Vote nya jangan lupa
.
.
.Langit berwarna gelap hari ini, cuacanya seakan menggambarkan perasaan Jimin.
Pria mungil itu menatap tiket pesawat di tangan nya,harus kah ia pergi?
Padahal Jimin baru merasakan apa itu yang namanya kuliah,meski hanya beberapa bulan saja tapi Jimin sudah merasa puas,hidup nya akan tenang setelah ini.Tiba-tiba sekelebat bayangan Yoongi muncul dibenak nya, apakah ia harus memberitahu Yoongi kalau ia akan pergi dan tidak akan kembali?
Jimin menggeleng kuat,untuk apa memberitahu orang yang bukan siapa-siapa nya,toh Yoongi pasti akan cepat melupakan nya."Sedang memikirkan apa?"
Jimin terkejut mendapati Namjoon sudah berdiri disampingnya,Jimin menggeleng pelan sembari menampilkan senyum manis dibibir nya.
"Biar Hyung bawakan barang mu ya"
Seokjin tampak bersemangat membawa beberapa tas besar milik Jimin."Tidak usah repot-repot Hyung,Jimin bisa membawanya"
Jimin hendak mengambil barang nya dari tangan seokjin namun seokjin tidak membiarkan barang ditangan nya hilang.
"Tidak masalah jim,Hyung dan Namjoon tidak merasa terbebani. Sudah ayo, Jungkook dan Baekhyun sudah ada di luar."
Namjoon sejak tadi tidak mendengarkan obrolan Jimin dan seokjin,ia justru lebih memilih memainkan handphone nya, sesekali ia melihat ke jendela kamar Jimin yang sudah tertutup, tepat di seberang sana kamar Yoongi berada.
Disana terlihat gelap,mungkin Yoongi sedang tidak ada di kamar, mengingat ini sudah masuk liburan semester sehingga semua anak jurusan yang tinggal di asrama sebagian besar pulang kerumah masing-masing."Joon ayo!"
Namjoon tersentak mendengar suara seokjin yang ternyata sudah berdiri di depan pintu.
"Eh,ne"
Setelah menemui kepala sekolah,Jimin kembali melanjutkan langkahnya menuju gerbang universitas. Disana Jungkook dan Baekhyun sudah menunggu nya untuk mengantar ke bandara.
Jimin menyentuh dada kirinya,ia tersenyum masam. Gara-gara penyakit jantung nya ia harus pergi keluar negeri untuk menjalankan operasi yang kesekian kalinya, eomma nya bilang kali ini dokter nya bagus tapi tidak menjamin operasi nya akan berhasil, jika pun tidak berhasil jimin cukup senang karena Tuhan memberikan kesempatan kepada nya untuk hidup dan bertemu orang-orang baik,Jimin juga bersyukur karena sudah dipertemukan oleh orang yang ia sukai. Pantaskah Jimin berkata begitu tentang Yoongi?
"Yakin tidak ingin bertemu dengan Yoongi Hyung? Kesempatan tidak datang dua kali Jim"
Jimin tersentak kaget mendengar suara Namjoon tiba-tiba, Jimin sebenarnya ingin bertemu dengan Yoongi untuk yang terakhir kali nya tapi Jimin tidak ingin mengganggu Yoongi.
"Tidak Hyung" jawab Jimin sembari tersenyum kecil.
melihat Jimin yang keras kepala itu Namjoon mengangguk maklum, harus kah ia yang menyeret Jimin ke kamar asrama Yoongi?
"Hyung"
Baru saja sampai dan Jungkook sudah menghambur ke pelukan Jimin, membuat tubuh Jimin hampir oleng.
"Hwaaa!!!"
"Eh?"
Baekhyun terkekeh mendengar suara tangisan Jungkook yang cukup kuat.
"Sejak tadi dia menahan tangisnya"
Kekeh Baekhyun."Ini bahkan masih di lingkungan universitas,belum di bandara dan kau sudah tidak ingin melepaskan ku?"
Jungkook mengelap air mata nya, masih terisak kecil membuat Jimin gemas sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
seniors love [END]
Romance"ini adalah sebuah gelang impian setiap mahasiswa, yang memiliki gelang ini berarti dia adalah seorang kapten tim basket di universitas ini dan kau tidak akan bisa memiliki nya karena aku tidak akan Sudi memberi kan nya padamu!" "kalau begitu aku ti...