Jennie langsung berlari dan hendak kembali ke mobilnya namun Taehyung menahan tangan Jennie.
Jennie sudah menangis, hatinya hancur saat melihat kejadian tadi.
"Jen Jen tunggu!" Taehyung memegang tangan Jennie dan menariknya hingga Jennie menghadap ke arahnya.
"Apa? Kenapa? Kenapa nggak di lanjut?" Tanya Jennie dengan air mata yang mengalir.
"Bukan gitu, lo salah paham Jen." Taehyung mengusap lembut air mata Jennie dan langsung di tepis olehnya.
"Cukup Tae, gue udah ga kuat lagi. Udah cukup!" Jennie menangis sejadi-jadinya dan menundukkan kepalanya.
Jennie membenci sifatnya yang seperti ini, lemah. Jennie menggenggam tangannya kuat-kuat dan berusaha untuk tidak terisak.
Taehyung menggenggam kedua tangan Jennie. "Jen plis ini semua nggak bener. Dia itu—"
"Udah Tae... Plis... Gue gamau ngeliat lo lagi. Lo jahat sama gue!"
"Disaat gue udah buka hati buat lo, disaat gue rela ngelawan rasa trauma gue cuman buat nerima lo, dan sekarang lo kayak gini Tae? KENAPA HAH?? lo juga punya dendam sama gue?? Mangkanya lo nyelamatin nyawa gue berkali-kali dan ngebuat gue jatuh cinta sama lo dan akhirnya lo ninggalin gue gitu aja?? Gituu??!!"
Bentak Jennie pada Taehyung, sementara Taehyung hanya menggeleng dan langsung membawa Jennie ke pelukannya.
Jennie berusaha memberontak namun tenaganya tidak sebanding dengan Taehyung. Taehyung memeluk Jennie erat dan menyembunyikan wajahnya di leher Jennie.
Taehyung menangis dan berkata "bukann, lo salah paham Jen.." lirihnya.
"Terus tadi apa Tae? Siapa perempuan itu?" Tanya Jennie dengan suara pelan.
"Dia sepupu gue, Yerin. dia habis putus sama pacarnya dan dia Dateng ke rumah gue sambil nangis. Karna gue ga tega akhirnya gue bawa dia ke taman buat nenangin diri."
"Terus dia minta peluk sama gue, gue juga nerima aja karna gue juga udah deket sama dari kecil. Dia udah gue anggep adik kandung gue Jen.."
Sementara Yerin di belakang langsung mengangguk setuju. "Iya kak, jangan salah paham. Yerin cuma sepupunya kak Taehyung kok."
Jennie yang mendengar penjelasan mereka itu langsung menagis sekencang-kencangnya. Jadi dia salpam?
Taehyung makin panik waktu liat Jennie yang makan terisak hebat.
"Kenapa? Kok makin nangis sih? Aku minta maaf Jen.." kata Taehyung yang mengubah kata lo-gue menjadi aku-kamu.
"Ja-jadi aku salpam?" Tanya Jennie sesenggukan sambil menatap Taehyung dengan puppy eyes nya.
Taehyung terkekeh pelan dan mengisyaratkan Yerin untuk pergi. Yerin yang paham itupun langsung pergi meninggalkan mereka berdua di taman.
Taehyung mengecup bibir Jennie berkali-kali sebelum menjawab pertanyaannya. "Iya sayang"
Pipi Jennie langsung memerah saat mendengar kata 'sayang' yang Taehyung ucapkan.
Taehyung langsung mencium bibir Jennie dan melumatnya sebentar. "Jen, jadi teman hidup aku yuk" Taehyung melingkarkan tangannya di pinggang Jennie.
Sore itu, salju menjadi saksi kisah cinta mereka. Jennie mengangguk sambil tersenyum sebagai jawaban. Sementara Taehyung berdecak sebal karena Jennie tidak menjawabnya.
"Jawab by, jangan ngangguk doang ih!"
Jennie mengalungkan tangannya di leher Taehyung dan mengecup bibirnya. "Aku mau." Jawab Jennie sambil tersenyum.
Taehyung tersenyum dan langsung mencium bibir Jennie dan melumatnya lembut. Jennie membalasnya dengan senang hati.
Sore yang dingin namun terasa hangat bagi mereka berdua. Jennie tidak menyangka bahwa akhirnya akan menjadi seperti ini.
Jennie mulai berfikir, jika saja Guanlin tidak mempunyai niat jahat padanya, dan membawa Jennie ke Sungai Han, mungkin Jennie tidak akan bertemu dengan laki-laki yang ada di hadapannya saat ini.
Jennie bersyukur atas semua yang Tuhan berikan kepadanya, saudara-saudaranya yang begitu menyayanginya, teman-temannya, dan pria yang ada di hadapannya, Jennie sangat bersyukur dan berterima kasih.
Jennie berharap bisa bersama dengan pria ini sampai maut memisahkan mereka berdua.
"I love you, Jen" ujar Taehyung setelah melepaskan ciumannya.
"I love you too, Tae"
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother, Jennie w/NCT ✓
RandomWARN! First story, gj karna belum di revisi. Tanda bacanya masih acak-acakan. Alur nya agak ga jelas jadi mohon di maafkan 😞🙏🏻