01.

5K 381 6
                                    

Jennie POV

Gue Jennie. udah tau semua pastinya. Gue tinggal bareng sama 21 abang gue. Iya semuanya cowo, gue doang yang cewe.

Mama sama papa udah meninggal 1 tahun yang lalu. Entah kenapa setelah mama dan papa meninggal, gue jadi berubah seratus persen. Berubah banget pokoknya!

Author POV

Flashback on
1 tahun yang lalu

Brakk

Suara bantingan pintu itu terdengar sangat keras hingga membuat semua penghuni rumah terkejut. Tuan Lee papa Jennie dan kakak-kakaknya, membanting pintu kamar sambil menarik paksa istrinya.

Suasana seperti ini sudah biasa bagi Jennie dan kakak-kakaknya. Tiada hari tanpa pertengkaran papa dan mamanya.

Namun kali ini tidak seperti biasanya. Hari ini Jennie melihat papa nya yang luar biasa marah hingga wajahnya memerah. Papanya tidak pernah semarah itu waktu bertengkar dengan mamanya.

Jennie hanya bisa meneteskan air matanya tanpa terisak, mengepalkan tangannya kuat-kuat sambil menatap tajam pintu kamar orang tuanya itu.

Jennie dan kakak-kakaknya sedang berada di ruang keluarga. Kakak-kakaknya ingin sekali memeluk Jennie. Tapi gengsi mereka lebih besar, mengingat kalau tidak ada yang lebih dekat dengan Jennie kecuali Jaehyun dan Jaemin.

Jaehyun menutup mata Jennie dengan tangan kanannya karna Jennie tidak berhenti menatap ke arah kamar orang tuanya.

"Jangan dilihat" ucap Jaehyun sambil memeluk Jennie belakang.

Jennie hanya memejamkan matanya kuat-kuat dan membiarkan air matanya mengalir.

Jaehyun melepaskan pelukannya, ia berpindah di hadapan Jennie sekarang. Jaehyun melihat tangan Jennie yang mengepal. Jaehyun semakin khawatir karna melihat kuku Jennie yang begitu panjang dan membuat telapak tangan Jennie luka.

Darahnya menetes namun Jennie tampak biasa saja. Ekspresinya datar.

"Jenn cukup!!" Jaehyun menggambil tangan Jennie dan membuka lebar jari-jari Jennie. Ia melihat luka di telapak tangan Jennie akibat kuku nya yang panjang.

"Tolong ambil kotak obat!!" Teriak Jaehyun meminta tolong pada saudaranya. Dengan spontan Jungwoo berlari untuk mengambil kotak obat.

Tak lama setelah Jungwoo pergi, Jennie menghempaskan tangan Jaehyun yang sedari tadi masih menggenggam tangannya. Ia berjalan menuju kamarnya tanpa menghiraukan kakak-kakaknya yang meneriaki namanya.

Jennie membanting pintu kamarnya kencang dan segera menguncinya. Jennie menyandarkan tubuhnya di belakang pintu dan terduduk lemas.

Jennie terus menangis tanpa isakan. Ia mendengar ketukan pintu dari luar. Itu Jaehyun dan Jaemin.

"Jenn pliss buka pintunya! Jenn!!!" Jaemin benar-benar khawatir. Rasanya Jaemin ingin mendobrak pintu kamar adiknya itu. Namun Jaehyun mencegahnya.

"Jangan jaem, Jennie ada di belakang pintu. Jangan dobrak pintunya" kata Jaehyun sambil menahan tubuh Jaemin.

Tak lama kemudian terdengar suara gesekan kunci, Jennie membuka pintu kamarnya. Jaehyun dan Jaemin bernafas lega.

Jennie menghiraukan kakak-kakaknya yang berdiri di hadapan kamarnya, ia berjalan menuju kamar orang tuanya.

Tanpa mengetuk, Jennie membuka pintu kamar orang tuanya. Ia bisa melihat mamanya yang terduduk di lantai sambil terisak hebat.

Sedangkan papanya yang hendak memukuli istrinya itupun terkejut karna melihat Jennie disana.

Brother, Jennie w/NCT  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang