chapter 16

1.2K 136 2
                                        

Vote nya jangan lupa
.
.
.

Jimin sudah kembali ke kamar asrama nya, keadaan nya pun baik-baik saja, namun suasana hati nya tidak baik.
Sejak kemarin ia mengirim pesan pada senior kesayangan nya, Yoongi.
Namun pria itu tak kunjung membalas pesan nya,membaca pesan nya pun tidak.

Jimin kembali melirik ponsel nya berharap ada sebuah pesan masuk dari Yoongi namun harapan nya pupus.
Kenapa Yoongi seakan menghindari nya?
Memangnya ia salah apa?
Biasanya Yoongi akan menjawab pesan nya meski hanya satu huruf seperti "Y" contoh nya.

Jimin merebahkan tubuhnya diatas kasur, teringat dengan kisah yang diceritakan Namjoon padanya tiga hari yang lalu,kisah mengenai cinta Yoongi dan Hoseok yang mengenaskan.

Jika boleh jujur Jimin dapat melihat cinta itu masih ada,Jimin bisa melihatnya dari mata Yoongi saat memandang Hoseok.
Bukan kah mata tidak pernah berbohong?
Jika saingan nya seperti Hoseok yang sempurna dikalangan universitas ini Jimin bisa apa?
Semua orang tertarik pada senior nya satu itu,jelas seorang min Yoongi tidak akan pernah bisa berpaling, apalagi hanya untuk Jimin.
Jimin bukan lah apa-apa, begitulah isi pikiran Jimin.

Agak sesak memikirkan nya,Jimin merasa bodoh karena terus mengejar orang yang jelas mencintai orang lain.

"Kenapa bisa aku tertarik pada kulkas berjalan seperti nya" gerutu Jimin sembari mengerucut kan bibir nya kesal.

"Apa aku menyerah saja ya?" Gumam nya masih menatap layar ponselnya, masih berharap pesan Yoongi masuk.

Jimin mengalihkan pandangan ke arah sebuah kotak diatas meja nya,ia bangkit dan mengambil kotak berwarna kuning itu, warna kesukaan nya.

Jimin tersenyum kecil melihat isi didalamnya,ia lupa mengembalikan benda ini pada pemiliknya.

"Aku harus mengembalikan gelang ini pada Yoongi Hyung. Apa aku harus meminta nya bertemu di luar saja ya?"

Jimin mengangguk mantap,besok adalah hari libur dan Jimin memiliki waktu senggang besok, semoga saja Yoongi juga.
Dengan cepat Jimin kembali mengirim pesan kepada Yoongi, mengajak pria itu untuk bertemu diluar besok,bukan kah ini terlihat seperti mengajak kencan?
Jimin jadi malu memikirkan nya.

from yoongi hyung to you:
"Ya"

Satu balasan dari Yoongi,Jimin tentu saja memekik kaget,ia melompat diatas kasur seperti anak kecil.
Sesenang itukah?
Jawaban nya iya.

🐣

Jimin berkali-kali mengecek arloji ditangan nya,pagi ini seperti janji nya ia mengajak Yoongi bertemu diluar asrama.
Lokasi nya sekarang Jimin berada di cafe, sudah lebih setengah jam Jimin menunggu,ya memang kesalahan Jimin sendiri yang terlalu bersemangat sehingga ia datang setengah jam lebih awal.

"Ingin pesan apa?"

Jimin tersentak kaget yang tadi nya sibuk menatap pintu kafe yang terbuat dari kaca teralih akibat pelayan yang menawarkan menu kearah nya.

"Satu cup kapucino,itu saja terimakasih"

Jimin kembali mengalihkan perhatiannya kearah pintu masuk, tidak ingin Jimin menyiakan kesempatan melihat Yoongi pagi ini.
Jimin tersenyum sumringah saat ia melihat pria berpakaian jaket kulit, sangat tampan.

Pria itu,Yoongi dengan wajah maskulin nya menghampiri kafe dan hendak membuka pintu kafe namun seseorang tiba-tiba saja menghalangi jalan Yoongi,senyum sumringah Jimin hilang perlahan,ia tahu siapa yang menghalangi jalan Yoongi.
Tampak mereka berbincang sebentar kemudian pria yang diketahui bernama Hoseok itu menarik Yoongi menjauhi kafe.
Jimin tanpa sadar meremas cup kopi yang baru saja di antar kemeja nya, pandangan nya sendu masih menatap pintu yang sudah tidak terlihat sosok yang sejak setengah jam lalu ia tunggu.

seniors love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang