chapter 17

1.1K 122 2
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

Hari libur cepat sekali berlalu dan Jimin sudah harus kembali ke universitas.
Sekarang Jimin dan keempat sahabat nya sedang berada di kantin, suasana kantin tidak terlalu ramai seperti biasanya.

"Pelan-pelan saja makan nya,tidak  ada yang minat mengambil makanan mu hyung" 

Jimin, Baekhyun dan Jungkook terkejut menyaksikan adegan dihadapan mereka,dimana jongin dengan penuh sayang mengelap sisa saus di ujung bibir kyungsoo.

"H-hyung kalian..?" Bahkan Jungkook tidak dapat berkata apa-apa.

"Wae?"
Kyungsoo kembali dalam mode bodo amat nya, sesekali ia memperhatikan jongin yang makan dengan lahap,bibir nya sedikit terangkat membentuk senyuman kecil yang dapat dilihat dengan jelas oleh ketiga orang yang ada disana.

"Kalian pacaran?" Tanya Baekhyun to the poin.

Kyungsoo mengangguk mengiyakan,jongin yang mendapat pertanyaan seperti itu merasakan pipinya memanas.

Jimin yang mengetahui kabar itu merasa ikut senang,begitu juga dengan Jungkook dan Baekhyun.

"Bukan kah kalian juga pacaran?"
Ucap Jimin menunjuk jungkook dan Baekhyun yang ada di samping nya.

"Tidak. Aku dan Jungkook tidak pacaran"

"Yang pacar nya jungkook itu aku"
Suara lain berasal dari belakang Jungkook,sontak semua mata tertuju pada seseorang yang mengaku kekasih Jungkook.

Taehyung duduk disamping Jungkook diikuti dengan Chanyeol yang juga sudah duduk di samping Baekhyun,melihat itu sontak Jimin terkejut.

"Ka-kalian sejak kapan?"

Jimin masih dalam keterkejutan nya, sampai tiba-tiba seseorang mengelus lembut rambut nya yang mulai panjang.

"Tinggal kau saja yang masih jomblo" ucap seseorang yang baru saja mengelus rambut nya.

"Yak Namjoon Hyung!"
Jimin protes saat lagi-lagi rambutnya harus rusak karena di acak Namjoon.
Namjoon terkekeh gemas,tawanya meledak saat seokjin mencubit perut nya karena cemburu.

seseorang yang sejak tadi berada di pikiran Jimin sedari tadi akhirnya datang, wajah nya tetap sama,dingin.
Apalagi saat pria itu melirik Jimin yang ternyata duduk di samping sahabat nya Namjoon.

"Oi Yoongi Hyung kenapa duduk disana?" Taehyung menatap Yoongi tidak suka saat ketua geng nya memilih duduk berpisah dari mereka.
Yoongi melirik sekilas Taehyung lalu menjawab singkat
"tempat nya penuh"

Dengan inisiatif akhirnya Jimin memilih ikut memisahkan diri,ia duduk tepat di hadapan Yoongi.

"Senior"
Yoongi melirik sekilas Jimin kemudian ia kembali melahap makanan nya,tidak perduli Jimin duduk dihadapan bahkan saat junior itu mulai berceloteh.

"Senior aku lupa mengembalikan gelang mu,nanti aku janji akan mengembalikan nya."

Yoongi mengehentikan kegiatan nya sejenak,ia menatap Jimin lama kemudian ia kembali melahap makanan nya.

"jelas lupa, kemarin kau sibuk kencan dengan pacar orang"
Gumam Yoongi tanpa dosa,sontak Jimin yang mendengar nya terkejut.
Ia tidak tahu maksud Yoongi bicara seperti itu.

"Apa yang senior katakan?"

Yoongi memutar bola matanya jengah,jujur saja rasanya janggal saat Jimin kembali memanggil nya senior bukan menggunakan embel-embel Hyung.

"Untuk apa kemarin kau menyuruhku menemui mu di kafe?"

Bukan nya jawaban,Jimin malah mendapat kan pertanyaan.

"Untuk mengembalikan gelang mu" jawab Jimin jujur,nadanya terkesan santai membuat Yoongi semakin kesal.

"Oh ya? Bukan untuk menunjukkan kalau kau sedang berkencan dengan pacar orang?"
Lagi-lagi tuduhan serupa,Jimin tidak mengerti ucapan Yoongi.

"Kau bilang kau sedang menunggu ku di kafe tapi ternyata kau.." Yoongi tersenyum sinis mengingat peristiwa kemarin.

"Kemarin senior bilang kalau senior sedang ada urusan."

Jimin membela diri, sebenarnya yang salah di sini Yoongi tapi kenapa pria itu malah menyalahkan nya?

Yoongi yang kembali mendengar Jimin memanggil nya senior semakin kesal,bahkan urat di pelipis nya terlihat jelas.
"Tapi aku tidak bilang aku tidak akan datang kan!"

Gertakan kuat Yoongi membuat meja yang tak jauh dari mereka melihat kearah mereka,meja Namjoon dan teman-temannya,mereka cukup terkejut melihat pertengkaran Jimin dan Yoongi, rasanya Baekhyun ingin menghampiri meja itu namun Chanyeol mengehentikan nya.

"Senior.."

"Berhenti memanggilku senior!"

Yoongi lagi-lagi menggertak, membuat Jimin tersentak kaget.
Jimin menggigit bibir bawahnya kuat, Kenapa jadi ia yang disalahkan disini?

"Senior maaf tapi kemarin kau bilang kau ada urusan penting dan aku merasa sangat bersalah sudah mengganggu waktu mu,jadi aku memutuskan untuk pulang ke asrama,aku tidak mengerti dengan tuduhan mu kalau aku berkencan dengan kekasih orang. Jujur itu menyakiti ku"

Setelah mengucapkan kalimat itu Jimin bergegas pergi,mood makan nya lenyap begitu saja.
Hati nya berdenyut sakit saat Yoongi melayangkan tuduhan yang tidak-tidak kepadanya.

"Sialan! Jimin kau murahan!"

Teriakan itu mengehentikan langkah Jimin,air matanya yang tadi masih berada di pelupuk mata kini menetes membasahi pipi nya.
Murahan?
Harga dirinya terluka saat ini, apalagi karena ucapan gamblang Yoongi sekarang ia menjadi pusat perhatian seluruh orang di dalam kantin.

"Yak! Yoongi Hyung!"
Namjoon yang sejak tadi diam kini menghampiri Yoongi,jujur saja Yoongi sangat keterlaluan, apalagi ini di depan umum.

"Jaga ucapan mu senior!" Jungkook ikut bangkit dari duduknya,tidak terima jika sahabat nya diperlakukan seperti itu.

Yoongi masih dalam mode marah nya, nafasnya memburu akibat menahan amarah, ditambah dengan kehadiran sahabat nya yang tidak tau diri itu.

"Kau marah hah? Kau ingin mengejar nya? Kejar saja!"

"Kau keterlaluan Hyung!"
Namjoon ikut menggertak,Jimin pasti sangat malu karena perkataan Yoongi.

"Kau yang keterlaluan! Dasar tidak tau diri!"
Setelah mengatakan itu Yoongi berlalu begitu saja,entah kemana asal jauh dari Namjoon dan Jimin.

"Kenapa dengan Yoongi Hyung?"
Seokjin yang mendengar gumaman Namjoon mengangkat kedua bahunya tanda tidak tahu, seokjin juga berkali-kali mengelus punggung Namjoon agar Namjoon lebih tenang menahan emosi nya.

Dilain tempat,Jimin sudah sesenggukan menangis.
Yoongi jahat sekali,setelah menuduh nya yang bukan-bukan Yoongi juga melayangkan umpatan yang menggores harga dirinya.

"Kau puas?"

Jimin menghentikan langkahnya saat ia melihat seseorang berdiri dihadapannya dengan angkuhnya.

"Se-senior Hoseok"

Hoseok berdecih melihat Jimin yang berusaha menghapus air mata nya namun air mata itu terus saja keluar.

"Jika tidak bisa menjaga perasaan Yoongi lebih baik berhenti membuat Yoongi jatuh pada mu.lagi pula Yoongi hanya mencintai ku"

Ucapan datar dari bibir Hoseok bagai ribuan duri menusuk hati jimin.
Decihan kembali Jimin dengar sebelum pria itu pergi dari hadapannya.

"Sejak awal aku tidak berniat membuat Yoongi Hyung jatuh padaku,dia sendiri yang melempar dirinya ke dalam dunia ku. Itu dilakukan agar dia bisa cepat melupakan mu"

Ucapan Jimin mengehentikan langkah Hoseok,pria itu membalikkan badannya kemudian menyeringai.

"Benarkah? Aku rasa Yoongi tidak pernah bisa melupakan ku,dari pada membuang waktumu lebih baik kau berhenti mengejar nya. Kau dan aku tidak sebanding"

Jimin tersenyum lirih, dadanya semakin terasa sesak.
"Ya aku dan kau memang tidak sebanding"

seniors love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang