🌀 [Chapter35]__Pertarungan Dengan Megicula

191 29 1
                                    

FELIX dan Changbin kini menyatukan diri mereka, lebih tepatnya Changbin yang masuk dalam tubuh Felix untuk memaksimalkan kekuatan yang mereka punya, katana dan sai yang dibawa Felix di tangan kiri dan kanannya kini mengeluarkan api biru yang diselimuti api merah. Matanya juga sudah berubah menjadi kuning dan biru.

"Kau akan mati di tanganku Megicula." ucap Changbin yang berada di dalam tubuh Felix, dia menatap tajam ke arah Megicula yang tengah berdiri santai dengan sayap kecil yang sudah dilipatnya di belakang punggung.

"Benarkah? Aku tidak meyakini semua itu, kau dan bocah itu tidak akan bisa mengalahkanku. Kau sendiri bisa merasakannya bukan dari hikari yang terpancar dari tubuhku? Kau tidak akan dapat menembusnya." uca Megicula memainkan kuku-kukunya yang tajam.

"Mari kita lihat kebenaran dari ucapanmu."

Felix dan Changbin berlari bersamaan dengan api yang mulai menyelimuti mereka berdua, konsentrasi dan ketajaman insting dari Changbin bekerja dua kali lipat, dari arah lain Megicula hanya berdiri santai menatap kedua tubuh yang menjadi satu itu mendekati dirinya, tangannya dia angkat.

"Hujan panah." ucapnya dengan tangan diarahkan ke atas.

Tidak lama setelahnya, hujan panah yang lebat dari atas tubuh Changbin dan Felix berjatuhan menghatam mereka, Felix berputar membuat api yang menyelimuti dirinya berkobar besar membuat beberapa panah itu terbakar menjadi abu, beberapa yang lolos ditangkisnya menggunakan pedang miliknya. Sedangkan api yang keluar dari sai nya dia lemparkan ke arah Megicula.

Sang iblis; Megicula hanya tersenyum tipis. Dengan mudahnya dia menghindar dengan hanya menggeser posisinya beberapa senti saja dari semula

"Lihatlah, bahkan seranganmu. Hanya seperti api yang dihasilkan korek kecil bagiku."

Megicula kembali mengangkat tangannya, kali ini dia mengarahkannya kebawah.

"Tenggelam!" ucapnya.

Tidak lama setelah itu, pijakan lantai yang mereka injak tiba-tiba saja menjadi lumpur hisap yang langsung menelan pergelangan kaki Felix, lumpur itu bergerak cepat hingga kini menelan kaki Felix hingga lutut.

"Changbin keluarlah dari tubuhku, kita tidak bisa menyerangnya dengan cara seperti ini. Kita harus menyerangnya secara terpisah."

"Tapi Felix, itu bisa membahayakanmu dalam kondisi seperti ini."

"Percayalah padaku, kau dekati saja dia."

Felix memejamkan mata, memfokuskan hikari miliknya agar tubuhnya terpisah dari Changbin.

WOSSHHH

Changbin keluar dari tubuh Felix dengan mode shinigami miliknya. Tubuhnya yang besar langsung berlari dan menerjang Megicula yang berdiri cuku jauh dari mereka berdua.

"Aku menantikan dirimu, Kuro shinigami."

Megicula menggenggam udara kosong yang berada disekitarnya, tiba-tiba saja dari genggaman tangannya muncul asap hitam yang membentuk seperti sebuah pedang bergelombang, dengan asap yang mengepul di dalamnya.

"Dengan senang hati, tentu saja." jawab Changbin, dia mengayunkan pedangnya. Namun pedangnya ditahan oleh asap hitam yang muncul dihadapan dirinya, Changbin bertumpu melompat dengan tendangan api pada kaki kanannya.

Serangannya kembali, ditahan. Kali ini dengan adanya perisai tipis yang seperti bola melindungi tubuh sang Megicula, sang lawan hanya tertawa. Bahkan dengan usaha Changbin sekarang belum satu titik pusat pun yang melukai tubuh Megicula, bahkan walau hanya goresan kecil. Dengan kaki yang masih tertahan, Changbin melirik ke arah belakang untuk memastikan kondisi Felix yang masih tertanam di sana.

"Kau melihat ke arah mana? Musuhmu berada di depan. Jika kau memperhatikan orang lain maka dirimu sendiri yang akan mati. Ahhh___tapi itu ide yang bagus. Jika kau mati, aku akan dengan mudah mengambil tubuh Felix dan mengambil hikari api miliknya. Bahkan aku bisa mengambil setengah dari hikarimu." sang Megicula tertawa lepas.

Mendengar perkataan itu, Changbin menjadi geram wajahnya kini sudah menggunakan men-yoroi miliknya. Sepenuhnya dia sudah berubah menjadi shinigami. Api merah itu semakin berkobar, kedua pedangnya dia keluarkan. Pedang yang menancap ia cabut dan dialirkan api miliknya.

WOOOSSHHHH

Dia menyemburkan api dari mulutnya, menyerang langsung perisai yang melindungi tubuh Megicula menimbulkan api berbentuk lingkaran.

Kedua pedangnya dia tancapkan mengalirinya dengan api juga melalui bawah tanah.

Changbin melompat.

Mengepalkan kedua tangannya.

"Felix pinjamkan aku apimu."

WOOOSSHHH

Api biru dan merah kini menyatu di tangannya menjadi kepalan yang besar Changbin langsung melompat dan terjun kembali ke bagian atas perisai yang melindungi tubuh Megicula.

BUKKKK

Dia kembali melompat.

BUKKK

Sekali lagi.

BUKKK

Ada sedikit retakan pada perisai, tangannya dia rentangakan sebelah dan menarik salah satu pedang yang menancap hingga kini pada genggamannya. Lagi. Api biru dan merah itu bersatu mengalir di pedangnya.

SRAKKK

KREEKK

Pedang itu menancap dan berhasil setengahnya masuk ke dalam perisai.

"Ternyata memang harus seperti ini cara kerjanya."

Changbin melompat ke arah lain beberapa meter dari posisi Megicula.

REEKKKK

KRAKKKK

Tembok yang terbuat dari tanah tiba-tiba saja merambat cepat ke arah Megicula. Serpihan-serpihan tajam itu menancap pada sekeliling perisai.

"Bangchan?"

Dia melirik ke arah Felix dan di sana sudah ada Bangchan bersama Seungmin yang sudah berhasil mengeluarkan Felix dari lumpur hisap, dia sedikit lengkap. Changbin dengan pedang di tangannya berjalan mundur untuk dapat bersama yang lainnya.

"Kapan kau datang?" tanya Changbin langsung pada Bangchan.

"Sejak kau menghajarnya, tapi aku rasa itu gagal. Boleh ikut bergabung?" tanyanya dengan candaan.

"Tidak perlu bertanya, kita harus menghajarnya sekarang juga. Atau, dia akan menghancurkan semuanya."

Changbin melirik ke arah Felix.

"Kau tidak apa?"

"Ya, aku tidak apa Changbin. Semuanya baik. Seungmin, bagaimana dengan yang lain?"

"Aku tidak tahu Lix, kami berpisah. Kami hanya satu ruangan dengan Fudo sensei, dan dia menyuruhku menyusul kalian." ucap Seungmin sudah menyiapkan katana hitamnya.

"Wah wah wah, apa aku akan berpesta? Tidak apa, lagipula aku akan mengalahkan kalian semua." Megicula memejamkan matanya, asap mengepul semakin banyak dari dirinya, dan perisai yang melingkupi dirinya semakin terlihat tebal.

"Kalian siap?" tanya Bangchan.

"Kapanpun," Changbin berdiri di depan Felix. "Jika terjadi sesuatu, kalian maju. Jika kami memberi kode. Menyeranglah."

"Ya Changbin, aku mengerti."

Seungmin dan Felix mengubah dirinya. Baju pelindung berwarna hitam sudah mereka kenakan.

"Tetaplah berhati-hati." Bangchan memberi perintah.

"Mengerti." Changbin/Seungmin/Felix.

∆ To tatakau ∆

💮 Pertarungan melawan Megicula 💮

To be continue...‼️
salam dwaekki🐽🐰

[02] Shinigami || Stray KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang