23.

980 99 5
                                    

2 hari kemudian Jennie sudah sampai di Korea. Negara kelahirannya, tempat ia di besarkan, dan tempat tinggal orang-orang yang ia sayangi.

Rasanya Jennie ingin berteriak "JENNIE KEMBALI!!" namun Jennie mengurungkan niatnya karna dia masih mempunyai urat malu.

Sebelum pulang ke rumah, Jennie mampir di supermarket untuk membeli makanan untuk kakak-kakaknya.

"Semangka buat bang Mark, kinder joy buat Jisung, permen koin emas buat Chenle, Soju buat bang Taeyong, permen karet buat bang Yuta, Ramen buat bang Ten, dan camilan buat semuanya." Gumam Jennie sambil berkeliling untuk mencari barang-barang tersebut.

Setelah di rasa sudah semuanya, Jennie langsung membayar semua belanjaannya di kasir dan beranjak pergi dari supermarket.

Setelah sampai di depan pagar rumah mewah keluarga Lee, Jennie menarik nafas dalam-dalam dan tersenyum senang. Hatinya menghangat saat melihat rumah yang sudah 3 tahun ia tinggalkan.

Dengan hati-hati Jennie membuka pagar rumahnya tanpa menimbulkan suara sedikitpun, lalu masuk ke dalam.

Jennie meletakkan barang-barang yang ia beli di depan pintu dan memencet bel rumah. Dengan segera Jennie bersembunyi saat mendengar suara pintu yang terbuka.

Haechan membuka pintu rumah lalu mendengus sebal saat tidak ada orang disana. "Anjing! Siapa yang mencet bel woi anjing!" Haechan melirik kanan kiri untuk mencari orang tersebut.

Namun mata Haechan menemukan 2 kantong plastik di bawah kakinya. 1 kantong besar berisi camilan dan botol Soju, satu kantong lagi berisi semangka. Dan...koper yang tak asing baginya.

Haechan mengerutkan keningnya, "jangan-jangan ini dari orang yang nge prank? Tapi kok ada koper? Apa isinya rahasia negara ya?"

Tak mau berpikir lama, Haechan menghadap belakang dan meneriaki nama kakaknya satu-satu.

Ini kesempatan Jennie untuk muncul, disaat Haechan belum membalikkan tubuhnya, Jennie berlari dan langsung memeluk Haechan dari belakang.

"Haechanieeee!!!!" Panggil Jennie sambil memeruk erat Haechan dari belakang.

"Eh anjing babi bangsat!!!" Haechan terkejut dan langsung membalikkan tubuhnya untuk mengetahui siapa yang memeluknya.

Haechan terkejut setengah mati saat melihat adiknya——Jennie yang ada di depan matanya.

"JENONGG??? INII BENER JENONG?? HUWAAA!!!" Haechan berhambur kepelukan Jennie. Jennie membalas pelukan Haechan dengan senang hati.

"Gue kangen banget sama lo bangsatt!" Ujar Haechan yang masih memeluk Jennie.

"Gue jugaa" Jennie menutup matanya sambil tersenyum manis.

Tak lama kemudian Mark turun kebawah.

"Apaan sih Chan? Ganggu t—OH MY GOD??!" Mark terkejut dan langsung berlari keluar rumah saat melihat semangka yang ada di depan rumah.

"Aduhh sayang banget semangka seger kayak gini di anggurin. Sama Mark yuk sayang!" Kata Mark sambil menggendong semangka itu seperti anaknya sendiri.

Mark baru sadar kalo di depannya sekarang ada Jennie yang memandangnya sambil tersenyum manis.

"JENNIE?? ITS THAT YOU??" Mark terkejut dan langsung membuang semangkanya ke belakang dan langsung membawa Jennie ke pelukannya.

"Bang Mark tega ih, masa semangka yang Jennie beli buat bang Mark malah di buang?" Ujar Jennie cemberut. 

"Maaf ya, reflek soalnya." Jawab Mark sambil meringis.

Akhirnya mereka melepaskan pelukannya dan Haechan menyuruh Jennie untuk masuk ke dalam.

Brother, Jennie w/NCT  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang