chapter 7

1.3K 134 1
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

Sudah bukan rahasia umum lagi kalau park Jimin saat ini sudah resmi menjadi ketua klub basket,Yoongi bahkan sudah memberikan gelang berharga yang menjadi simbol kekuasaan nya kepada Jimin, sebenarnya butuh beberapa tahapan ujian untuk mendapatkan gelang itu tapi karena waktu dengan terpaksa Yoongi memberikan nya kepada jimin,ingat 'terpaksa'.

Jika dilihat dengan reaksi Jimin saat ini tentu saja Jimin sangat senang,sehari tanpa menatap gelang ditangan nya rasanya tidak bisa.
Seperti saat ini,Jimin sedang berjalan di koridor menuju asrama nya, sepanjang perjalanan Jimin terus tersenyum sembari menatap gelang ditangan nya.

Jika diingat perkataan Yoongi kemarin rasanya sangat menusuk,bibir manis itu selalu bicara pedas.

"Aku tidak sudi memberikan gelang ini padamu tapi mengingat tiga hari lagi akan ada pertandingan jadi dengan terpaksa aku meminjam kan nya padamu, hanya ku pinjam. Setelah pertandingan akan kuambil kembali!"

Jimin tersenyum semakin lebar jika mengingat nya, tidak pernah Jimin memasukkan ucapan Yoongi kedalam hati nya, bisa-bisa hatinya remuk setiap hari jika ucapan Yoongi  dimasukkan kedalam hati.

"Oh" Jimin menghentikan langkahnya saat dihadapannya seorang Yoongi sedang melangkahkan kakinya sembari memainkan smartphone ditangan nya melawan arah dengan langkah nya.

"Yoongi Hyung" panggil Jimin sembari mendekati Yoongi, mendengar namanya dipanggil, Yoongi menatap sumber suara yang ternyata berdiri tak jauh dari nya.

Yoongi memutar bola matanya malas mengetahui siapa yang baru saja memanggil nya.
Siapa dia yang dengan berani memanggil nya 'hyung' batin Yoongi kembali melangkahkan kakinya menghiraukan Jimin.

"Hyung kenapa meninggalkan ku?" Jimin kembali memutar langkah nya yang tadi nya ingin keasrama nya malah mengikuti langkah Yoongi yang entah kemana.

"Kenapa mengikuti ku?"
Ucapan dengan nada dingin menjadi pembuka bibir Yoongi berucap.

"Hyung ingin kemana?"
Jimin masih mengikuti Yoongi.
merasa terusik, Yoongi melangkah kan kaki nya semakin cepat dan Jimin juga tak kalah melebarkan langkah nya agar menyamai langkah Yoongi.

"Berhenti memanggilku Hyung. Memangnya kau siapa yang berani nya memanggil ku Hyung?"

Jimin terkekeh,sontak Yoongi melirik Jimin sekilas,apanya yang lucu?

"Kita sudah tidak berada di jam kuliah, jadi aku bisa memanggil mu Hyung dan saat berada di jam kuliah baru aku akan memanggil mu senior"

Yoongi tidak lagi menghiraukan ucapan Jimin dan Jimin bisa merasakan jika Yoongi berusaha menganggap nya tidak ada,jahat sekali kan.

"Yoongi Hyung nanana~"
Jimin terus melafalkan kata itu seperti mantra, bahkan sedikit melagukan nya diakhir kalimat nya.
Suara merdu itu menggema di koridor yang sepi ini termasuk telinga Yoongi yang entah kenapa malah menenangkan pikiran nya.

"Yoongi hyung~"
Lagi,Jimin mencoba menarik perhatian Yoongi dan berhasil.

"Berisik!"

Umpatan dari bibir yang selalu berbicara pedas itu malah membuat hati Jimin menghangat,sontak Jimin tertawa di tengah keheningan membuat Yoongi menatap Jimin tajam, tidak dengan Jimin yang menatap lekat wajah Yoongi.

"Hyung sangat tampan hari ini"

Mendengar ucapan manis itu sontak Yoongi menghentikan langkahnya, bukan nya tersipu malu,Yoongi malah terlihat kesal.

"Kau sedang menghinaku atau menjahiliku?"

Jimin semakin merapatkan tubuhnya pada Yoongi sontak Yoongi memundurkan tubuhnya reflek.

seniors love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang