"Jae lo punya nomor nya Tae ngga??" Tanya Jaemin cemas.
"Ga punya, gue ga sempet minta sama dia."
Disaat yang lainnya bingung harus berbuat apa, Haechan punya ide. ia berlari ke kamar Jennie untuk menggambil ponselnya.
Untung saja ponsel Jennie hanya retak sedikit jadi Haechan bisa menelfon Taehyung menggunakan ponsel Jennie.
"Semoga aja bisa" gumam Haechan langsung mencoba menghubungi Taehyung.
"Anjirr Taehyung kemana sih? Handphone nya aktif tapi ga di jawab." Gerutu Haechan.
Sedangkan yang Haechan hubungi sedang bersama dengan papa nya.
"Pa, ngapain kesini?" Tanya Taehyung yang masih tidak mengerti.
"Gimana Tae, luas nggak?" Tuan Kim aka Papa nya Taehyung mengajaknya pergi ke tempat yang baru saja di beli olehnya.
"Iya luas. Tapi buat apa pa?"
"Papa mau bangun rumah buat kamu nanti. Kalo kamu sudah menikah, kamu bisa tinggal disini."
"Apaan sih pa. Masi lama juga." Entah kenapa Taehyung jadi membayangkan ia dan Jennie tinggal disini bersama dengan keluarga kecil mereka.
"Kenapa senyum-senyum? Udah ada calon?" Goda Tuan Kim.
"Hah? Belom pa. Doain aja."
"Yauda, kita pulang sekarang." Tuan Kim hendak masuk ke mobil tapi Taehyung menghentikannya.
"Bentar pa, ada telfon." Taehyung langsung mengangkat telfonnya.
"Cie kangen, mangkanya nelfon"
"Woi anjing gue Haechan, bukan Jennie"
"Anjing lah, nyantai dong. Lagian kenapa sih pake nelfon pake handphone nya Jennie?"
"Gue ga punya nomer lo dodol"
"Salah sendiri, kenapa nggak minta?"
"Ck, iya-iya nanti gue minta. Gue mau minta tolong"
"Apaan?"
"Jennie hilang tet!!"
"Woylah anjing ngga lucu tau ga."
"SERIUS ANJING! LO PIKIR GUE SEGABUT ITU APA NGEHUBUNGIN LO PAKE HP NYA JENNIE TERUS BILANG KAYAK GINIAN!"
"jadi lo serius Chan?"
"SERIUS LAH ANJING! MANGKANYA GUE MAU MIN——"
Pip
Taehyung mematikan telfon sepihak. Sementara papa nya yang menunggu dari tadi hanya mengerutkan kening.
"Kenapa Tae?" Tanya Tuan Kim.
"Pah, papa pulang aja dulu. Tae ada urusan"
"Oh yaudaa, papa balik ke kantor dulu ya? Hati-hati." Ucap Tuan Kim dan langsung masuk ke mobil meninggalkan Taehyung sendiri disana.
Sementara Taehyung bingung sendiri harus bagaimana. "Jenn lo kemana lagi sih?!" Taehyung mengacak rambut frustasi dan lebih memilih keluar dari sini.
Saat Taehyung berlari, ia lewat di depan bangunan kosong. Taehyung sempat menghiraukan, tapi setelah melihat Guanlin dengan 2 gadis disana Taehyung semakin curiga.
Guanlin dan 2 gadis itu masuk ke mobil dan pergi dari sana.
Dengan cepat Taehyung sembunyi saat mobil Guanlin hendak lewat di hadapannya.
"Guanlin ada disini...berarti——JENNIE??"
Tak mau berfikir lama, Taehyung langsung masuk ke dalam bangunan kosong itu.
Ia mencari di setiap ruang bangunan itu. Sekarang tinggal satu ruangan yang belum Taehyung periksa. Ruangan itu adalah satu-satunya ruangan yang memiliki pintu. Taehyung semakin curiga.
Dengan cepat Taehyung berlari ke arah ruangan tersebut dan membuka nya. Karna pintunya di kunci, Taehyung dengan sekuat tenaga mendobrak pintunya.
Setelah pintunya terbuka, betapa terkejutnya Taehyung saat melihat Jennie ada disana dengan pisau yang menancap di perutnya.
Taehyung langsung berlari ke arah Jennie. Taehyung menangis karna melihat kondisi Jennie yang separah ini.
"Jenn..." Lirih nya sambil memangku kepala Jennie di paha nya.
Taehyung ingin mencabut pisau yang ada perut Jennie, tapi ia tidak ingin sidik jarinya ada di pisau tersebut.
Taehyung meraba-raba saku celananya dan mengeluarkan sapu tangan miliknya.
Taehyung melapisi gagang pisau tersebut dengan sapu tangannya dan mencabutnya pelan.
Jennie merintih kesakitan saat Taehyung mencabut pisau nya. Setelah pisau nya berhasil di cabut, Taehyung meletakkan pisau itu dengan hati-hati.
"Ta-tae.." panggil Jennie.
"Lo harus selamat Jenn, lo harus selamat!" Taehyung menelfon handphone Jennie karna ingin meminta bantuan pada kakak-kakak Jennie.
"Hallo?"
"Lo kenapa matiin telfonnya tadi?"
"Jennie ada sama gue! Dia sekarat sekarang!!"
"HAHH?? KOK BISAA?? LOO DIMAANA??? BIARR GUE SUSULL!!"
"gue ada di bangunan kosong di jalan xxxxx. Cepet kesini Chan!!"
"Oke, kita kesana sekarang!"
Pip
Taehyung mematikan telfonnya dan langsung menggendong Jennie keluar dari sana.
Taehyung terus-terusan menepuk pipi Jennie agar dia tidak menutup matanya.
"Dengar Jenn, selama ada gue lo ga bakal kenapa-kenapa. Percaya sama gue, lo harus tetep sadar Jen. Jangan tutup mata lo!"
Mau tak mau Jennie hanya menuruti apa yang di katakan Taehyung. Jennie berusaha mati-matian untuk tidak menutup matanya sampai akhirnya para saudaranya datang.
"Jenn Nana disini Jenn.." Jaemin menangis sambil memegangi pipi Jennie.
Mereka semua akhirnya membawa Jennie masuk ke mobil dan membawanya ke Rumah Sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother, Jennie w/NCT ✓
RandomWARN! First story, gj karna belum di revisi. Tanda bacanya masih acak-acakan. Alur nya agak ga jelas jadi mohon di maafkan 😞🙏🏻