chapter 18

1.1K 128 2
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

Jimin membuang nafas nya yang terasa berat, dadanya semakin terasa sesak dan sakit.
Jimin mencari tabung obat di dalam laci nya dengan tergesa,jujur saja rasa sakit nya tidak mampu Jimin tahan.

"Tuhan dimana obat itu"
Lirih nya masih mencoba mencari obat dengan tangan bergetar.

Setelah menemukan tabung obat itu Jimin dengan cepat memakan obat dengan dosis lebih,Jimin meneguk air putih yang sebelumnya ia siapkan dengan sekali teguk.
Tidak takut sekalipun jika ia berdosis dan meninggal tiba-tiba saat ini juga,toh hidup nya juga tidak akan panjang.

Rasa sakit di jantung nya mulai berkurang,Jimin bernafas lega.
Ia kembali menatap sebuah kertas ditangan nya dengan sedih.

"Padahal baru masuk ke universitas ini tapi sudah harus pergi"

'tok tok tok'

Jimin terkejut ada seseorang yang tiba-tiba mengetuk pintunya, apakah itu Jungkook?
Tapi Jungkook bilang tadi ia sedang kencan dengan Taehyung.
apa Baekhyun?

Karena penasaran akhirnya Jimin bergegas pergi membuka pintu dengan langkah gontai.

'cklek'

Mata Jimin membulat sempurna melihat siapa yang sedang berdiri di depan pintu nya,pria yang selalu menunjukkan wajah datar nya.

Jimin tersenyum manis sekali, sehingga membuat pria di depan itu merasakan jantungnya berdetak dua kali lipat.

"Ada apa senior datang kesini?"

Senior?
Pria itu sangat benci saat Jimin seakan memberikan jarak diantara mereka, panggilan senior seperti itu ia membencinya, membuat dadanya terasa sangat sesak.

"Senior Yoongi"

Jimin kembali memanggil nama pria dihadapannya saat ia tidak mendengar sepatah kata dari Yoongi.
Yoongi yang jengah memutar bola matanya kesal, apalagi saat ia melihat senyum dibibir pucat Jimin.
Tunggu dulu. Pucat?
Kenapa Jimin pucat? Apa Jimin sedang sakit?
Tiba-tiba saja perasaan khawatir menyelimuti hati Yoongi,namun ego nya mengalahkan kekhawatiran nya.

"Dimana gelang ku?"

Jimin yang mendengar pertanyaan itu tersenyum kecut, ternyata Yoongi datang hanya ingin mengambil gelang nya.

"Nee akan ku ambil sebentar,senior tidak ingin masuk?"

"Aku bahkan tidak Sudi berlama-lama didekat mu"

Jimin kembali merasa dadanya sesak, ucapan Yoongi benar-benar menyakiti perasaan nya, sebegitu bencikah Yoongi padanya?

Jimin kembali masuk kedalam kamar nya,ia merogoh setiap laci untuk mencari gelang milik senior nya.
Sedangkan di depan pintu,Yoongi terus menatap pergerakan jimin, mata nya berhenti tepat disebuah benda berbentuk tabung kecil.

Yoongi terkejut, apakah selama ini Jimin menderita sebuah penyakit?
Jika dipikir-pikir selama ini Yoongi selalu mendapati Jimin dengan keadaan tidak baik-baik saja dan selalu berakhir ia membawa Jimin ke UKS.

"Ah ketemu"

Yoongi tersadar dari lamunannya saat mendengar suara girang dari bibir Jimin, lihatlah bahkan Jimin masih menampilkan senyum dibalik sakit nya.
Yoongi benci Jimin,sangat benci saat Jimin menampilkan senyum seakan dia baik-baik saja,benci Jimin saat ia mencoba memberikan jarak diantara mereka.

"Ini gelang mu senior, terima kasih karena sudah mempercayai ku sebagai kapten dan eh? Senior"

Jimin terkejut saat tiba-tiba saja Yoongi masuk kedalam kamar nya, matanya membulat saat ia melihat Yoongi sudah memegang tabung kecil obat nya,Jimin lupa merapikan obatnya.

seniors love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang