🌀 [Chapter21]__Tanpa Jisung

369 64 2
                                    

BETAPA terkejutnya Seungmin melihat penampakan tubuh Bangchan sekarang, mukanya memerah seperti melepuh. Kuku kakinya terkelupas, Lee know tidak bisa mengobatinya karena sekarang Jisung tidak ada bersamanya. Dan sekarang Bangchan di rawat di gedung milik Ayako sensei.

Ia hanya bisa menumbuhkan tanaman obat, tapi untuk membuatnya lebih optimal dia memperlakukan hikari milik Jisung. Sedangkan sekarang mereka bahkan tidak tau Jisung dibawa kemana.

"Mengapa kau tidak menolong Jisung?" Lee know tengah meremat pedang yang ia bawa, kini dirinya sedang bertanya pada Felix.

"Maafkan aku, aku....aku__"

"Dasar tidak becus, teman macam apa kau. Disaat dia menolongmu, dia bisa melakukannya. Sedangkan kau?"

BUGHH__

"Sialan, kau bisa diam! kau tidak lihat Felix juga sedang sedih? Jangan seenaknya bicara bangsat."

Changbin dengan keras memukul telak rahang Lee know, dia tidak terima jika Felix dikatakan seperti itu. Ia tau bagaimana Felix sangat ingin menyelamatkan Jisung waktu itu.

"Cuiihh...jangan membelanya hanya karena dia tuanmu."

"Bangsat! Bukan hanya dirimu yang khawatir keparat!" hendak memukul Lee know kembali tapi ia sudah ditahan oleh Hyunjin.

"Jei! Kalian diamlah. Kenapa harus bertengkar? Ini bukan salah siapa-siapa."

DUKK__

Hyunjin terlempar ke belakang karena tubuhnya didorong oleh Changbin.

"Aku harus membenturkan kepalanya agar ia sadar, dia hanya berfikiran pendek dan tidak tau situasi."

Gerakan Changbin tertahan lagi.

Kali ini bukan Hyunjin yang menahannya, melainkan Felix yang kini tengah memeluk tubuh besarnya dari belakang.

"Tolong hentikan, kumohon jangan seperti ini. Ini tidak akan menyelesaikan masalah. Kumohon."

Felix dengan tenaganya menarik tubuh Changbin yang lebih besar darinya, ia tidak ingin ada perkelahian di sini. Terlebih lagi Bangchan sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.

"Maafkan aku lee know, aku akan membawa Changbin keluar dulu. Hyunjin temani Lee know sebentar."

Akhirnya Felix membawa Changbin untuk keluar dari sana, membawanya menjauh dari Lee know. Karena mereka berdua dalam keadaan sama-sama emosi, jadi tidak mungkin jika mereka akan bersama untuk waktu sekarang. Mereka berdua harus ditenangkan terlebih dahulu.

"Menapa kau seperti itu Lee know? Aku tau kau mengkhawatirkan Jisung. Tapi lihatlah bukan dirimu saja yang khawatir, terlebih lagi keadaan Bangchan sedang tidak baik-baik saja. Apa kau tidak memikirkannya?"

Hyunjin menepuk bahu Lee know.

"Tenangkan dirimu, aku tau kau lebih suka sendiri jika sedang emosi. Aku akan melihat keadaan Bangchan dulu. Kau juga lihatlah dia."

Setelah berkata seperti itu Hyunjin pergi ke ruangan Bangchan. Melihat kondisinya sekarang, Seungmin dan Jeongin juga berada di sana.

Lee know menghela nafas panjang. Dia tampak berfikir, dirinya juga salah. Tidak seharusnya ia menyalahkan Felix, bagaimanapun juga Felix lebih lama berteman dan mengenal Jisung, mana mungkin ia akan biarkan Jisung dibawa pergi.

"Lee know bodoh." ucapnya pada diri sendiri.

❌❌❌

Felix sudah menyeret Changbin keluar ruangan bahkan keluar gedung. Ia menarik Changbin untuk duduk di sebuah bangku taman yang terletak di dekat gedung. Ia ingin menangis dan ingin Changbin menemaninya.

"Hikkss...seharusnya kau tidak memukul lee know. Kau tau dia pasti sangat khawatir, sama sepertimu saat waktu itu, wajar jika dia marah padaku karena aku yang bersama Jisung saat itu."

Changbin memperhatikan Felix yang menangis sesenggukan sekarang, hidungnya merah, mata berair dan pundak yang bergetar hebat. Melihat itu Changbin dengan pelan menarik tubuh Felix, membawanya pada sebuah pelukan.

"Maafkan aku, tolong berhentilah menangis. Aku tidak suka jika Lee know bekata seperti itu padamau, bukankah kau adalah tuanku. Bahkan kau lebih dari itu, maka dari itu aku sangat marah. Kau tau kan lix, aku adalah orang yang tidak sabaran."

"Tapi bukan begitu bin, kau malah memperburuk keadaan. Kau membuatku semakin sedih."

Mendengar itu Changbin semakin mengeratkan pelukannya.

"Maafkan aku, jika lain kali aku seperti itu maka pukul aku. Kau bisa memukul bagian yang kau mau entah itu kepala atau yang lainnya, paham?"

Felix mengangguk, kini ia sedikit tenang sudah menumpahkan pikirannya sedari tadi. Ia juga sangat khawatir mengenai Jisung, Bangchan, bahkan Seungmin belum sembuh total.

"Bagaimana caranya agar kau mau memaafkanku?"

Felix melepas pelukannya, ia menghapus air matanya yang masih tersisa pada pipinya dan sudut matanya. Mengelap sedikit hidungnya yang berair juga.

Changbin yang melihat itu hanya menahan tawanya, moodnya jadi bagus setelah mengobrol dengan Felix. Ternyata ia tidak salah memilih tuan, tidak salah memberikan kepercayaannya pada laki-laki yang berada di depannya ini.

"Cium aku." ucap Felix.

"Apa katamu lix?"

"Aku ingin sebuah ciuman, aku ingin menggigit bibirmu yang bermulut pedas itu."

Changbin terlihat bingung, apa dia tidak salah dengar. Tuannya ingin meminta sebuah ciuman, walaupun Changbin tidak akan pernah menolaknya. Tapi situasi sekarang tidaklah bagus, bagaimana jika ada seseorang yang melihat mereka berciuman.

"Apa kau tidak mau?"

"Bukan begitu lix, nanti saja ya jika dirumah."

"Itu terlalu lama." dengan cepat Felix menarik kerah baju milik Changbin hingga tubuhnya tertarik mendekati Felix.

Dengan cepat pula bibir Felix sudah menempel pada milik Changbin, mata Changbin melotot seketika. Tuannya ini benar-benar, tapi itu tidak lama.

Karena terbawa suasana Changbin perlahan-lahan memejamkan matanya. Mengikuti alur permainan dari Felix, biarkan Felix memimpin untuk kali ini. Ciuman itu sedikit kasar dan tergesa-gesa, Felix melumat bibir atas dan bawah milik changbin dengan tidak sabaran, sampai....

"Akhhh!!" Changbin menjauhkan wajanya.

Bibirnya berdarah karena gigitan dari Felix, tidak main-main Felix mengigitnya sangat keras hingga bibir bagian bawahnya terluka.

"apa yang kau lakukan Felix? Kenapa kau menggigitku?"

"Sudah aku katakan bukan kalau aku ingin mengigitmu, jadi dengan ini aku memaafkanmu."

Felix langsung berdiri, seketika ia berlari masuk ke dalam gedung meninggalkan Changbin dengan raut wajah yang seperti orang bodoh. Tuannya mengerjai dirinya ternyata. Tapi biarkan saja, ciuman itu membuat perasaan Changbin lebih lega.

∆ Ushinawareta sonzai ∆

💮 Keberadaan yang hilang 💮

To be continue...‼️
salam dwaekki🐽🐰

enjoy for reading (~‾▿‾)~

[02] Shinigami || Stray KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang