Vote nya jangan lupa
.
.
.Waktu sudah menunjukkan pukul satu siang, matahari masih berada tepat diatas kepala, waktu istirahat pun sudah sejak tadi namun Jimin masih saja berlari menyelesaikan hukuman nya.
Semua junior tampak merasa kasihan melihat Jimin yang sudah berlari setengah jam lamanya namun tidak ada tanda-tanda pria itu untuk istirahat."Kook aku merasa kasihan dengan Jimin,apa dia tidak lelah ya?"
Jungkook yang juga menatap Jimin prihatin membuang nafas kesal, bukan kesal kepada Baekhyun yang baru saja bertanya tetapi kepada tiga senior yang masih memantau Jimin sejak tadi.
"Tentu saja lelah,Jimin hyung masih harus berlari dua puluh putaran lagi. Aku sangat membenci tiga senior itu! kecuali Namjoon Hyung"
Jungkook menggeram marah menatap permusuhan pada tiga senior yang tidak jauh dari tempat nya duduk.
Taehyung, Yoongi,dan Chanyeol.
Baekhyun mengangguk mengiyakan."Ini air mineral nya"
Namjoon datang menyondorkan dua botol minum kepada Jungkook dan Baekhyun yang sejak tadi melihat ke tengah lapangan dimana Jimin sedang berlari disana."Terima kasih senior" ucap jungkook menerima dua botol air mineral dari tangan Namjoon dan memberikan nya satu kepada Baekhyun.
"Ini waktu istirahat jadi panggil Hyung saja."
Namjoon itu berbeda dari senior yang lain, sungguh.
Dia itu ramah dan tinggi dengan kulit tan yang menambah kesan maskulin, ditambah dengan wajah tampan dan dua dimple di kedua pipi nya yang semakin membuat nya terlihat semakin menarik. Murah senyum sehingga dimple nya terlihat sangat dalam.
Tidak heran senior satu ini disukai semua junior,tidak seperti Yoongi, Taehyung dan Chanyeol yang galak nya minta ampun."Hyung kan senior, kenapa tidak membantu teman ku itu, Hyung tidak kasian pada teman ku apa?"
Itu jungkook yang selalu berani bicara, tidak seperti Baekhyun yang lebih lembut dan pemalu."Bukan nya tidak ingin bantu, tetapi disini aku tidak bisa berbuat apa-apa. Yoongi hyung yang berkuasa di lapangan basket ini, apapun keputusan nya itu mutlak tidak boleh dibantah"
Jungkook membuang nafas panjang,ia kesal sangat kesal!
Apalagi saat ia melihat Jimin yang tampak nya sudah tidak sanggup berlari namun masih saja dipaksa kan."Jika teman ku sampai pingsan awas saja senior itu akan kuhabisi mereka!"
Namjoon terkekeh melihat Jungkook yang begitu berani, sebenarnya Namjoon sudah sering menemukan junior yang seperti Jungkook ini.
'bruk'
Tepat setelah Jungkook mengatakan itu, tidak lama kemudian Jimin jatuh ditengah lapangan dengan nafas nya yang memburu hebat.
"Jimin hyung!"
Jungkook dengan cepat berlari ketengah lapangan diikuti Baekhyun yang tak kalah panik dari Jungkook.
Lalu tak lama kemudian semua junior yang ada dilapangan mengerumuni tubuh Jimin yang sudah lemas ditengah lapangan dengan tubuh yang basah karena keringat.
"Minggir!"
Gertak Yoongi membuat gerombolan itu sedikit memberikan ruang untuk Jimin, tanpa pikir panjang Yoongi membantu Jimin naik ke punggung nya untuk ia bawa ke UKS kampus."Biar aku yang membawa Jimin hyung!" Jungkook dengan kesal nya mencoba menurunkan tubuh Jimin yang berada di punggung Yoongi.
"Yaa! apa-apaan kau! Sudah lepaskan! Biar aku yang membawa nya! Aiss! Taehyung singkirkan bocah ini!"
Dengan sigap pula Taehyung menarik tangan jungkook untuk menjauh.
"Iss! Lepaskan tanganku!"
Yoongi membenarkan posisi Jimin yang berada di punggung nya dan mulai menjauh dari kerumunan itu, dapat ia dengar dengan jelas nafas Jimin yang tidak teratur,Yoongi sedikit takut jangan-jangan junior ini punya riwayat penyakit jantung sehingga jantung nya lemah untuk beraktivitas berat,oh damn! Yoongi merasa sangat bersalah sekarang. Apa ia begitu keterlaluan?
"Haa~haa~ sa-sakit" cicit Jimin parau menahan sakit di dadanya yang terasa seperti tertekan, tanpa sadar tangannya sejak tadi meremas baju depan Yoongi membuat Yoongi semakin takut saja.
"Tunggu sebentar lagi" Yoongi mencoba menenangkan Jimin meski nyatanya suara cicitan kesakitan Jimin semakin terdengar ditelinga nya.
Tidak kuat menahan sakit,Jimin menenggelamkan wajahnya keceruk leher Yoongi, menghirup aroma Yoongi yang membuat nya menjadi lebih tenang,nafas nya masih memburu hebat.
Perlakuan Jimin yang tiba-tiba membuat langkah Yoongi berhenti, wajah nya memanas saat ini juga.
Sialan! Apa-apaan bocah ini, apa bocah ini mencari kesempatan dalam kesempatan."Se-senior. Ke-kenapa berhenti?"
Gumam Jimin masih menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Yoongi,nafas nya semakin putus-putus.Yoongi tahu Jimin semakin kesakitan, dilihat dari pelukan Jimin dilehernya yang semakin mengencang membuat Yoongi kembali melanjutkan langkahnya sedikit tergesa-gesa, ia tidak ingin junior nya pingsan karena ulahnya yang keterlaluan.
"Seokjin Hyung"
Yoongi sedikit membuka paksa pintu UKS dihadapannya menggunakan kakinya,tidak ada orang didalam.
Sialan memang!
Kemana penjaga UKS ini pergi disaat genting seperti ini?"Ck. Kemana Hyung pergi sih!"
Gerutu Yoongi sembari membaringkan tubuh Jimin ke ranjang rawat disana.
Yoongi dapat melihat dengan jelas wajah pucat Jimin, meski nafas nya mulai teratur namun masih putus-putus.
"Katakan mana yang sakit? Apa yang harus kulakukan?" Baru kali ini Yoongi merasa panik, ditambah saat mata Jimin terpejam seperti sedang sekarat.
"Mama.."
"Mwo?" Yoongi menajamkan pendengarannya takut salah dengar permintaan Jimin.
"Mau mama..."
Ok, Yoongi bisa menyimpulkan Jimin orang yang manja.
"Tidak ada mama disini. Pinta yang lain saja" Yoongi hampir frustasi karena panik,oh ayolah Yoongi benar-benar takut terjadi sesuatu pada bocah yang terbaring lemah itu.
"Peluk" dengan tangan bergetar Jimin merentangkan kedua tangannya minta pelukan hangat,entah sadar atau tidak Jimin melakukan nya pada seniornya yang paling galak.
Yoongi tercengang, apa-apaan bocah ini, bisa-bisanya mengambil kesempatan disaat sedang sekarat.
"Yaa! Kau mencari kesempatan dalam kesempitan ya!? Aku tidak mau! Enak saja kau! kalau..aishh!" Sejenak Yoongi menghentikan makian nya saat tangan Jimin semakin bergetar tidak sanggup terangkat, seumur hidup Yoongi tidak pernah namanya mau dipeluk oleh orang lain selain ibu nya. Perlu di garis bawahi tidak pernah mau yang namanya dipeluk .
Yoongi memutar bola matanya kesal, sedikit iba sebenarnya.
Ia merasa bersalah, tidak apalah memenuhi keinginan Junior satu ini, yang membuat junior ini sekarat kan dia.Dengan perlahan Yoongi memajukan tubuhnya, masih dengan mata yang terpejam,Jimin memeluk leher Yoongi dan menenggelamkan wajahnya keceruk leher Yoongi seperti saat Yoongi menggendong nya di punggung.Yoongi menahan nafas sejenak, yang sekarat disini sekarang Yoongi.
Yoongi mengelus lembut rambut Jimin agar Jimin semakin tenang, nafasnya sekarang sudah benar-benar teratur, pelukannya pun mulai mengendor pertanda Jimin mulai terlelap.
Jika dilihat dari dekat sebenarnya Jimin itu memiliki wajah yang manis ah ralat cantik.
Aishh!
Yoongi merutuki pemikiran nya."Seperti nya dia sudah terlelap"
Saat Yoongi hendak melepaskan pelukan Jimin tiba-tiba pergerakan nya terhenti saat ia mendengar suara gertakan seseorang yang tiba-tiba masuk.
"Yaa! Jangan berbuat mesum di ruang UKS!"
KAMU SEDANG MEMBACA
seniors love [END]
Romance"ini adalah sebuah gelang impian setiap mahasiswa, yang memiliki gelang ini berarti dia adalah seorang kapten tim basket di universitas ini dan kau tidak akan bisa memiliki nya karena aku tidak akan Sudi memberi kan nya padamu!" "kalau begitu aku ti...