihannya berkurang. Namun itu semua sia-sia, bahkan sekarang tangannya terasa perih. Ingin bercerita pada kawan-kawannya tapi handphonenya diambil oleh sang ayah. Benar-benar menyebalkan.

"Changbin kumohon, keluarlah. Kenapa kau tidak menjawab?" Felix semakin terisak.

"Kumohon, setidaknya ucapkan satu kata untukku. Jangan biarkan aku begini."

"Yongbok, tegarlah."

Felix mengedarkan pandangannya.

"Changbin?"

"Tegarlah felix, aku pasti akan menjemputmu. Tunggu aku sebentar saja, akupun sakit melihatmu harus dengan lain."

Entah kenapa hanya suara yang terdengar, tapi Felix sangat senang dan hatinya sedikit tenang.

"Aku mencintaimu, Yongbok."

"Aku juga, Changbin."

Bolehkah Felix jatuh cinta pada sosok yang bahkan tidak pernah dia temui, tapi entah kenapa hatinya tidak bisa berbohong akan perasaannya.

Walau hanya beberapa kali berjumpa dengan Changbin di alam mimpinya, itupun dia tidak pernah melihat seperti apa rupa sosok yang dipanggilnya dengan sebutan Changbin.

Tapi dia sangat merindukan Changbin, terlepas dia nyata atau tidak. Bahkan mungkin Changbin hanya khayalan yang dibuatnya sendiri. Agar dia tidak merasakan stres hanya karena masalah yang kini tengah dia hadapi.

Persetan dengan aturan klan, ini sudah zaman modern, kenapa harus menerapkan sistem klan segala. Waktunya sekarang hanya tiga hari lagi. Dia akan percaya sekali lagi pada khayalannya, hanya tiga hari. Jika memang dia tidak muncul, maka Felix akan menjadi boneka hidup yang akan diatur klan Tokugawa.

∆ Genkaku ∆

💮 Makhluk halusinasi 💮

salam dwaekki🐽🐰

enjoy for reading (~‾▿‾)~

[02] Shinigami || Stray KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang